[]
Adalah kali pertama bagi Damascena untuk menyaksikan kematian dalam hidupnya. Tidak akn diceritakan dengan detail mengenai cara prajurit dari negeri seberang mendatangkan ajal kepada sang Ibunda. Anak berumur enam tahun itu menyaksikan dari semak belukar. Sebelum ia dan pengawal pribadinya melarikan diri di tengah rimbunnya hutan.
Sayang, apa yang bisa diharapkan dari dua orang melawan satu pasukan?
Cepat atau lambat, pasukan dari negeri seberang pasti bisa menyusul Damascena beserta pengawal pribadinya. Kehadiran mereka sudah tercium. Bunyi gasrak-grusuk telah terdengar. Apapun yang terjadi, Damascena harus diselamatkan.
Diturunkan Damascena dari pundak sang pengawal, berganti dengan sebuah batang pohon dibalut jubah milik si anak kecil. Kemudian, bocah itu diminta berlari memencar. Tak tahu arah, tak tahu tujuan. Berlari, sejauh yang ia mampu. Dengan janji bahwa mereka pasti akan bertemu kembali.
Damascena yang penurut pun mengindahkan perintah itu. ia berlari, walau sampai terseok terjungkal dan tergores. Satu-satunya hal yang baik yang ia lakukan adalah menghindari untuk tidak menabrak pepohonan. Sampai akhirnya, ia menerobos sebuah semak belukar, melihat jalan setapak lebar di kejauhan, dan menabrak seekor kuda.
Kemudian, beberapa adegan memasuki rongga memorinya. Lalu hitam.• • • • • • •
KAMU SEDANG MEMBACA
Body's Chemical Messengers
Short StoryBuku ketiga dari 30DWC, kali ini kita akan bermain dengan hormon tubuh! Available in July.