Spesial Chapter (#4)

232 42 6
                                    

Yixing[i], Minseok[i] dan juga Junmyeon[i] berjalan bersisihan bersama. Setiap orang yang mereka lalui selalu tersenyum seraya menyapa Minseok[i] dan juga Yixing[i]. Junmyeon[i] mulai berpikir sepertinya orang-orang disana ramah karena tidak mungkin mereka tahu jika mereka adalah seorang idol. Junmyeon[i] mendengar jika daerah disana adalah daerah yang tidak tersentuh teknologi bahkan hanya sekedar televisi. Junmyeon[i] tidak mengerti kenapa daerah itu diabaikan begitu saja padahal daerah itu masih termasuk dalam wilayah negaranya sendiri. Jangankan pemerintah, media pun sepertinya enggan untuk melirik karena mereka tidak akan mendapat keuntungan untuk itu. Perjalanannya membutuhkan waktu dan biaya yang bisa dibilang tidak sedikit membuat mereka memilih untuk menghiraukannya. Dunia sekarang sepertinya benar-benar hanya berpihak untuk sesuatu yang menguntungkan bagi mereka

"Sepertinya warga disini sangat ramah"

"Mereka sangat baik. Aku menyukainya"

"Aku menjadi teringat saat ke Indonesia. Harabeoji meminta kita kesana ke sana karena halmeoni. Saat itu kita seperti seorang detektif yang memecahkan teka-teki untuk mencari sebuah kunci"

"Kau benar. Sangat menyenangkan. Aku menyukai hal yang dilakukan bersama"

Tidak ada yang salah dengan perkataan Yixing[i] namun Junmyeon[i] merasa ada sesuatu dengan perkataan itu. Junmyeon[i] cukup peka dengan keadaan Yixing[i]. Walau tidak baik-baik saja Yixing akan selalu mengatakan baik-baik saja

"Aku mendengar jika kau akan langsung ke China setelah kembali. Apakah hal itu benar?"

"Eoh"

"Jangan terlalu lama. Apa kau tidak merindukan aeri kita? Mereka menunggu untuk itu. Jangan biarkan mereka menunggu semakin lama"

"Mungkin hanya aku yang merasakan itu" Yixing[i] bergumam sangat kecil mengatakannya. Yixing[i] tidak ingin memperdengarkannya dan ditujukan untuk dirinya sendiri namun nyatanya gumamannya itu masih bisa didengar oleh dua orang yang berjalan bersamanya tanpa dirinya sadari

Minseok[i] dan juga Junmyeon[i] tersentak mendengar gumaman Yixing[i]. Minseok[i] maupun Junmyeon[i] seketika menghentikan langkahnya. Minseok[i] dan Junmyeon[i] saling memandang kemudian menghela nafas berat. Mereka berdua memandang punggung Yixing[i] yang terus menjauh. Junmyeon[i] akhirnya mengerti arti perasaannya saat Yixing mengatakan perkataannya itu

"Walau kita masih bersamanya namun nyatanya dirinya tetap merasa sendirian" Junmyeon[i] menoleh dan menatap Minseok[i]. Junmyeon[i] setuju dengan apa yang dikatakan oleh Minseok[i]. Junmyeon[i] juga berpikir hal yang sama. Mungkin karena kebersamaan mereka membuat mereka saling terikat dan mengerti perasaan satu sama lain. Bahkan perasaan terhadap sepupunya itu lebih kuat

"Banyak hal yang telah dilaluinya. Yixing[i] ingin selalu bersama kita namun dia takut. Takut membuat kita jatuh terlebih beberapa orang tidak pernah menganggapnya ada di dalam group. Ot12...Ot9...Ot8...padahal tidak ada hal seperti itu di antara kita. Kita tetaplah dua belas walau yang mereka pikirkan tersisa sembilan dan yang terlihat hanya delapan"

"Aku tidak pernah peduli dengan hal seperti itu namun jika itu yang membuat kita seperti ini, tentu saja aku tidak akan membiarkannya Mereka menganggap diri mereka sebagai penggemar namun mereka tidak menyukai akan keberadaannya. Sungguh Lucu. Tidak ada penggemar yang menginginkan kehancuran idolanya. Aku tidak memerlukan banyak penggemar, yang aku inginkan hanyalah penggemar yang setia dan bisa menerima semua anggota group. Bukan penggemar yang begitu pemilih"

"Minseok[i] hyung benar. Kita ada untuk membuktikan kualitas bukan menggapai popularitas. Jadi akan terasa berbeda jika salah satunya tidak ada. Kita sudah tidak bisa lagi tampil di panggung dengan formasi seperti awal dan jangan sampai itu terus berkurang. Aku tidak akan membiarkan sembilan member ini kembali berkurang"

EXO and EXO ? ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang