#26" Cemas "

1.6K 174 28
                                    

"Naru kau dimana?".

🔰DLDR🔰

Disclaem©MK
Story©Rose_Navers
Warn;Typo(s),OOC,Alur tak nyambung,dan msh bnyk kekurangan lg.

MainPair:SasuSaku &MenmaFemNaru.
.

.

.

.
'Aku tak tahu bagaimana cara mengungkapkan rasa ini padamu. Namun jika ku tahan lebih lama lagi, aku tak sanggup. Rasanya lebih baik mati daripada aku harus kehilangan kedekatan kita ini.'
.
.
.
.
.
oOo

" ugh... Sial. Kepalaku pusing sekali." dijalan dekat taman nampak siluet seorang gadis yang terlihat mengerikan.

Sang surya telah pulang keperaduannya sekitar 30 menit yang lalu. Kini jalanan yang gelap mulai disinari lampu-lampu di pelataran toko maupun rumah-ruman. Cukup membuat pandangan sigadis sedikit terbantu.

Tubuh mungil dan ramping itu terseok-seok. Sesekali kepalanya menggeleng pelan, mencoba tetap fokus saat buram menghampiri pandangan matanya. Seragam putihnya penuh bercak darah, kakinya lebam dan bengkak. Pun kepalanya yang dipenuhi noda darah kering, juga luka dikening yang cukup besar.

Tangannya sesekali menggapai apapun yang bisa dia gunakan sebagai penopang tubuh. Hari ini merupakan hari terberatnya, bagaimana dia akan pulang dengan kondisi seperti ini? Yang ada ibunya bisa histeris karena cemas.

"Hahh...hahhh...hahh." nafasnya tersengal. Pada akhirnya gadis itu merosotkan tubuhnya pada dinding gang sempit.

Tak jauh lagi ia sampai dirumah, namun tubuhnya sudah sampai pada batasnya. Apalagi tadi sakitnya kambuh, dia yang biasanya kelebihan tenaga jadi tak lebih dari seonggok manusia terlemah dimuka bumi.

Kepala berhelai pirang itu mendongak. Menatap langit malam tanpa bintang yang membentang luas. Mirip dengan warna mata ayahnya.

"Naruto?" lirikan diberikan sipemilik nama pada sosok yang memanggilnya dengan agak ragu tak jauh dari sana.

Sosok itu mendekat tergesa gesa. Kemudian jongkok dihadapannya yang masih menyender didinding. Rambut yang diikat keatas mirip nanaslah yang pertama terlihat dipenglihataannya yang mengabur.

"Siapa?" lirih Naruto. Suaranya begitu kecil, namun masih bisa didengar orang didepannya.

"A-aku Shikamaru. Aku teman ayahmu, kenapa kau bisa terluka seperti ini?" rentet Shika. Ia tak menyangka, kebetulannya yang melintas digang itu mengantarkan pria malas namun jenius itu pada putri sahabat sekaligus bosnya dikantor. Awalnya dia ragu, jika sosok yang terlihat kepayahan digang sempit itu Naruto. Namun saat dipanggil dan empunya melirik baru ia yakin dan segera didekatinya.

"Ayok paman antar pulang."

Naru menggeleng.
"Aku tak bisa pulang dengan kondisi begini. Mama bisa khawatir." ujarnya.

"Benar juga." sahut Shika.

"Sekarang kau ikutlah denganku." ajak Shika, tangannya membantu gadis itu agar berdiri.

"Kemana." tanya gadis pirang itu datar. Maniknya memandang Shika waspada.

Shikamaru memutar matanya malas, melihat kewaspadaan gadis itu. What the hell, dia ini sahabat ayah gadis itu, mana mungkin dia berniat jahat.

"Mendokusei. Ikut saja nanti juga kau akan tahu. Dan aku tak punya niat buruk padamu. Sedikitpun." tekannya. Akhirnya Narupun ikut, dipapah Shika hingga menuju mobil pria itu diujung gang.

HARUNO NARUTO Become to UCHIHA NARUTOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang