16- Ajakan Kantin

444 30 10
                                    

Wesley melepaskan genggamannya saat didepan kelas,dan masuk kedalam kelas tanpa mengucapkan sepatah katapun.

Vani dengan cepat menarik tangan Wesley saat ingin duduk. "Wes lo kenapa?", tanya Vani. Wesley tak mau menjawab, jika ia menjawab nanti itu akan memicu munculnya pertanyaan yang tak mau didengar Olehnya .

Penasaran Vani semakin besar, walaupun ia tak mau mengganggu Wesley, namun penasaran ini lebih mengganggunya." Wes, lo ngomongin apa tadi ama Kak Royhan?", penasaran Vani. Namun Wesley lagi-lagi tak menjawab.

Caca datang bersama Davan masuk ke dalam kelas. Caca melihat Wesley dan Vani tak seperti biasanya. "itu mah pasti gara-gara cowok ", ucap Davan. "cowok? Emang kenapa?", tanya Caca. "buaya", jawab Davan santai. "buaya?", heran Caca.Davan mengangguk sembari berusaha ingin merangkul Caca tapi Caca selalu menolak.

Caca duduk dan menaruh tasnya. Tiba-tiba Royhan datang dan memberitahukan Caca dan Davan untuk pergi menemui Pak Amir di ruang guru. Sesaat sudah memberitahukan Caca, Royhan berjalan menuju tempat duduk Vani "Van gue mau ngomong", ucap Royhan. Vani mengganguk dan mengikutinya ke luar kelas.

Wesley yang penasaran, mengikutinya dari belakang walaupun sedikit berjauhan. Ia bersembunyi di balik pintu seraya menguping pembicaraan mereka.

"kenapa kak?", alim Vani walaupun ia ingin berteriak dalam hatinya. "lo mau gue traktir di kantin?", ucap Royhan, ia tak tau apa yang ia baru katakan. "dalam rangka apa kak?", bingung Vani. "permintaan maaf gue", jawab Royhan. "ngak usah kak, ngak papah", tolak Vani. "gue tunggu di kantin", jawab Royhan dingin dan langsung meninggalkannya.

Vani yang sudah kegirangan, masuk ke dalam kelas, dan dikagetkan dengan munculnya Wesley dari balik pintu, "Van lo temani gue ke perpus nanti", ucap Wesley. "maaf banget yah Wes, gue ngak bisa. Gue mau makan bareng ama Kak Royhan nanti", menolak mentah tawaran Wesley.

"Van kok lo gitu sih. Gegara itu si gihor tuhh, lo jadi lupa ama sahabat lo", ucap Wesley. "ssstttt.. Em. Em. Em.itu tak betul. Tapi karna ini menjadi momen bersejarah gue. Jadi ngak papah lah 1 kali. Byee", jawab Vani percaya diri dan melanjutkan kegembiraannya sambil tersenyum menuju tempat duduknya.

***
Bel istirahat berbunyi...

Vani sudah menyiapkan dirinya untuk menuju kantin. Vani berlari kecil seraya tersenyum lebar. Belum setengah perjalanan, Wesley datang dan langsung menarik tangan Vani menuju perpustakaan.

" Wesley!!", marah Vani. Wesley tak memedulikannya, ia terus berjalan seraya menggenggam erat tangan Vani hingga merah.

"Van, cariin gue buku sejarah", ucap Wesley. "ngak mau", jawab Vani yg berusaha kabur darinya. "Van please dengerin gue! ", tegas Wesley. Vani kaget akan nada bicara Wesley, ia seketika diam membeku.

"jauhin Royhan!", ucap Wesley. "emang kenapa Wes. setidaknya lo harus beri tahu gue alasannya", jawab Vani. Wesley tak tau apa yang akan ia jawab, ia kebingungan "ngak ada alasannya Van", jawab Wesley bingung dan langsung pergi.

"aneh", jawab Vani. Ia harus cepat menemui Royhan di kantin. Ia berlari kencang hingga sesekali menabrak orang yang berjalan. Ia melihat Royhan di ujung kantin. Jantungnya kembali berdetak kencang. Ini bukan karena ia berlari tapi ketika ia melihat Royhan yang kembali melihatnya.

"maaf kak, lama", ucap Vani. "mau pesan apa?", to the point Royhan. "ehh, ketoprak aja kak", tidak fokus Vani. "lo mau alergi lo kambuh lagi?", tanya Royhan. Vani kebingungan, ia masih belum menyadarinya. "ada kacang di ketoprak ", jawab Royhan. Vani baru menyadari akan pesanannya. Vani diam dan menatap Royhan. "mbak nasi gorengnya 2",teriak Royhan.

Kecanggungan terjadi diantara mereka berdua diiringi dengan gosip para cewek-cewek di kantin. Royhan salah satu siswa yang terkenal disekolah, ia dikenal dengan ketampannya. "tangan lo kenapa?", tanya Royhan memecah Kecanggungan yang ada. Vani memegang tangannya "ngak papah", jawab Vani. "gara-gara Wesley?", tebak Royhan. "kok kak Royhan tau?", heran Vani. Royhan tak membalas pertanyaan Vani. Ia kembali fokus akan dunianya sendiri.

Royhan menengok ke samping dan melihat Wesley yang berdiri di depan kantin. Caca datang dan menyampiri Wesley "lo ngapain di sini? Ngak masuk ke dalam?", tanya Caca. "emm..gue tungguin lo", alasan Wesley. "Vani mana?", tanya Caca. "tuhh", jawab Wesley sambil menunjuk ke arah Vani. "ehh, kesana yuk", ajak Caca. "ngak usah", tolak Wesley dan menariknya duduk berjauhan dengan Vani dan Royhan.

______________________________________

Hai👋
.

- Maaf banget karna baru bisa update sekarang.
- Maaf karena ceritanya kependekan.
- Maaf juga bila ada kata, tokoh, latar, atau pun alur yang salah dan tidak disengaja.
.
.

Jangan lupa untuk vote dan comment di setiap cerita.

Salam Manis

Author🌻

Chanyeola

Bad Boy KetosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang