Egi terdiam menatap dirinya pada cermin rias. Ia masih tidak menyangka akan ada kejadian konyol seperti ini di kehidupannya.
"Gi...udah siap?" Tanya Mama menghampiri putri keduanya yang makin cantik dengan balutan busana pengantin itu.
"Kenapa dia kabur disaat kayak gini, Ma? Kenapa harus Egi yang ngelakuin ini? Wasiat itu bilang kak Kila kan yang bakal nikah sama anak om Wijaya? Lagian mereka juga udah kenal lama‐"
Mama berlutut didepan Egi memegang tangannya sambil menangis. Egi melebarkan matanya lalu segera menarik Mama untuk kembali ke kursinya.
"Mama mohon sama kamu, turutin wasiat itu. Kalau enggak-"
"Jantung Papa bakal kambuh lagi" Egi tersenyum miring sudah hafal dengan alasan ini.
"Gi maafin mama..." Egi mengangguk pelan. Bukan saatnya marah-marah saat ini. Ia bangkit dari kursinya menggandeng Mama menuju altar pernikahan sialan ini. Egi menerima tangan Papa menghampiri Brian yang terlihat menatapnya menilai.
"Welcome to my life..sayang" Bisik Brian dengan wajah khas tengilnya yang dibalas Egi dengan dengusan kasar. Ia dalam hati menyumpahserapahi sang kakak dan berjanji membuat perhitungan jika muncul dihadapannya nanti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Deep in Love - Young K
Fanfiction"Seneng kan lo nikah sama gue?" -Brian "Apaan, seneng nggak susah iya." -Egi