latihan1

67 5 3
                                    


Mata pelajaran hari ini sungguh membuat Ucup pusing tujuh keliling. Bayangkan saja, setelah dua jam dicekoki rumus matematika, langsung lanjut dengan kimia.

"Tolong Ucup ya Allah" batin Ucup.

Lain dengan Khanja, sepertinya dia enjoy-enjoy saja menikmati semua pelajaran hari ini, tidak diragukan lagi Khanja dulu sudah terkenal dengan keenceran otaknya.

"Ja, otak maneh teu blenek Kitu" bisik Ucup pada Khanja saat mengerjakan beberapa soal kimia.

Khanja menggeleng sambil tersenyum.

"Otak urang geus teu Mahi RAM na eui, kudu diganti. Nemponya saeutik?" Dengus Ucup membuat Khanja tertawa dan menyodorkan buku nya.

**PANGGILAN KEPADA SETYA KHANJA ALFIAN KELAS 10-2 DAN AZMA SAFIRA KELAS 10-5 DITUNGGU DIRUANG PERPUSTAKAAN**

Suara itu terdengar dari TOA milik sekolah, Khanja yang tadinya santay dibuat tegang.

Bu Ika guru kimia yang berada dikelas memanggil Khanja. "Khanja kamu dipanggil"

"Cup kerjain punya gua ya, sisa dua lagi. kalo lu belum salin aja punya gua" bisik tegang Khanja pada Ucup.

Ucup yang tadinya diam dan bingung harus mengisi apa, kini hatinya senang seakan meronta-ronta. Perasaan itu sungguh Berbanding terbalik dengan Khanja, kakinya lemas antara tegang dan gembira.

Khanja langsung menghampiri Bu Ika,"Bu ijin ya mau keperpus dulu" anggukan dan senyuman bu Ika menandakan 'iya'.

Khanja berjalan tenang menuju perpustakaan, ia memikirkan sikap apa yang tepat ketika bersama azma nanti. Sesampainya di perpustakaan azma sudah lebih dulu datang dan kini iya duduk didepan Bu Tini.

"Nah ini dia orangnya baru Dateng. Dikasih ijin ga kamu?"ucap Bu Tini sembari memberikan kursi di samping azma.

Khanja tersenyum, "makasih Bu. Alhamdulillah Bu, dikasih ijin tadi sama Bu Ika" jelasnya yang kini duduk di samping Azma.

"Ayo kita mulai" ujar Bu Tini.

Bagi azma fashion adalah hal biasa yang sering dilakukan, tapi tidak dengan Khanja. Khanja dulu adalah sosok ketua OSIS yang hebat, gagah, pemberani, dan berwibawa.
Baginya fashion show adalah hal yang berbeda dan belum pernah dilakukan sama sekali, apalagi ia harus berpasangan dengan wanita yang di idamkan nya sejak kelas tujuh SMP.
Bu Tini mengajarkan Khanja dan azma bagaimana nanti dia harus berpose, supaya nanti tidak terkena pelanggaran yang di tentukan juri.
Khanja awalnya menirukan gaya fashion show ala-ala majalah, Yap majalah yang sering Ia liat belakang ini. Namun yang Ia tirukan bukanlah pose pria gagah, melainkan seperti waria yang baru turun dari sarangnya. Sontan hal itu mengundang tawa Bu Tini dan azma.

Bu Tini langsung memberi arahan "Khanja... Bukan kaya gitu nak. Nih coba pegang tangan azma, bayangin keadaan kamu sekarang sangat rileks, kamu sekarang sedang mendampingi pujaan hatimu, seperti seorang pasangan yang sudah lama berkencan."

"Amin......" Batin Khanja...
Azma hanya bisa tersenyum saat itu, melihat Khanja yang mulai memerah, sembari memegang tangannya.

"Azma kamu perhatiin"

TET TET TET 'istirahat'

Jam istirahat tiba, dimana suara itu terdengar lebih kencang di telinga mereka. Hampir seluruh siswa berhamburan keluar kelas untuk menuju kantin lebih cepat, tapi beda dengan Khanja dan azma yang kini ia ada di perpustakaan.

"Latihannya dilanjut nanti aja yah. kalian istirahat sana, banyakin ngobrol biar engga grogi, Khanja kamu harus banyak belajar sama azma yah" ujar Bu Tini.



**#**



Tunggu kelanjutannya....

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 25, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Stupid Love KetosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang