( Hanya salah paham )
✳️✳️✳️
Malam minggu yang seharusnya kebanyakan orang tengah asyik menikmati keseruan berkumpul dengan keluarga tapi tidak dengan Melody karena ia benar-benar memutuskan untuk menginap di rumah sakit setelah kejadian siang itu.
Melody masih shok melihat perubahan sikap Putrinya yang mendadak tempramental sekali. Tapi ia tau bahwa anak usia remaja memang masih tidak bisa mengontrol emosi diri sendiri.
Kini Melody hanya menatap sebuah bingkai foto kecil di sudut meja kerjanya yang memperlihatkan wajah dirinya dan putrinya tengah tertawa lepas di bawah menara Eiffel saat mereka liburan ke Paris tahun lalu.
Melody benar-benar tidak habis pikir kenapa mantan suaminya harus kembali hadir dalam kehidupannya lagi setelah sekian lama menghilang entah kemana bahkan Farish tidak pernah mengingat tanggung jawabnya sebagai seorang ayah pada putrinya setelah keputusan pengadilan mengenai hak asuh anak 5 tahun silam.
"Kamu gak lebih dari pecundang brengsek Rish. Sampai kapanpun jangan berharap Ayu akan memilih mu karena kamu tidak pernah tau perjuanganku selama ini setelah penghianatan yang kamu lakukan"gumam Melody penuh emosi.
***
Di tempat lain Shania tengah berada di rumah Melody guna memastikan keadaan Nabilah. Karena bagaimanapun Shania sudah menganggap Nabilah sebagai anaknya sendiri.
"Malam pak Indar,"sapa Shania yang turun dari mobilnya menghampiri pos satpam.
"Malam bu Shania, ada apa ya bu? Soalnya nyonya Melody belum pulang,"sahut pak Indar yang memang sudah cukup akrab dengan Shania dan juga Dava.
"Saya kesini mau ketemu Nabilah pak. Ada kan dia?"ucap Shania.
"Nona muda ada bu di dalam. Saya bukakan gerbangnya silahkan masuk!"
Shania mengangguk dan kembali ke dalam mobilnya.
"Makasih pak indar,"
"Sama-sama bu,"
Pintu gerbang tertutup kembali. Rumah Melody memang terbilang cukup tertutup dan penjagaannya ketat sekaligus gak bisa sembarang orang bisa masuk. Bisa di lihat dari dinding pagar yang tinggi mengelilingi rumah dan pintu gerbang yang selalu tertutup rapat bahkan gak ada cela untuk mengintip dari luar. Satu-satunya jalan kalau ingin masuk harus ijin satpam terlebih dahulu kalau sekiranya asing sudah pasti ada laporan lebih dahulu sebelum masuk. Benar-benar sudah seperri rumah pejabat pemerintah memang.
***
Ting tong... Ting tong.
Tak lama kemudian pintu terbuka dan terlihat Nabilah yang mengenakan baju tidur. Sepertinya cukup terkejut melihat kedatangan Shania secara tiba-tiba.
"Malam cantik,"sapa Shania tersenyum lebar.
"Malam, tante kok tumben kesini?"sahut Nabil heran.
"Emang tante gak boleh ya main kesini?"
"Gak gitu tante cuman mama belum pulang sampai sekarang,"
Shania tersenyum kecil.
"Tante gak di persilahkan masuk nih!?"
"Ah ya ampun maaf tante, silahkan masuk tante,,"ucap Nabilah membuka pintunya lebih lebar agar Shania bisa lewat.
Keduanya berjalan kearah ruang tengah. Keadaan rumah Melody sangatlah sepi karena hanya ada Nabilah dan tidak ada pekerja art di rumah itu. Entah apa alasan Melody tidak memperkerjakan art di rumah segede itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Love [End ✅ ]
Fanfiction"Meski waktu terus berjalan tapi cinta kasih seorang ibu tak pernah pudar dimakan waktu." Pengen tau ceritanya? Yuk langsung aja baca dan masukkan ke daftar bacaan kalian agar tidak ketinggalan kelanjutan ceritanya! Good Reading!!!