TAKDIR (MINSUNG)

T.12

Kurang beberapa chap tamat 🙃

.

.

.

.

.

1 tahun berlalu

Setahun setelah kejadian minji yang menghilang membuat Hubungan Minsung berdampak. Minho yang masih fokus melacak Yeonjun hingga melupakan anak dan istrinya.

Jisung yang bosan mulai bermain-main dengan mencari selingkuhan dan melupakan Jiho yang selalu merasa hampa di rumah,. Tanpa ada canda tawa seperti dulu. Bocah berumur 3 tahun itu merasa keluarganya akan pecah

"Meleka lupa sama aku" Jiho menatap sedih kedua orang tuanya yang sibuk dengan urusan masing-masing

"JIHO CEPAT DIMAKAN! MAMA TELAT NIH, KAMU SEKARANG HARUSNYA UDAH ADA DI TEMPAT PENITIPAN ANAK!" Jiho meletakkan Sendoknya, selera makannya hilang.

Jisung selalu membentaknya jika dia lelet, tidak ada jisung yang lembut dan penuh kasih sayang. Jiho berjalan dibelakang jisung dengan kepala tertunduk, enggan menatap sang ibu yang berjalan didepannya

Jiho masih kecil tapi sudah mengalami kehancuran keluarga. Dia tumbuh menjadi anak yang pendiam dan penyendiri semenjak kedua orangtuanya perang dingin.

Jisung membawa jiho menaiki mobil dan menjuju tempat penitipan anak yang cukup jauh dari rumahnya.

Minho menghela nafas panjang, bukan niatnya mengabaikan jisung tapi jisung yang pada dasarnya tukang selingkuh. Minggu lalu dia kepergok berciuman Dengan Hyunjin di cafe oleh Jeongin dan kemarin jisung hampir melakukan making love dengan Changbin. Tapi Untungnya Felix datang, menggagalkan semuanya.

"Jika ini maumu,aku akan menyanggupinya. Aku akan mengurus perceraian kita setelah ini. Aku sayang bahkan cinta sama kamu,tapi kayaknya kami lebih mencintai kehidupan bebasmu" Minho mengemas barang-barang yang berhubungan dengan jisung dirinya

Foto pernikahan,foto keluarga dan semuanya dia simpan di gudang, biar menjadi kenangan kelam di kehidupannya.

.

.

.

.

.

Jiho menatap pinggir kota Budang-gu, kota asing baginya,jisung membuangnya . Mamanya meninggalkan dirinya disana,tidak tau mau kemana.

Pandangan kosong,bibir pucat,dan tubuh mengigil karena terpaan cuaca dingin.

"Hiks" isakan kecil jiho membuat semua orang yang memandangnya prihatin

"Loh jiho kok kamu disini sayang?" Tiba-tiba seorang pria menghampirinya

Jiho mendongak dan mendapati Yeonjun yang berdiri dihadapannya

"Om, mama buang jiho" isakan lirih jiho membuat Yeonjun menggendong Anak itu

Di tenangkannya Jiho yang sesegukan,di beri usapan-usapan sayang dan kata-kata penenang.

"Kak yeonjun, Jiyeon minta beli balon" Minji datang dengan menggendong Jiyeon

"Tante hiks" Isakan Jiho membuat Minji terkejut

"Loh loh kenapa? Kok bisa disini?" Minji khawatir

Jiho menceritakan detail permasalahan yang dihadapi keluarganya.

"Kita akan ke seoul besok" final Yeonjun

.

.

.

.

.

Skip

Kesokan harinya, Minho perang hebat dengan Jisung. Sebab Jisung pulang tanpa membawa Jiho, ibu macam apa yang tega membuang anaknya. Serta Kedua orang tua mereka yang mencoba menghentikan kejadian itu walaupun tidak bisa

"Kalau mau lo gini sung gue turutin. Lo mau kita cerai? Biar lo bisa bebas keluar sama cowok lain tanpa beban. Bakal gue urus" Minho menahan sesak dihatinya

"Kak Minho" panggilan minji membuat Minho menengok

Minho berjalan cepat menuju minji yang menggendong Jiho di peluknya tubuh minji erat

"Kakak rindun sama kamu" minho memeluk erat sang adik yang mengelus rambut kakaknya

"Nih jiho, dia untung nggak rewel" jawab minji

"Sama siapa ji?" Tanya Kedua orang tuanya

"Sama kak Yeonjun" jawab Minji

Tak berselang lama Yeonjun datang dengan menggendong anak kecil perempuan

"Lo bawa adek gue kemana bajingan" Minho hampir nonjok Yeonjun

"Ke budang-gu " jawab Yeonjun

"Kalian beneran mau cerai? Alasan gara-gara selingkuh? Kan Jisung dari awal emang suka mainin seme" Celetuk Yeonjun

Jisung diam, kepala tertunduk dengan pikiran berkecamuk. Jisung tidak ingin bercerai! Itu saja

TBC