Promise | 24

3K 373 71
                                    

"Bunda bilang aku harus bawa Abang makan malam di rumah hari ini atau uang saku bulan ini nggak bakal dikasih," tukas Alex menjelaskan situasinya, "jadi mohon pengertiannya," tambahnya membuat Frans tertawa kecil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Bunda bilang aku harus bawa Abang makan malam di rumah hari ini atau uang saku bulan ini nggak bakal dikasih," tukas Alex menjelaskan situasinya, "jadi mohon pengertiannya," tambahnya membuat Frans tertawa kecil. Frans merangkul Alex akrab kemudian keduanya tertawa bersama.

Karena tadi Alex datang ke perusahaan ayahnya itu begitu pulang dari kampus, dia tidak membawa kendaraan dan memilih menumpang di mobil Frans. Toh, mereka memang ke tujuan yang sama kali ini. Ya, kediaman keluarga Hardikusuma.

Saat mereka menyusuri parkiran menuju ke mobil Frans. Perhatian keduanya tersita oleh pemandangan tidak mengenakkan di hadapan mereka. Keduanya hanya terdiam memerhatikan apa yang terjadi, mencoba membaca situasi sebelum memutuskan harus ikut campur atau tidak. Jika dilihat lagi itu seperti sepasang kekasih yang tidak sehat. Sang pria menggunakan kekerasan fisik kepada sang wanita. Sungguh disayangkan jika mengetahui dunia ini dipenuhi pria yang tidak bisa memperlakukan wanita dengan baik padahal dia berasal dari tubuh seorang wanita. Melihat pemandangan itu membuat Alex merasa miris dan iba namun takut untuk ikut campur.

Frans menautkan alisnya begitu melihat sosok pria itu adalah Rando. Dia tidak kaget begitu melihat pria itu yang melakukan kekerasan. Nyatanya kabar jika pria itu memang predator yang suka menyiksa wanita memang nyata adanya. Bahkan sekarang Frans menyaksikan versi langsungnya.

"Kau gila, Rando! Kau menjijikkan!" umpat seseorang dengan suara tinggi dan nada marah.

Mendengar suara itu spontan membuat Alex dan Frans bertatapan. Keduanya langsung sadar jika itu suara Elisa sehingga mereka langsung berlari mendekati Rando yang belum menyadari kehadiran mereka.

Amarah Frans dan Alex seketika tersulut begitu melihat Rando hendak mencium paksa Elisa. Emosi sudah diubun-ubun dsn seketika tangan mengepal erat.

"Sialan!" teriak Alex marah.

Mendengar suara teriakan Alex, Rando spontan menjauh dari Elisa. Dia melihat Alex sudah dalam ancang-ancang ingin memukulnya dengan kepalan tangannya.

Bugh

Sebuah tinju akhirnya melayang mengenai rahang Rando. Alex mematung dalam posisinya saat melihat Frans mendahuluinya meninju pria bajingan yang berani menyentuh kakaknya itu.

"Biar aku yang habisi, Bang!" tukas Alex maju mendekati Rando yang terjatuh di dekat roda mobilnya. Sisi bibir pria itu nampak berdarah

Frans mendorong tubuh Alex menjauh dari Rando, "Biar Abang yang selesaiin. Bantu saja Kakakmu," katanya menunjuk Elisa yang terduduk lemas di lantai. Elisa syok atas apa yang baru saja terjadi. Alex langsung jongkok di depan Elisa dan menatapnya khawatir.

"Kak Lisa nggak apa-apa?" tanya Alex dengan wajah merasa bersalah. Matanya berkaca-kaca karena tersulut emosi dan juga sedih melihat keadaan kakaknya itu.

Elisa mengangguk lemah lalu mengusap rambut lurus Alex, "Kakak nggak apa-apa. Jangan nangis, masa cowok nangis, sih," candanya berusaha mencairkan suasana yang canggung.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 19, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PromiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang