Bismillah, Balik lagi dong sama cerita ini.. jangan lupa vote dan comentnya ya?
Happy Readings.
#Story 🔛.
"Kak, lo udah nemuin bukunya belom?" Tanya Aqeela seraya menunggu Sandrinna di depan pintu kelas.
"Udah kok! Ini bukunya," ucap Sandrinna, seraya menunjukkan bukunya lalu memasukkannya ke dalam tas. "Ya sudah, yuk pulang?" Ajak Sandrinna
"Hari ini kita jadikan kak, ke tempat Bunda?" Tanya Aqeela, tanpa memperhatikan jalan.
"Jadi dong! Sekalian, kita jengukin nenek Delima, kan kita sudah lama nggak ketemu sama nenek Delima!" Jawab Sandrinna, seraya tersenyum
Brughh..
"Kalau jalan itu pakai mata dong! Gimana sih, nabrak gue kan lo?" Ucap Seorang laki-laki dengan kaca mata hitamnya.
"Elo kali yang harusnya pakai mata, malah nyalahin orang. Yang nabrak juga siapa, yang disalahin siapa, dasar!" Umpat Sandrinna.
"Apa lo bilang?" Tunjuk lelaki itu tepat di depan wajah Sandrinna.
"Heh! Nggak usah nunjuk-nunjuk gue ya lo, modal tampang doang gayanya selangit. Lagian di ruangan begini malah pakai kaca mata hitam, mau ngelayat lo?" Sentak Sandrinna, membuat lelaki itu kesal.
"Eh elo nggak papa? Ada yang sakit nggak?" Tanya teman lelaki itu menanyai Aqeela, yang terjatuh.
"Ya ampun dek, kamu nggak papa?" Tanya Sandrinna, seraya membantu Aqeela, berdiri.
"Apaan sih lo, nggak usah SKSD deh lo! Ia kak, aku nggak apa-apa kok." Ucap Aqeela, jutek pada orang yang menanyainya seraya beridiri dengan bantuan Sandrinna.
"Bisa dijaga nggak kalau ngomong? Dasar kampungan!" Sahut Acila membela Rey
"Enggak bisa, emang kenapa?" Ucap dan tanya Sandrinna, seraya mengejek.
"Lo kalau bukan cewek, udah gue hajar lo!" Ucap Rey, seraya menatap tajam Sandrinna dan mengepalkan tangannya.
"Ya udah kalau lo mau hajar gue, ya hajar aja. Emangnya gue takut sama lo? Ck! Nggak ya. Lagian modelan cowok kayak lo doang mah kecil buat gue," Ucap Sandrinna menantang, lalu berbalik menatap Acila "Oh ya? Elo bukannya orang yang tadi pagi ngerjain gue kan?," Ucap Sandrinna, seraya menunjuk ke arah Acila, sontak membuatnya sedikit takut "Makasih ya? karena berkat lo. Gue jadi tahu semua ruangan kampus ini, hanya dalam waktu kurang dari setengah jam." Ucap Sandrinna seraya menatap Acila, menyeringai.
"Rassya, kamu apa-apaan sih? Aku itu pacar kamu loh, tapi kenapa kamu malah sok perhatian sama cewek kampungan ini?" Tanya Alin, tidak terima
"Lin, bisa nggak sih lo, nggak terlalu lebay? Gue cuman mau bantuin dia, apa itu salah?" Tanya Rassya, seraya menatap Alin.
"Ya tapikan Sya?" Rengek Alin.
"Lin, Gue perhatian sama dia? Karena dia kan, anak baru di kampus ini, ia kan? Jadi apa salahnya kita baik sama dia." ucap Rassya, sok care.
*Eh, ini cowok ngapa dah, jadi sok care gini sama gue? Dan tahu dari mana coba dia, kalau gue anak baru di kampus ini* batin Aqeela.
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir Cinta [Revisi Up!]
Fiksi RemajaBismillah... Jika ingin hebat jadilah dirimu sendiri, dengan tidak melakukan Plagiarisme, because it's a crime! Welback my story! Dimana story ini aku revisi ulang dengan tema yang berbeda. judul awal story "Ketika Raja Gombal Jatuh Cinta" and now...