Bab 8

54 17 14
                                    

8.H - 1

Hayy teman - teman bagaimana kabarnya..? Semoga Allah memberikan kesehatan kepada kalian semua... Eh.. Masih pada nunggu gak nih cerita kelanjutannya.. Nah sebelumn di baca boleh kak di pencet bintangnya ⭐, kalau sudah happy reading...


Hari ini,adalah hari menentukan kami berdua akannya berpamita dengan Hilwa.Saat pagi ini,kami sepertinya biasanya sarapan pagi dan setelah itu kami melakukan aktivitas kami masing - masing.Aku dan Mas Zaydan akan melangkahkan kaki kami ke kamar Hilwa.Setelah sampai di pintu kamarnya aku mengetukan tangannku dan memanggil namanya.

TOK....TOK...TOK....

"HILWA..."ucapku memanggil namanya.

"Iya..sebentar..Kak.."ucapnya di dalam suaranya membalas panggilanku.

Tak lama Hilwa membuka pintu kamarnya hingga terbukalah kamarnya.

"Eh..ada Kak Nayy sama Kak Zaydan..ada apa ya?"tanyanya kepada kami berdua.

"Boleh kami berdua masuk?"tanya Mas Zaydan kepada Hilwa.

"Oh..boleh..ayo masuk kak.."mempersilahkan masuk ke kamarnya.

Kami berdua pun masuk ke dalamnya dan duduk di dalamnya.

"Lagi apa tadi Hilwa?mengganggu ya?"tanyaku kepada Hilwa.

"Enggak kok Kak..aku lagi buka Laptop tadi."Ucap Hilwa.

"Oh.."Ucapku.

"Hilwa sebelumnya kami berdua meminta maaf atas bimbingan kami jika kurang membingbing Hilwa menjadi lebih baik."Ucap Mas Zaydan.

"Eh..enggak kok..menurut Hilwa Kak Nayy sama Kak Zaydan baik banget sama Hilwa sudah membingbing Hilwa jadi baik,makasih ya kak atas bimbingannya."Ucap Hilwa berterima kasih kepada kami berdua.

"Eh..kok tiba - tiba begini ya ..ada apa ya Kak..jangan - jangan Kakak .."ucap Hilwa sudah menduga - duga.

"Maafin kami berdua ya..atas keterlambatan ini Hilwa sebernaya di jauh hari kami berdua ingin bicarakan soal ini,tapi kami berdua bingung memulainya dengan apa,tapi waktu menjawabnya hingga pada hari ini kami harus mejelaskan semuanya kepada Hilwa sekarang.Jadi kami berdua besok insyaallah akan berangkat ke Jerman untuk melanjutkan kesana.Yaitu,Kak Nay akan melanjutkan kuliah disana sedangkan Kak Zaydan sendiri akan mengajar disana sebagai dosen kampus disana.Sudah tahu kan Hilwa apa tujuan kami berdua kesini.Ya,kami berdua akan pamit sementara meninggalkan Dik Hilwa nanti akan di temani dan bimbing oleh kembaran Kakak dan istrinya ya Hilwa..bagaimana??"tanya Mas Zaydan kepada Hilwa.

"Ah..kenapa begitu cepat pertemuan kami Kak padahal kan aku baru belajar dikit dari Kakak.Berat rasanya meninggalkan Kakak berdua karena aku rasa Kakak berdua sudah sepertiku keluargaku sendiri bahkan seperti orang tuaku sendiri...tapi,tak apa - apa Kak jika ini yang terbaik untuk Hilwa,Hilwa akan melakukan yang terbaik disini Kak..Terima kasih Kak atas bimbingan ini menjadikan Hilwa menjadi lebih baik lagi agar mengenal islam yang sungguh luar biasa."ucapnya sambil meneteskan air matanya.

Aku di samping Hilwa sudah meneteskan air mataku sejak pertama kali Hilwa bicara tadi,aku pun segera memeluk tubuh Hilwa yangsedang bersedih itu hingga kami berdua pun di izinkan Hilwa untuk pergi kesana.

"Nah Dik Hilwa nanti sekolah ya SMA di dekat sini,Kakak sudah mendaftarkan Hilwa di SMAIT NURUL HUDA di sekitar sini daerahnya.Hilwa mau kan sekolah??"tanya Mas Zaydan dengan nada suara yang lembut.

"Iya..Insyaallah mau Kak..."ucap Hilwa menjawabnya.

"Nanti kalau ke Bandara pokoknya Hilwa mau ikut.."ucapnya merengek kepada kami berdua.

Ku Cari Muara ini karena Allah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang