05-Pemilihan ketos

1.8K 69 2
                                    

Tok...tok...tok

Suara ketukan pintu dari luar terdengar beberapa kali,hingga terdengar ke telinga Caca dan Wesley.


"siapa sih?!",ketus Wesley
"ngak tau",jawab Caca tak tau
"awas aja kalau ada orang iseng ya!",kesal Wesley

Entah mengapa Wesley sekesal ini.

Wesley berjalan menuju pintu.saat di depan pintu,Wesley bersiap-siap membuka pintu dengan tangan yang sudah terkepal

'1 2 3'batin Wesley
'dragggg...' suara pintu berbunyi

Terlihat seseorang yang berdiri di depan pintu dengan membawa makanan dan air minum kemasan.

Wesley yang membuka pintu,sedikit terkejut dengan kedatangan Davan.

Caca yang sibuk merapikan selimutnya,membalikkan badan dan terkejut eehh bukan sangat terkejut yahh sangat terkejut dengan kedatangan Davan.

Davan yang sudah ada di dalam kamar tanpa mengeluarkan kata-kata sedikit pun,menaruh makanan dan air minum kemasan di atas meja dan menghampiri Caca yang masih terkejut.

"makan",kata Davan
"hah?",kaget Caca
"gue beliin loh makanan,loh pasti belum makan kan",kata Davan
"enggak usah.gue udah makan"tolak Caca.

Namun suara perut Caca tak mendukung 'kruukkk...',mungkin cacing di dalam perut Caca tak setuju dengan kata kata Caca barusan.

"yakin ngak mau",goda Davan
"jangan gengsi dulu Ca,lo masih sakit lo nanti kalau ngak makan,kan tambah sakit",nasehat Wesley dengan bahasa yang tak beraturan

"Ya udah,makasih ya",kata Caca sambil mengambil makanan dari atas meja

"iya",jawab Davan singkat

"gue pulang dulu ya,gue mau urus sesuatu dulu",lanjut Davan
"ooww...ok bye Davan makasih ya udah jenguk Caca",dengan suara lembut Wesley
"iya",sambil berjalan keluar dari kamar

"Makasih ya",teriak Caca saat Davan sudah ada di luar kamar.

'Entah Davan mendengarnya atau tidak,bukan urusan ku',batin Caca

***

Matahari mulai terbit dan semangat baru,baru saja di mulai namun tak berlaku untuk Caca yang terbaring lemas di tempat tidur.

Caca tak di izinkan oleh Bundanya untuk pergi ke sekolah dengan keadaan Caca yang terbaring lemas dan pucat.

Tak ada yang dilakukan Caca selain Tidur kembali.

---

Wesley dikagetkan dengan tarikan tangan yang menariknya maju ke depan hingga menuju ke sebuah tempat "Aula".

"sakit tau!!",ketus Wesley dengan memegangi tangan yang berubah menjadi merah.

"maaf,maaf",jawab Vani sambil tertawa kecil

"lo kenapa sih narik gue ke sini?",tanya Wesley
"OMG...WESLEY lo ngak tau,hari ini ketua osis kita si Alex mengundurkan diri karna ia ingin pindah sekolah ke luar negeri dan akan di gantikan langsung oleh salah satu dari kita,tapi gue ngak tau siapa,itu akan di umumkan sekarang",jelas Vani panjang lebar.

"kok gue ngak tau!,lo tau dari mana?",kaget Wesley
"ada di mading sekolah",jawab Vani
"gue juga liat orang banyak sih berkumpul di sekitar mading sekolah,tapi gue malas ke sananya",jawab Wesley
"itu sih salah lo",jawab Vani

"mohon perhatiannya!!!",suara bu Nelta dengan menggunakan mic

Seketika semua siswa menjadi diam,keheningan di mulai

"saya berdiri disini,mengumumkan bahwa ketua osis kita Alex akan mengundurkan diri sebagai ketua osis yang akan di gantikan oleh salah satu dari kalian",jelas kepala sekolah

"dan akan di gantikan oleh Davandra Kevin Antagra kelas XI Mipa 1",lanjut kepala sekolah

"HA?!!!",semua siswa tak terima,dan terjadi sedikit keributan.

"diakan anak baru!"
"dia kan nakal!"
"masa langsung ketua osis sih!"
"gue ngak terima!"

Itulah pendapat dari beberapa siswa yang tak terima

"sudah,sudah...kami telah memutuskan bahwa Davandra Kevin Antagra akan menjadi ketua osis di SMA ini",jelas kepala sekolah mencoba mendiamkan siswa

Siswa mulai keluar dari aula sembiring dengan marah-marah tak jelas

"pak,pak!",teriak Davan sambil mengejar kepala sekolah

Larian Davan seperti angin,cepat dengan langkah kaki yang besar...
Kepala sekolah dan bu Nelta berhenti dan menoleh ke belakang seakan menunggu kedatangan Davan.

"pak kenapa saya yang jadi ketua osis pak?",heran Davan
"yah karna kamu itu cocok jadi ketua osis",jawab kepala sekolah

"kenapa bisa saya pak?kan banyak anak lain pak?yang lebih cocok untuk ketua osis?",binggung Davan

"karna kamu itu anak yang bertanggung jawab dan sangat cocok untuk ketua osis dan kamu kan pintar dan bisa saja kamu berubah dengan menjadinya ketua osis labschool.jangan menolak,ini adalah keputusan labschool untuk kamu,kami percaya kepada kamu",jelas kepala sekolah panjang lebar

"tapi pak kalau saya tidak bisa bertanggung jawab?",tanya Davan
"itu tak akan mungkin,kami percayakan labschool untuk kamu",jawab kepala sekolah sembari berjalan menjauh dari Davan dan menuju kantor

"AAHHH",teriak Davan
Pikiran Davan sekarang kacau,dia belum bisa mengurus kepada 1 orang dan sekarang ia harus mengurus seluruh siswa labschool

'Entah apa yang di pikirkan oleh guru-guru,membuat ku frustrasi'batin Davan sambil mengacak-acak rambutnya

______________________________________

Maaf yah kalau banyak yang tidak nyambung dan typo

Bad Boy KetosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang