BAB 3 : Kerinduan Kenan

1.4K 94 16
                                    

Carakter Zuko

Carakter Zuko

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



***
Selamat membaca

"Kenan!" Teriak Nerissa kaget. "Apa yang sudah kau lakukan? Kau melukai kakakku!." Teriak Nerissa memaki.

Zuko langsung beranjak. "Saya akan menolongnya" ucapnya dengan datar, pria itu melompati jendela dan melangkah lebar mendekati Kenan yang maringis berusaha berdiri dengan pinggangnya yang terasa sangat sakit hingga terasaa ada patahan.

Kenan beringsrut dengan cepat dengan kaki yang mengejang merasakan sakit luar biasa karena pinggangnya bergerak, matanya yang biru itu menatap tajam Zuko. "Menjauh dariku, dasar alien!. Pergi dari sini!" Teriaknya mengusir.

"Bangunlah tuan, saya akan membantu."

"Tidak!, pergi dari sini sialan!. Akan ku pecahkan kepalamu" geram Kenan menunjukan taring kewaspadaannya. Kenan terlalu kaget dengan kekuatan aneh yang baru pertama kali dia temui sepanjang hidupnya. "Penyihir, pergi!." Teriaknya semakin keras.

Zuko membungkuk di depan Kenan tidak mempedulikan teriakannya. Zuko memperhatikan bagaimana mata itu sama persis dengan milik Nerissa. Biru tergulung kegelapan.

Darah yang mengalir di tubuh mereka, darah yang sama. Mereka berdua adalah anak dari seseorang yang pernah mengalami kutukan, karena itu Zuko bisa mengambil setengah jiwa milik Nerissa.

Zuko semakin membungkuk hingga rambut putih panjangnya menyapu rumput yang basah karena hujan, bola mata Zuko sedikit bercahaya. "Tuan" Zuko mencengkram bahu kenan menahan pergerakannya, tatapannya yang menghipnotis itu membuat Kenan perlahan diam dan kehilangan kewaspadaan hingga kemarahannya. "Ayo saya bantu." Kata Zuko lagi dengan sangat tenang.

Kemaraha di mata Kenan berubah seketika, ketegangan di bahunya menurun dengan cepat.

Dengan tanpa protesan Kenan di bantu Zuko untuk berdiri, sikap Kenan berubah dengan cepat karena kendali Zuko. Dengan tertatih-tatih seraya memegang pingganya Kenan melangkah di papah Zuko. "Arrght.. kenapa aku bisa di luar" ringis Kenan kesakitan.

Namun Kenan tidak ingat sama sekali dengan apa yang telah terjadi padanya hingga mendapatkan luka yang dalam di pinggangnya.

"Kenan!" Nerissa membuka pintu dengan tangisan yang langsung terpecah. "Kau baik-baik saja?.."

"Baik-baik matamu Nerissa" geram Kenan marah dengan gigi bergelumutuk, Kenan duduk dengan hati-hati di sofa dengan ringisan. "Arrght pinggangku."

Nerissa langsung berdecak pinggang dan memukul-mukul Zuko dengan kemarahan dan tangisan yang keras. "Kurang ajar, kenapa kau melukai kakakku!, mau aku buang ke penampungan hewan hah." Ancamnya yang tidak merubah sedikitpun ekspresi di wajah Zuko.

"Diamlah Nerissa, kau berisik sekali" sela Kenan merasa terganggu dengan teriakan adiknya.

Dengan sesegukan Nerissa mengusap air mata di pipinya, "Dia melukaimu. Aku akan memasukan dia ke kandang jika dia berulah lagi."

THE IMPERFECT MERMANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang