Midoriya Izuku
"Something that starts with bad luck doesn't always ended with bad luck too."
Pagi itu mungkin bukanlah hari yang baik untukku. Tiba tiba saja kakak durhakaku melimpahkan tugas membeli barang pesanan ibu padaku dan membuatku berakhir di toko kelontong yang cukup jauh dari rumah.
"Tisu, tisu, tisu," gumamku sembari membaca list belanjaan yang sudah ibu tuliskan. "ah! Itu." dan segera menuju lorong ujung, tempat kumpulan tisu berada.
"Mengejekku?!" pekikku tertahan saat sadar tisu incaranku ada di tingkatan yang tak bisa kujangkau. Ingin rasanya aku memanggil salah satu pegawai toko tapi, lagi-lagi keberuntunganku kurang bagus, tak ada pegawai di sekitarku.
Kuusahakan menstabilkan emosiku dan mulai mencoba meraih tisu incaranku tapi, tetap saja tak dapat kujangkau padahal aku sudah menjinjitkan kaki.
Sial! umpatku dalam hati dan mulai menurunkan tangan. Namun belum sepenuhnya tanganku turun ada tangan seseorang yang meraih tisu incaranku. Dengan cepat aku menoleh kebelakang dan menemukan sosok laki-laki berambut hijau dengan wreckless yang tengah fokus pada tisu di rak atas.
"Ini tisunya," katanya dengan senyum manis. "aku tadi melihatmu kesusahan meraihnya."
"Te- terimakasih!" kataku masih bingung apa yang terjadi. Laki-laki itu hanya tersenyum dan segera berbalik.
"Ano...!" laki-laki itu menoleh kembali. "Aku (Your full Name), terimakasih atas bantuannya!" dan sedikit membungkuk."Aku Midoriya Izuku," katanya ikut membungkuk. "salam kenal, ya, (F/n)- san." Dan melanjutkan langkahnya setelah sebelumnya tersenyum sopan.
Apa ini?! Pikirku. Pelangi setelah badai?!_____
Todoroki Shouto
"Serendipity?"
Sore itu benar benar melelahkan, terlalu banyak hal yang terjadi hari ini. Lelah lahir batin sudah. Ditambah aku harus pulang sendiri tanpa ada seorang teman yang bisa diajak pulang bersama.
Dengan kasar aku menghela napas dan mulai menatap langit, mencoba menenangkan diri. Namun bukannya tenang, aku malah melihat gumpalan asap hitam beberapa blok dari sini.
"A-apa itu?" segera aku menjelajah sekeliling, mencoba mencari bantuan dari Hero yang berpatroli, sialnya tak ada satu pun Hero yang melintas, bahkan pejalan kaki pun tak menyadari hal itu.
Dengan tergesa-gesa aku belari menuju tempat kejadian yang berada di gang sempit diantara bangunan besar. Aku tak biasa dengan hal-hal seperti ini, bagaimana jika itu Villain?
Namun melihat banyaknya pejalan kaki disekitar, tanpa banyak berpikir lagi aku menggunkan Quirkku dan memfokuskan pada api yang terlihat dari tempatku saat ini, "Jika itu memang kebakaran kecil paling tidak, tidak banyak korban tapi, jika itu villain..." hanya memikirkannya saja aku sudah bergidik. "pasti akan ada Hero yang datang!" dan segera menuju kumpalan asap yang sudah membumbung tinggi, menandakan apinya telah padam.
"Apa ada yang terluka?" kataku sedikit meninggikan suara. Dari dalam asap itu, aku merasakan pergerakan. Tanpa sadar aku sudah dalam posisi siap bertarung.
"Uhuk, uhuk." Eh?"Apa kau teluka?" kataku masih menuggu seseorang itu keluar dari asap dan tak lama kemudian terlihat seorang pemuda dengan berseragam olahraga U.A dan beriris heterocrom keluar dari kumpalan asap. Dengan panik aku menghampirinya. "Huwaa!!" ingin menangis saja rasanya, kurasa dia menjadi basah kuyup begini karena ulahku!
KAMU SEDANG MEMBACA
𝕊𝕨𝕖𝕖𝕥 𝕄𝕠𝕞𝕖𝕟𝕥𝕤 || 𝘽𝙉𝙃𝘼 «ʙᴏʏғʀɪᴇɴᴅ sᴄᴇɴᴀʀɪᴏ»
Fanfictionᴀ ʙɴʜᴀ ᴄʜᴀʀᴀ x ʀᴇᴀᴅᴇʀ . . . L͟i͟s͟t͟ c͟h͟a͟r͟a͟: 𝑀𝑖𝑑𝑜𝑟𝑖𝑦𝑎 𝐼𝑧𝑢𝑘𝑢 𝐵𝑎𝑘𝑢𝑔𝑜 𝐾𝑎𝑡𝑠𝑢𝑘𝑖 𝑇𝑜𝑑𝑜𝑟𝑜𝑘𝑖 𝑆ℎ𝑜𝑢𝑡𝑜 𝐼𝑖𝑑𝑎 𝑇𝑒𝑛𝑦𝑎 𝐾𝑖𝑟𝑖𝑠ℎ𝑖𝑚𝑎 𝐸𝑖𝑗𝑖𝑟𝑜 𝐾𝑎𝑚𝑖𝑛𝑎𝑟𝑖 𝐷𝑒𝑛𝑘𝑖 𝑂𝑗𝑖𝑟𝑜 𝑀𝑎𝑠ℎ𝑖𝑟𝑎𝑜 𝑇...