10

2.1K 277 39
                                    

Tempat ujian lantai 21

Baam mendapati dirinya bersama Tim Sweet and Sour berkumpul dalam ruangan seluas lapangan tanpa tim pesaing lainnya, rupanya semua tim mundur karna takut pada reputasinya sebagai Slayer, dia ingin mengeluh namun ini bukan salah siapapun selain dirinya sendiri.

Ujian di umumkan setelah mereka diangkut ketengah laut dengan kapal pengawas.

pada dasarnya tim ini lebih menganggapnya sebagai rekreasi alih-alih ujian, Baam hanya memandangi yang lain bersenang-senang, sementara dia berusaha mengabaikan rasa gugup. Bagaimanapun dia akan bertemu lagi dengan Urek Mazino, dimasa lalu Baam sekarat karna luka ledakan tepat di bagian punggung. Hampir membunuh Miseng jika saja dia tidak cukup cepat untuk mengambil pukulan. kali inipun dia juga tidak yakin tentang apa yang harus di lakukan, tapi apapun itu Baam ingin menghindari pertarungan.

Mereka berpencar menjadi dua kelompok, sementara yang lain masuk melalui lubang sembur air Zigena di bagian punggung, Baam mengambil inisiatif untuk masuk di lubang air bagian perut. Dia juga menawarkan diri untuk membawa kendaraan yang akan mereka tumpangi menuju bawah Zigena, dia tidak bisa membiarkan Ehwa kehilangan kendali atas apinya dan membakar kemudi.

Untungnya keberuntungan berpihak pada mereka hingga bisa masuk dengan selamat tanpa gangguan apapun.

Horyang memimpin jalan bersama Prince, Baam berjaga-jaga di belakang dan nona api yang terus menggerutu tentang apapun, Irreguler mengabaikan Ehwa sepanjang jalan dan mulai memeriksa sekeliling.

Semuanya aman sampai teriakan Prince terdengar dan Horyang bergerak cukup cepat untuk mengatasi mahluk apapun yang sepertinya jatuh dari atas mereka.

Parasit Zigena.

"Sepertinya parasit ini lari dari sesuatu, mereka tidak bermaksud menyerang kita" Horyang menjelaskan situasi.

"Cih mereka lari pasti karna takut padaku" Prince melipat tangan ke dada dengan bangga, Baam sudah terbiasa dengan bagaimana tingkah laku tim Sweet and Sour. secara garis besar tim ini terdiri dari dua tuan muda keluarga kaya yang sombong, satu tangan iblis, dua Yeo, kepala metal dan penikmat babi asam manis.

dia berhenti memberi mereka penilaian dan fokus pada ancaman di depan mata.

Tidak butuh waktu lama untuk menemukan sumber kekacauan, Urek Mazino berdiri di atas puluhan bangkai parasit Zigena, siluetnya yang tersamarkan di balik bayang menonjolkan mata merah yang nyaris bersinar, aura keberadaannya sangat kuat hingga menyesakkan, cukup untuk mengintimidasi Ranker manapun.

Sayangnya intimidasi Irreguler lain tidak berlaku bagi Baam, mengingat bagaimana kepribadian asli Urek Mazino berbanding terbalik dengan kekuatannya. Dia sudah sering melihat wakil ketua Wolhaiksong kehilangan martabatnya dengan menjadi sasaran kekerasan Yuri, julukan 'mesum' yang diberikan orang-orang menara tidak membuat semuanya lebih baik. sebagai orang yang berbagi nasib (sasaran tendangan Endorsi) Baam menaruh banyak prihatin untuk yang lebih tua.

"Kalau kau datang kesini untuk bunga Zigena lebih baik menyerah, aku tidak akan memberikannya pada kalian. Tidak peduli berapa banyak Ranker yang kalian kirim, aku akan menghancurkan mereka satu persatu" suara Urek masih serak dan dalam, Horyang menarik Prince ke belakanganya, sementara Ehwa Yeon bersiap untuk serangan.

"Siapa kau? Kenapa orang sekuat dirimu berakhir di tempat ini?" Horyang berusaha mengulur waktu.

"Aku tidak mau menjawabnya, akan menjadi Maslah jika orang-orang tahu aku berada di sini. Omong-omong seberapa keras kepalanya kalian? Masih mau mengirim Ranker kesini?"

"Kami bukan Ranker, kami masuk kesini karna mendapat ujian untuk mencari bunga Zigena"

Urek Mazino disisi lain tertawa keras, menertawakan betapa pengecutnya Orang-orang manapun yang mengirim Reguler karna takut kehabisan Ranker. Menjelaskan bahwa dia berada disana untuk menjaga bunga Zigena dan bagaimana dia membunuh setiap Ranker yang datang menghentikannya. Urek juga melepaskan mereka dengan menyuruh mereka pergi.

[BL] Improvement [BaamxKhun]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang