Keesokan harinya Shania sudah mengetahui alasan kenapa Melody mendadak pulang ke Jakarta padahal proses konsultasinya belum di lakukan. Shania juga merasa sedih melihat Nabilah yang sudah ia anggap sebagai anaknya sendiri mengalami kejadian buruk.Seperti saat ini Shania menggantikan Melody menjaga Nabilah di ruang rawat. Karena kebetulan Melody lagi ada jadwal Operasi yang tidak bisa ditinggalkan. Sedangkan Shania tengah kosong jadwalnya.
"Gimana sekarang keadaan kamu??"tanya Shania yang begitu perhatian pada Nabilah. Sudah seperti anaknya sendiri.
"Sekarang udah enakan tante. Kata dokter besok udah boleh pulang ke rumah"sahut Nabilah terlihat lebih cerah wajahnya dibandingkan hari sebelumnya.
"Syukur deh kalau gitu. Lain kali kalau ada suatu hal yang mencurigakan jangan kamu tangani sendiri harus segera minta bantuan orang lain biar gak membahayakan diri sendiri. Apalagi berhubungan sama penjahat kayak gitu, serem banget"
Hehehe
"Iya tante, Nabilah kira penjahatnya sendirian tapi ternyata banyak temennya""Makanya itu, harus lebih waspada. Kejadian ini jadi pelajaran buat kamu dan kita semua kalau tindak kejahatan itu bisa terjadi dimana saja dan menimpa siapa saja"
"Nabilah penasaran sama pelakunya tante,"
"Pelakunya udah ketangkap kok. Tapi mama kamu masih belum puas sama hasilnya,"
"Maksudnya tante??"
"Sepertinya ada dalang dibalik kejadian ini. Jadi tante harap kamu harus lebih waspada ya mulai sekarang!?"pesan Shania yang hanya diangguki oleh Nabilah.
***
Sedangkan di tempat lain seseorang tengah marah-marah karena gagal menjalankan misinya.
"Kita harus susun strategi baru,"
"Tapi bos gimana dengan..."
"Biarkan dulu mereka disana sampai kondisinya membaik. Yang terpenting sekarang kita harus susun strategi jangan sampai gagal lagi!"
"Gue harus hancurkan mereka karena gue gak mau lihat mereka bahagia!!"
***
Setelah melakukan operasi kini Melody tengah beristirahat di ruangannya sejenak. Tubuhnya terasa sangat lelah apalagi operasi kali ini cukup memakan waktu lama hingga 2 jam lebih.
Cklek.
"Gimana operasinya, lancar??"tanya Shania menghampiri Melody.
"Eh Shan, Alhamdulillah lancar"sahut Melody melempar senyuman.
"Udah makan siang belum? Kalau belum yuk makan bareng gue!?"ajak Shania untuk makan siang karena sudah waktunya.
"Nanti aja Shan gue makannya. Sekarang gue istirahat bentar soalnya tubuh gue capek banget rasanya,,"
"Mau gue beliin aja bawa kesini? Jangan suka telat makan Mel. Inget kesehatan lo itu penting"
"Bentar lagi gue makan. Gimana kondisi Ayu? Tadi mau minum obatnya kan?"
"Keadaannya udah makin membaik tenang aja,"
"Syukurlah kalau gitu. Jujur gue paling gak bisa lihat Ayu sakit kayak gini. Apalagi kurang 1 minggu lagi dia akan ikut Olimpiade sains,,"
"Lo tenang aja Ayu baik-baik saja. Gue yakin dia pasti bisa mengikuti olimpiade itu dengan baik"
Melody mengangguk menyetujui perkataan Shania.
"Makan siang disini aja Shan gue males ke kantin. Capek banget tubuh gue buat jalan kesana rasanya berat,"ucap Melody.
"Ya udah kalau gitu biar gue yang pesen makanannya. Lo mau menu apa?"

KAMU SEDANG MEMBACA
My Love [End ✅ ]
Fanfiction"Meski waktu terus berjalan tapi cinta kasih seorang ibu tak pernah pudar dimakan waktu." Pengen tau ceritanya? Yuk langsung aja baca dan masukkan ke daftar bacaan kalian agar tidak ketinggalan kelanjutan ceritanya! Good Reading!!!