0.6 Teror

747 97 30
                                    

"Lo liat kan, mereka bakal mati."

"Hm, satu persatu dendam kita terbalaskan."

"Tapi lo tau kan wendy sama suga mereka nyeburin diri ke laut"

"Abaikan mereka berdua, paling juga mereka mati karena tenggelem."









"Ah asu bosen banget gua, mana ni villa makin sepi" kata joy yang sedang ada di belakang villa.

"Kenapa kita gak buat permainan aja coba." Usul rose, yang di angguki semuanya.

"Boleh tuh, biar kaga gabut gabut banget gitu" kata june

"Gua skip dah mau ngisi tts, tanggung dikit lagi" kata namjoon yang sedang mengisi tts di meja yang ada di belakang.

Sungjae menatap namjoon tak percaya, "Orang pinter mah beda ya maenan nya"

"Iyalah emang nya lo jae, yang bisa nya maenin cewek" samber taeyong ikut ikutan.

"Ngaca ya anda bapak lee taeyong" ujar jennie pada taeyong.

"Udah udah, jadi gimana nih mau main kaga?" Tanya jisoo memastikan.

"Udah lah gak jadi, bingung juga gua mau maen apaan di sini." Ucap sungjae yang di angguki semuanya.

Mereka pun memilih lesehan di rumput, sembari bercanda ria tanpa tau kondisi teman mereka yang sedang menghadapi maut.





"Gua akan bales perbuatan lo, gak akan gua maafin."





"Mau kemana joy?" Tanya rose saat melihat joy yang berdiri dari duduk nya.

"Mau kedapur gua haus, mau nitip?" Tawar joy, rose mengangguk.

"Ada es cream gak?" Tanya nya.

Joy menatap rose seolah ingin menerkam mangsa nya, "Heh lo kira ini minimarket apa, ada nya air putih mau lo?"

"Yaudah deh, karena gua gak mau ngerepotin lo bikinin gua es teh aja dah, aus banget nih"

Joy menepak pelan kepala rose, "Itu nama nya lo nyusahin su." Rose hanya nyengir cakep.

"Lo pada mau nitip kaga?" Tanya joy pada mereka semua. Kompak mereka menggeleng.

"Yaudah, gua kedapur dulu ayo jen anterin." Pinta joy pada jennie.

Mereka berdua pun pergi ke dapur untuk mengambil minuman untuk semuanya.





"Ri siap siap gih, bentar lagi bagian lo"

"Lo tau kan, gue selalu siap kapan pun untuk bunuh mereka."










"AAAAAA ANJING APAAN TUH?" teriak joy histeris yang membuat jennie yang tadi nya menunggu di pintu dapur segera menghampiri joy.

"Kenapa joy kenapa?" Tanya jennie panik.

"Jen lo liat dah sendiri" kata joy sembari menyingkir dari depan kulkas.

Jennie menghampiri kulkas itu dan apa yang dia liat? Sangat sangat membuat siapapun mual.










Di dalam sana terdapat bangkai tikus sekitar 3 ekor dengan darah yang masih merembes.








"Mending kita balik aja deh joy, sumpah jijik gue liat nya." Ucap jennie yang muka nya sudah merah menahan mual dan jijik.

Joy mengangguk dan segera berlari bersama jennie keluar dari dapur.

"Mana minuman nya?" Tanya rose saat melihat jennie dan joy keluar dari sana tidak membawa apapun namun wajah mereka berdua sudah pucat pasi.

"Kalian berdua kenapa deh, itu muka pada pucet?" Tanya taeyong

"Lo gak akan percaya, gue sama jennie liat ada bangkai tikus di kulkas dan itu ada tiga bayangin tiga ekor." Kata joy dengan menggebu gebu.

"Iya anjing, mual benget gue, siapa sih orang yang naro itu di situ kuker banget" ujar jennie dengan emosi.

"Guys kayanya kita emang beneran di teror deh." Ucap jisoo yang sedari tadi memperhatikan.

"Nah gua juga mikirnya gitu, kenapa tadi kita gak ikut pulang aja coba sama mereka" sesal sungjae

"Menyesal juga gak guna jae, lagian dengan kita pulang bukan berarti kita gak di teror." Samber namjoon yang menutup buku tts nya.

"Namjoon bener, kita harus cari tau siapa dalang semua ini, karena gak mungkin kalo semua ini gak ada dalang nya" Simpul taeyong

"Ehm kalian liat mark? Dari kemaren gue gak liat dia loh" Tanya joy dengan raut wajah yang tidak terbaca.

"Mark kan ada di kamar, lo pada tau kan dia masih sedih karena di tinggal sama yeri" jisoo berujar dengan sangat sendu, seraya menundukan kepala nya.

"Gue takut tu anak macem macem, gimana kalo kita samperin aja" Ajak Jennie pada mereka.

Namjoon menggeleng, "Kalian tau sendiri kan mark gak sebodoh itu untuk lakuin hal yang nekat."

"Iya joon, kita tau tapi kita khawatir sama keadaan nya."

"Untuk sekarang mending kita jangan khawatirin yang lain, khawatirin diri kalian sendiri dulu karena kita gak tau ada apa di depan sana yang udah menanti kita." Kata namjoon dengan raut wajah yang serius.

Seketika suasana menjadi canggung satu sama lain, mereka semua terdiam. Memikirkan segala cara agar mereka tidak menjadi korban selanjut nya.

Karena mereka semua yakin, kalo mereka tengah di teror oleh sesuatu yang sangat berbahaya bagi nyawa mereka masing masing.

Tbc

Makin jelas gan, ketebak lah siapa.
Saya gak tau ya ini bakal end berapa chap lagi.

ɪsʟᴀɴᴅ | Blackvelvet [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang