Bab 5

54 22 20
                                    

5.Lambaian tangan.

Saat kami sedang di perjalanan menuju ke rumah aku pun bertanya ke Mas Zaydan.

"Mas.."ucapku memanggilnya.

"Ya.."jawabnya singkat tak menoleh sdikit pun karena sedang menyetir.

"Aku mau nanya boleh Mas?"ucapku hati - hati.

"Mau nanya apa Nayy?"ucapnya sambil melirikku sbentar dengan senyuman.

"Mas..Fatma kayaknya gak mau ketinggalan Mas tadi..soalnya tadi aku lihat dia kayak mau nangis di matanya ...Mas deket sama Fatma ya ?"ucaplu bertanya kepadanya.

"Hmm..iya Nayy Mas deket banget sama dia Nayy..karena Fatma itu sering cerita - cerita tenteng masalahnya dengannnku Nayy.."ucapnya menjelaskan.

"Oh..jadi begitu..kalo Rayhan gimana?"tanyaku penasaran.

"Rayhan tidak dekat dngan Fatma dia orangnya kurang sosial dan jarang bicara sama orang lain..."jelasnya.

"Oh..jadi begitu ya Mas.."

"Ya."

"Mas ....Mas...kenapa orang itu ..Mas.."ucapku sambil menunjuk perempuan remaja yang sedang melambai lambaikan tangan meminta bantuan.

Ya,bertepatan pada macet jalan ini dan tepatnya pada di depan mobil kami.Perempuan remaja itu melambaikan tangan ke Mas Zaydan memberi kode meminta bantuan sambil bersuara berteriak - teriak seperti orang yang kurang waras.Aku melihatnya agakaneh dan ketakutan melihat perempuan ini,tapi berbeda denganMas Zaydan yang menanggapinya dengan tenang tak ada ketakutan pada mukanya.

"Mas..aku takut..Mas.."ucapku sambil memegang tangannya.

"Gak usah takut Nayy..coba..kita dengarkan dan lihat siapnya duluya Nayy.."ucap Mas Zaydan menjelaskanku sambil mengelus kepalaku dengan tangannya.

"Tolong...Mas..Mas..tidak ada yang mau mempedulikan saya lagi Mas ..kecuali.. Mas adalah orang yang baik yang akan membatu saya ini ..."ucapnya sambil menggedor gedorkan pintu kaca mobil kami.

"Di tolong ya Nayy...?"tanya Mas Zaydan kepadaku sambil melirik kepadaku.

"Hmm ya sudah Mas.."ucapku menurut.

Setelah itu,aku ke belekang dan membuka pintu mobil dan segera mempersilahkan masuk ke dalam perempuan itu.Setelah perempuan itu masuk dan duduk di dalamnya bersamaku tiba - tiba perempuan itu bicara sendiri melantur entah kemana,bicaranya kadang sambil nangis dan ketakutan.
aku di sampingnya menanggapinya yang mulai lelah.Aku pun bertanya ke Mas Zaydan.

"Mas..bagaimana di Ruqyah saja Mas?"ucapku bertanya kepadanya.

"Hmmm..ide bagus Nayy..oke..berarti kita ke Klinik Ruqyah ya Nayy?"tanyannya kembali padaku.

"Iya..."jawabku singkat.

Saat mobil kami akan berlabuh di Klinik Ruqyah aku dan Mas Zayan membopong perempuan ini ke dalam Klinik,karena sejak tadi dia sudah tak sadarkan diri.Saat kami masukan membopong perempuan ini,semua orang melihat menuju ke kursi kami tampak ke aeh melihatnya.Aku menunggui perempuan ini sedang di baringkan di tempat duduk sedangkan Mas Zaydan sedang mengisi pendaftaran masuk.
Aku dan Mas Zaydan menunggu antrian hingga antrian itu di sebut nama Mas Zaydan.Aku dan Mas Zaydan meminta relawan dari Klinik tersebut untuk membawanya ke dalam ruangan Ruqyah.
Aku dan Mas Zaydan tidak masuk menemaninya hanya di luar di dalam hanyalah beberapa orang yang me Ruqyahnya.Aku dan Mas Zaydan hanya menunggu di luar dengan berdoa sedangkan di dalam sedang menanganinya hingga teriak - teriakan yang memenuhi di ruangan dalam hingga terdengar sedikit keluar.

Sekitar 2 jam - an aku dan Mas Zaydan menunggu hinga akhirnya Ustadz yang meruqyahnya keluar dari ruangan dan relawan kerjanya membatunya.Setelah itu,kami berdua mendekati Ustadz tersebut dan Ustadz tersebut bicara kepada kami berdua.

"Mas....dan tetehh...jadi sebelumnya saya mau nanya ini anak kalian berdua ?"tanya Ustadz itu kepada kami.

Aku mendegarnya pun langsung melotot.

Mas Zaydan pun menjawabnya"Enggak Ustadz itu bukan anak kami,jadi Ustadz saat kami pulang kami menemukan perempuean itu di jalan meminta bantuan.Dan setelah itu,kami membawanya kesini untuk di ruqyah Ustadz."Ucapnya menjelaskannya.

"Oh..jadi begitu ya,,"ucap Ustadz.

"Jadi kenapa dengan perempuan itu Ustaz?"tanyaku penasaran.

"Jadi begini..perempuan tadi bukanlah kesurupan ternyata sepertinya ddia hanya stres pada dirinya yang sudah ada yang menodainya hingga dia pun tak menerima dengan nodai itu.."ucap Ustadz menjelaskan.

"Jadi perempuan itu telah di perkosa Ustadz?"tanyaku kepada Ustadz.
"Ya...saat kami di dalam dia bercerita baik kepada saya tapi akhirnya dia pingsan tiba - tiba."Ucapnya menjelaskan.

"INNALILLAHI.."jawab di mulut Zaydann.

"Saya harap Mas dan teteh berdua bisa merawatnya dengan baik..karena dia harus mempunyai bimbingan dan ilmu yang harus di dalamnya dan dia harus yakin bahwa ada Allah yang Maha Kuasa yang menciiptakan semuanya."ucap Ustadz menasehati kami berdua.

Awalnya aku terbelalak mendengarnya karena aku pikir mengurus orang yang tak di kenali hingga kami berdua harus membingbingnya seperti anak kami sendiri.Tapi,aku berpikir yang lain juga ya,insyaallah aku menerimanya dan membingbingnya ke jalan yang benar.

Mas Zaydan pun menjawab"Insya allah Ustadz kami akan mmbingbingnya seperti jalan yang benar yang Allah perintahkan."

Aku dan Mas Zaydan segera berpamitan dengan Ustadz dan membayar di kasir.Setelah itu,perempuan remaja itu di bopong oleh relawan di belakang mobil kami.Setelah itu,kami pun meninggalkan Klinik dan segera menuju ke rumah kami.

Bantu komentar dan Vote dari teman - teman ya.. Karena 1 vote itu sangat berharga untukku... Jika ada saran masukan... Silahkan komentar ya Kak agar mengembangkan cerita ini.. 😊🙏🏻🙏🏻
Teşekkürler ederim telah membaca... Cerita ini semoga bermanfaat.. Ya Kak...

Cerita ini akan berlanjut jika target sudah di capai..
Target 200 vote....

Maafkan typo yang bertebaran....

Ku Cari Muara ini karena Allah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang