X-2

68 7 2
                                    

         Setelah tiga hari melewati masa pengenalan lingkungan sekolah di SMA, berbagai materi yang telah khanja dapat di MPLS ini, ya.. seperti dulu dirinya membimbing siswa baru, bedanya dia sekarang yang dibimbing dan jadi sasaran penyiksaan kamtib-kamtib liar.

          ••"woy! Piket woy!" Teriak Keysha teman sekelas khanja, yang menarik kerah Kelvin. "Piket dulu!" Seraya memberikan sapu lengkap dengan pengkinya.

       "Gua buru buru. . . ada les nih!" Ucap kelvin memberikan alasan.

         Keysha tersenyum sinis " G.U.A E.N.G.G.A.K. P.E.R.C.A.Y.A!" sambil melipat tangannya dan mengamati gerak gerik dari pintu.

        "Key, itu ugo nyariin lu!" Tunjuk Kelvin kebelakang Keysha.
Keysha melirik kebelakang dan wuuzzzz ... Secepat kilat Kelvin hilang dari kelas.

        "Kelvin! Kampret lu!" Teriak Keysha kesal.

         Khanja yang masih duduk di bangku belakang terusik, ia bangkit dan mengambil tas di atas meja lalu keluar dari kelas. "Selamat piket ibu sekertaris. . ." Ledek Khanja membuat Keysha semakin ngamuk.

         Khanja berjalan sendiri menuju kantin. Satu alasan kenapa Khanja kembali kekantin sepulang sekolah, jawabannya adalah azma.
Khanja sering sekali melihat azma ke perpustakaan, jarak kantin dan perpustakaan sangatlah dekat, sehingga khanja mengetahui kebiasaannya saat ini.

        Sesampainya di kantin, mata Khanja langsung menyisir sudut sudut perpustakaan, lewat jendela dipinggir kantin. Ini menjadi kebiasaan Khanja setiap pulang sekolah, demi siapa lagi kalo bukan azma.

          Gotcha!
          Benar saja, azma sedang duduk sambil menikmati buku yang dibacanya, sesekali ia mengobrol dengan guru perpustakaan.
Khanja yang sudah menemukan keberadaan Azma, ia hanya duduk dan memesan makanan favoritenya di warung Bi endeh, yaitu chicken tulang.

        "Hei Khanja. . . " Sapa Kelvin dan duduk di depan Khanja.

        Khanja memandang Kelvin heran, "katanya lu ada les? Jangan duduk disitu dong ngehalangin pemandangan indah aja"Khanja menggeser Kelvin dengan tangannya.
 
         Kelvin memutar kepalanya, "ET dah lu! Ada pemandangan apa si?" Kelvin Mencoba mencari pemandangan indah yang disebut oleh Khanja.
 
       " Engga ada  yang indah perasaan?"
        Dan berbalik ke arah Khanja lagi yang ternyata sudah tidak ada di depannya.

         " Et dah tuh bocah aneh banget! Mau kemana woi?" Teriak Kelvin pada Khanja.

       " Mau nyari pemandangan" jelas Khanja dengan nada ledekannya, dan berjalan menuju arah gerbang.

       "Khanja. . . Sini dulu" panggil Bu Tini guru perpustakaan. "Sini masuk ibu mau bilang" jelas Bu Tini yang membuat Khanja kaget.

       What gua masuk perpustakaan!, Hati Khanja berdebar-debar, panggilan Bu Tini seperti sosok malaikat yang membantu Khanja hari ini. Yaa Khanja adalah sosok laki-laki cool dan berwibawa, tapi ada satu hal yang membuat itu semua hilang, azma lah jawabannya.

       "Azma sini dulu..." Panggil Bu Tini pada azma yang membuat jantung Khanja berdebar tak karuan."jadi gini ibu punya penawaran buat kalian. Dua Minggu lagi sekolah kita mau ngadain acara fashion show tiap taunnya, nah masing masing guru diwajibkan mencari perwakilan buat acara nanti. kalian mau ngewakilin ibu ga buat pasangan fashion show nya? yaa..." jelas Bu Tini panjang lebar yang membuat azma dan Khanja kaget.

        Jangankan fashion show, Khanja menatap azma pun tidak berani lama lama, apa lagi nanti dia harus pegangan tangan dan bergaya seperti pasangan.

       "Iya Bu kita mau, kira kira mulai latihannya kapan ya Bu?" Jawab azma tanpa kompromi dengan Khanja.

       "Khanja kamu mau kan?"tanya butini di jawab dengan anggukan khanja yang sangat histeris. "Oke gitu dong, nanti ibu panggil kalian lagi buat latihan"jelasnya dijawab oleh senyuman azma yang menawan.

       "Yaudah Bu nanti saya kesini lagi kalo ada latihan" jelas khanja dibarengi salaman pada butini. "Ibu, azma saya pulang duluan ya assalamualaikum" Khanja pamit meninggalkan perpustakaan dengan hati gembira yang tiada duanya.

      "Makasih ya Khanja, ati ati dijalannya" ujar Bu tini.

      Hari ini adalah hari keberuntungan Khanja, bayangkan saja jika dia tidak ke kantin dan tidak bertemu butini mungkin ia tidak mendampingi azma mewakili butini di fashion show nanti.

       Khanja Kini duduk diatas pangkuan si Doyok, yaa... Sidoyok motor Khanja. Hati Khanja begitu senang tidak dapat dibandingkan dengan apapun, hari ini adalah hari terbaiknya. 'Treng.. teng.. teng.. teng..' suara Doyok yang ikut berpartisipasi dalam kegembiraan tuannya sembari menikmati kota Jakarta yang padat.

    if you are my soul mate

 

Stupid Love KetosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang