Twelve

489 69 2
                                    

Xiumin dan Do yang sudah bangun terlebih dahulu menyiapkan sarapan dan menyajikannya di atas meja. Sambil menunggu Do yang sedang membangunkan yang lainnya, Xiumin membersihkan pantry dapur yang sedikit kotor karena percikan minyak saat memasak tadi

"Hyung memasak nasi goreng kimchi?" Kai duduk di salah satu kursi dan melihat satu per satu makanan yang disajikan di meja makan

"Kenapa kau tidak menyukainya?"

"Aku hanya bertanya hyung. Lagipula apapun yang Do hyung, Xiumin hyung, dan Lay ge masak, akan aku makan. Kalau yang lainnya aku masih ragu"

"Yak" Semuanya kecuali Do, Xiumin dan Lay berteriak mengajukan protes kepada Kai

"Aku hanya mengatakan apa adanya, bukan ada apanya"

Xiumin meletakkan gelas di meja cukup keras membuat semuanya seketika diam. Xiumin nampak menghela nafas panjang dan menatap mereka satu persatu dengan tatapan datarnya. Tatapan Xiumin berubah semakin datar saat menatap Kai membuat Kai menelan ludahnya kasar

"Cepat makan"

Kai segera memakan makanannya membuat Xiumin tersenyum dan memakan makanannya. Hun dan Zitao menahan tawa melihat Kai saat itu. Kai hanya mendengus melihatnya. Xiumin menatap Zitao dan Hun membuat keduanya menunduk dan memakan makanannya. Kini giliran Kai yang menahan tawa melihatnya

Xiumin membuka tirai jendela kamarnya dan menuju balkon untuk menghirup udara pagi. Masih ada waktu sebelum ke panti asuhan

"Kapan mereka pulang?" Xiumin bergumam saat melihat Yixing, Minseok dan Junmyeon sedang bercengkrama di halaman samping. Xiumin kembali mengedarkan pandangannya dan melihat Sehun, Chanyeol, Baekhyun, dan Jongin sepertinya sedang mengadu kekuatan. Kyungsoo dan Jongdae? Xiumin tidak bisa melihat dengan jelas apa yang mereka berdua lakukan

Xiumin tidak sengaja bersitatap dengan Yixing. Yixing hanya tersenyum menyapa membuat Minseok serta Junmyeon ikut menoleh. Minseok dan Junmyeon juga hanya tersenyum menyapa seperti yang Yixing lakukan. Mereka bertiga nampaknya sedang serius membicarakan sesuatu

Xiumin dan yang lainnya sudah siap, mereka pun segera berangkat menuju panti asuhan. Mereka harus sudah berada disana sebelum acara

"Hana, Bibi Yura dimana?" Lay tak melihat Bibi Yura sejak dirinya tiba makanya Lay menanyakan keberadaan Bibi Yura kepada Hana yang sedang duduk di ruang tamu

"Bibi Yura masih di kamar ge. Memangnya kenapa?"

"Tidak ada apa-apa. Aku hanya bertanya. Soalnya Bibi Yura tidak terlihat dari tadi"

"Bibi Yura sepertinya masih membantu teman-teman berdandan" Lay mengangguk mengerti mendengar penjelasan dari gadis kecil itu

Seorang gadis kecil seumuran Hana tiba-tiba memeluk Lay membuat Lay menunduk. Lay tersenyum melihatnya dan mengelus kepala gadis kecil

"Ada apa, hm? Kenapa tiba memelukku?"

"Ara sepertinya gugup ge karena akan tampil"

"Kenapa harus gugup? Tenang saja. Semuanya akan baik-baik saja" Lay kembali mengelus kepala gadis itu dan memeluknya

"Pelukan itu menenangkan dan bisa menghilangkan rasa gugup" Lay mengatakannya di sela-sela pelukannya. Ara hanya mengangguk kecil menanggapinya

"Aw, aku merasa iri dengan Ara" Lay dan Ara menoleh menatap Hana. Lay dan Ara saling berpandangan dan tertawa membuat Hana mengernyit

"Apa yang lucu? Aku tidak sedang melucu, ge"

"Aku tahu. Kemarilah"

Hana pun mendekat dan langsung memeluk Lay. Ara yang melihat itu pun juga memeluk Lay. Lay hanya tersenyum dan membalas pelukan kedua gadis kecil itu. Jika ada yang melihatnya, Lay seperti seorang ayah yang sedang memeluk kedua puteri kecilnya

EXO and EXO ? ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang