Seokjin sejak tadi mengumpat sebal di dalam mobilnya. Ia sedang dalam perjalanan untuk menjemput Jungkook, teman yang tinggal bersama dengannya di apartemen yang mereka beli berdua.
Laki-laki berbahu lebar itu sangat lelah hari ini. Pasien datang silih berganti membuat Seokjin yang berprofesi sebagai dokter itu sangat sibuk dari pagi sampai petang. Ia ingin segera pulang dan mengistirahatkan tubuhnya namun panggilan dari Jungkook membuat rencana istirahatnya gagal total. Ia kini dalam perjalanan menjemput Jungkook di sebuah stasiun radio di pusat kota Seoul, teman yang lebih muda 5 tahun darinya itu mendapat shift siaran malam dan sialnya, mobil Jungkook mogok entah kenapa.
Begitu mobilnya memasuki area parkir gedung stasiun radio itu, Seokjin segera mencari tempat untuk memarkirkan mobilnya kemudian bergegas menelepon Jungkook.
"Kook-ie, hyung sudah sampai." Ucapnya begitu panggilannya tersambung. Setelah suara Jungkook terdengar, ia pun memutuskan panggilan itu.
Seokjin lalu menenggelamkan kepalanya pada lipatan tangan di atas kemudi. Dia berani bersumpah bahwa tubuhnya terasa sangat lelah sekarang. Ia hampir jatuh tertidur kalau saja orang yang sedang ditunggunya tidak mengetuk jendela mobilnya.
Jungkook berdiri di sebelah pintu kemudi, mengetuk-ngetuk jendela itu pelan sambil memanggil namanya. Melihat itu, Seokjin buru-buru mengisyaratkan tangannya agar Jungkook minggir kemudian ia membuka pintu mobil.
"Tolong setir mobilnya, hyung benar-benar lelah.."
"Eum." Jungkook mengangguk saja. Menyetir bukan hal yang berat.
Mendapat anggukan dari Jungkook, Seokjin pun melangkah memutari mobilnya, duduk di kursi di sebelah kemudi.
Mobil itu kemudian melaju menuju apartemen mereka.
***
Seokjin benar-benar tertidur dengan lelap. Ia bahkan sepertinya sedang bermimpi sekarang. Itu adalah hal yang Jungkook pikirkan saat melihat Seokjin di sebelahnya. Jungkook tersenyum kecil. Hyung-nya itu benar-benar lucu kalau sedang tertidur lelap. Yah, meskipun ia sedikit kasihan sih karena Seokjin terlihat begitu lelah.
Jungkook lalu kembali fokus pada jalanan di hadapannya. Area sekitar sini sangat gelap sekarang, suasananya pun begitu sepi. Jungkook tidak pernah suka melewati area ini, tapi mau tidak mau, ia tetap harus melewatinya. Kalau saja Seokjin hyung-nya itu tidak dalam keadaan sangat lelah sekarang, ia mungkin akan memilih memutar lewat kota agar tidak perlu melewati lingkungan menyeramkan ini.
Baru saja Jungkook ingin menghentikan pemikiran buruknya tentang lingkungan ini, namun hal yang sedang terjadi di hadapannya membuatnya curiga.
Sebuah bayangan hitam lewat di depannya. Jungkook spontan menginjak rem membuat mobil berhenti seketika. Membuat penumpangnya terlempar ke depan begitu saja.
"Jungkook-ie, ada apa?" Seokjin luar biasa kaget saat tubuhnya merasakan efek rem tiba-tiba itu. Ia segera menoleh pada Jungkook, melihat keadaan orang yang lebih muda darinya itu.
"Hyung.. ti..tiba-tiba saja ada bayangan hitam lewat di depan mobil.." Jungkook menjawab dengan tergagap.
Seokjin kemudian memandang sekelilingnya, ia tidak bisa melihat apa-apa. Lampu jalan hampir tidak ada yang menyala. Gedung-gedung di sini pun begitu temaram. Area apa yang dilewati Jungkook ini?
"Tunggu di sini, hyung akan memastikan keadaannya." Meski Jungkook ragu-ragu mengangguk, Seokjin tetap turun tanpa takut sedikitpun. Demi Tuhan dia ingin segera istirahat.
Sejenak, Seokjin merasa merinding dengan suasana di sekitarnya begitu dirinya benar-benar keluar dari mobil, namun sekali lagi ia meyakinkan hatinya bahwa tidak ada apa-apa di sini. Ia pun menoleh ke kanan dan ke kiri, tidak ada apa-apa. Ia juga mengecek ke bagian depan mobil, tidak ada apa-apa. Ia hendak kembali memasuki mobil namun seseorang menarik tubuhnya dengan tangan kanan menahan lehernya, sedang tangan kiri orang itu mengunci pergerakan tangan kirinya di belakang tubuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
He Is An Angel || Jinkook
FantasiaSeokjin tidak pernah tahu bahwa dirinya adalah reinkarnasi dari seorang malaikat, sampai hari di mana sebuah peristiwa buruk yang membuat sahabat terdekatnya hampir mati akhirnya membawanya pada takdirnya. Apakah ia mampu menjalankan kewajiban sekal...