0.3 Clue(?)

834 109 24
                                    

Setelah mereka membereskan mayat seulgi, mereka berkumpul di ruang santai.

Tidak ada percakapan, masing masing dari mereka sibuk dengan pikiran nya sendiri.

Sampai suho yang melihat tabiat teman nya itu jengah sendiri, mereka pergi ke pulau ini bukan untuk berbengong ria melainkan untuk liburan.

Ia tahu bahkan sangat tahu, bahwa salah satu dari mereka telah tiada. Tapi apakah mereka bisa melupakan nya sejenak? Ia tidak mau liburan yang harusnya di habiskan dengan bersenang senang malah di habiskan dengan bersedih atas meninggalnya seulgi.

"Udahlah jangan kaya gini, gue tau kalian semua sedih tapi inget kita kesini mau liburan bukan mau sedih sedihan," suho berhenti sejenak sebelum kembali bersuara, "Gue juga sedih atas menunggalnya seulgi tapi stop jangan kaya gini."

Jimin bangkit dari duduk nya ia menatap marah ke arah suho, "Gue tau kita kesini mau liburan, tapi salah satu dari kita baru aja meninggal dan lo dengan enteng nya bilang kaya gitu?! Sinting lo!"

Setelah mengatakan itu jimin pun pergi entah ingin kemana, hening itulah yang mereka rasakan saat jimin pergi tadi.

"Mending kalian istirahat, gue tau ini adalah hari yang berat buat kita semua." Ujar namjoon lalu pergi bersama jennie di ikuti yang lainya. Hingga tersisa june dan suho.

"Harusnya lo gak ngomong begitu ho, perkataan lo udah buat banyak orang sakit hati bukan cuma jimin doang." Kata june sebelum meninggalkan suho sendiri di ruang santai.

Suho duduk di sofa sembari memijit pangkal hidung nya. Ia sadar ia telah salah dalam berucap tapi mau bagaimana lagi semuanya sudah terjadi dan perkataan nya tidak bisa di tarik kembali.

Saat sedang melamun mata nya tak sengaja melihat sebuah surat yang ada di meja. Suho mengambil surat itu dengan mata yang menelisik ke arah surat itu.

Suho bingung bagaimana surat itu bisa ada di situ? Padahal sebelum nya surat itu tidak ada di sana. Adakah seseorang yang menaruh nya? Tapi siapa? Kalau pun ada suho sudah pasti tau siapa orang nya.

Suho membuka surat tersebut, di sana terdapat sebuah tulisan tangan seseorang menggunakan tinta merah yang sedikit tercium bau amis sama seperti...















Darah. Tapi darah siapa?















Tidak mungkin






















Seulgi kan???























Suho mengernyit bingung saat membaca isi dari surat itu. Maksud nya apa? Apakah itu sebuah clue dari pembunuhan seulgi, kalo pun iya pasti orang nya ada di antara mereka.

Suho melipat surat itu memasukan nya ke dalam saku celana nya, ia memutuskan untuk tidak memberi tau siapa pun tentang surat itu.









"1 7"























Sementara itu ada seseorang yang sedang termenung di depan balkon nya, pandangan nya terlihat kosong. Ia menoleh ke belakang saat dirasa ada yang berjalan mendekatinya namun saat ia menoleh ia tidak menemukan apapun.

Saat ia berbalik untuk menatap pemandangan dari balkon...













Kepala nya menggelinding jatuh ke bawah bersamaan dengan ambruk nya tubuh itu, yang sudah tidak bernyawa akibat di tebas hidup hidup dan secara mendadak.

Orang itu tertawa senang sembari memainkan pedang nya yang berlumuran darah sebelum pergi dari tempat kejadian.











Rose memasuki kamar tempat ia, lisa dan yeri tidur karena ada barang yang hendak ia ambil.

Tapi betapa terkejutnya ia saat melihat badan yeri yang sudah tak bernyawa serta kepala nya yang hilang.

Rose mencoba tenang dan perlahan mendekatinya, saat ia sudah ada di sana  barulah ia berteriak histeris disertai dengan tangisan yang mengundang semuanya untuk datang ke kamar mereka dengan panik.

"Ada apa rose?" Tanya jennie panik saat membuka pintu sudah menemukan rose yang duduk di pojok ruangan seraya menangis.

"Yerim hiks hiks" gumam nya namun masih bisa di dengar semuanya.


Shock

Itulah yang semua orang rasakan saat melihat tubuh yerim yang sudah terbujur kaku dan tanpa kepala.

Apalagi mark, ia menghampiri tubuh sang pacar lalu melihat ke bawah di mana disana terdapat kepala sang pacar.

Ia tak menangis namun ia marah, sangat amat marah. Kenapa 'dia' harus membunuh yerim? Kenapa tidak orang lain saja? Apakah 'dia' lupa bahwa ia juga bisa membunuh dirinya.

"Kalian urus mayat yeri, gue sama yang lain mau nenangin diri sama rose yang shock berat." Kata irene dengan tenang namun dalam hatinya ia masih sangat sangat shock.

Yang lain pergi, mereka para laki laki segera mengurus mayat yeri menaruhnya di samping mayat seulgi.

Baru dua hari mereka di sini namun sudah 2 nyawa juga yang hilang. Mereka semua yakin bahwa sekarang ini mereka tengah di teror entah oleh siapa.

Yang pasti untuk saat ini mereka harus selalu waspada dan tidak boleh terlalu percaya pada siapapun.

Orang itu terlihat sedang menandai foto yeri dan seulgi dengan tanda X menggukana pilox berwarna merah.

Bukan hanya foto seulgi dan yeri yang ada di sana tapi foto semua orang pun juga ada di sana tanpa terkecuali.

Suara tawaan seseorang terdengar di ruangan yang sangat sepi itu.

"Ini baru awal, masih banyak kejutan yang menunggu kalian."






Tbc

Vote dan komen!

Ayo tebak kira kira siapa?

ɪsʟᴀɴᴅ | Blackvelvet [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang