T.13

912 79 4
                                    

Minho mulai berubah, tidak peduli dengan jisung yang meminta maaf kepadanya. Dia terlanjur sakit hati, dia tidak jadi menceraikan jisung karena Istrinya itu tengah hamil. Entah anak siapa, anaknya? Entahlah Minho tidak tau.

Minji dan Yeonjun udah pindah lagi ke Seoul,membeli rumah di Gangnam atas kemauan Jiyeon yang suka keheningan.

Jiho,anak itu makin merasa keluarganya tidak seharmonis dulu. Papa dan mamanya mengabaikannya, hanya menyapa jika ingat.

Jiho selalu iri melihat para teman-temannya yang memiliki keluarga harmonis, tapi dia? Ah entahlah dia bingung.

Malam ini Keluarga Minho makan malam dalam hening, tanpa ada pembicaraan yang biasanya menjadi ciri khas mereka. Sekarang tidak ada,hilang semua.

Minho selelai lebih dulu diikuti Jisung mengabaikan Jiho yang meringis melihat kepergian kedua orang tuanya.

.

.

.

.

.

.

Siang hari di bulan juli sangat amat panas. Membuat Jiho sedikit mengernyitkan keningnya mengahalau sinar matahari. Dia baru pulang dari taman kanak-kanak dengan berjalan kaki, kedua orang tuanya mengabaikannya.

"Tolong"

Jiho mencari dimana suara teriakan itu, dia berlari menuju semak-semak lalu bersembunyi untuk mengintip apa yang terjadi.

"Itukan anaknya tante Jeongin" gumam jiho menatap Jeonghyun yang di bawa paksa dua orang dewasa

"HEY LEPASIN DIA!" Jiho keluar dari semak-semak dengan tangan membawa Balok kayu

Kedua orang tadi mengabaikan jiho,dan tetap membawa Jeonghyun

DUGH

DUGH

Jleb

Suara pukulan dari jiho membuat kedua orang itu jatuh tapi sebelum bernafas lega,jiho tertusuk dibagian dadanya.

Darah keluar dari dada jiho, jeonghyun yang melihat itu buru-buru meminta bantuan, jiho memucat sedangkan pelaku penusukan telah melarikan diri.

.

.

.

.

.

Prang

Minho dan jisung menatap pigura yang jatuh dilantai dengan serpihan dimana-mana. Mereka tidak peduli dan sibuk urusan masing-masing.

"Kak Minho" panggil jisung menatap Minho yang duduk jauh darinya

"Apa"

Jisung menghela nafas pelan

"Aku mau makan sate kak"

Minho mendongak dan menyeringai

"Beli sendiri, atau minta dengan selingkuhanmu yang banyak itu. Atau ke hyunjin,kamu kan suka sekali nempel ke dia"

Minho pergi untuk kekantornya

"Kak Minho! Kakak bicara apa sih! Egois" jisung teriak ke Minho yang baru beranjak beberapa meter dari tempatnya tadi

"Aku egois? Kamu yang egois! Kamu yang mentingin selingkuhan kamu. Kamu yang mentingin mereka dibanding jiho dan aku. Walaupun aksi sibuk mencari minji tapi aku masih punya waktu luang untuk kalian, tapi kamu tidak melakukan sama sepertiku" Minho emosi dan meninggalkan jisung

Unek-unek yang dia pendam selama ini keluar, jisung? Menangis di ruang tengah

.

.

.

.

.

.

10.00 pm

Sudah jam 10 malam tapi Jiho dan Minho belum pulang. Jisung takut,takut sekali.

Tok

Tok

Tok

Jisung berlari menuju pintu

Ceklek

Teman temannya masuk dengan pakaian hitam. Membuat jisung mengernyitkan keningnya heran.

"Kalian kenapa?" Tanya jisung

"Suami Lo sama anak lo meninggal sung"

Bagai terhantam oleh truk jisung hancur, dia kehilangan kedua orang yang sangat dicintainya

"Bohong! Kalian bohong!" Jisung histeris

Seungmin dan minju menenangkan Jisung yang histeris

"Jiho meninggalkan jam 8 tadi, jantungnya sudah tidak berdetak saat kak Minho dikabarkan meninggal karena  tabrakan maut di dekat jembatan Sungai Han. Mobilnya remuk, dibagian kemudi paling parah. Kak Minho meninggal langsung ditempat jam 8.30 malam. Waktu perjalanan pulang membelikanmu sate, dia dari meeting penting dan langsung membeli pesananmu. Aku tau dia punya firasat bakal terjadi ini, makanya dia mengeluarkan keluh kesahnya agar tidak mengganjal" Jelas Jeongin

Jisung histeris memukul dadanya berkali-kali sesak? Iya, dadanya sesak.

"Kenapa mereka tega ninggalin aku hiks aku jahat hiks kak Minho jiho aku ikut hiks"

Bruk

Jisung pingsan di pelukan Seungmin. Chan membawa jisung kekamar jisung dan Minho. Diikuti yang lain dengan senyum tipis dimasing-masing bibir teman-teman JiSung itu

.

.

.

.

.

.

.

Tbc

TAKDIR (MINSUNG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang