Oek, oek, oek
Semua orang yang sejak tadi gelisah di depan ruang operasi, kini bisa bernafas lega setelah mendengar tangisan bayi.
Mereka semuapun tersenyum bahagia akan kedatangan keluarga baru ditengah-tengah mereka.
Seorang dokter wanita keluar dari ruang operasi untuk menemui keluarga dari pasien di dalam.
"Alhamdulillah, pak, Bu. Bayinya perempuan sehat dan cantik," ucap dokter bername tag Maria itu dengan senyuman di bibirnya.
"Tapi, mohon maaf, istri bapak tidak bisa kami selamatkan," lanjut dokter Maria yang memudarkan senyuman semua orang.
"Gak! Dokter pasti boong! Istri saya masih hidup, dok!" Teriak seorang lelaki yang diduga suami dari almarhumah di dalam.
Dengan perasaan campur aduk, pria tersebut masuk ke dalam untuk memastikan ucapan dokter Maria itu salah.
Pria tersebut merasakan kakinya melemas, ketika melihat istrinya yang sudah terbaring kaku di ranjang rumah sakit.
"Tania, bangun sayang! Kamu gak bakal ninggalin aku kan? Lihat, anak kita tambah satu, sayang. Bangun Tania! Kamu gak pengen melihat putri cantik mu ini, hm?" Ucap Dion sambil menggenggam tangan dingin milik istrinya.
Seorang suster datang untuk memberikan bayi cantik itu kepada Dion.
Dion menatap wajah cantik Putri keduanya yang sangat mirip dengan almarhumah istrinya.
"Lihatlah, anak kedua kita, sayang. Sangat cantik dan mirip sekali seperti kamu. Apa kamu tidak ingin menggendongnya?" Kata Dion yang masih belum percaya bahwa istrinya pergi meninggalkannya selamanya.
"Papah, mamah kenapa? Kok papah nangis?" Tanya seorang anak cewek dengan polosnya.
"Mamah kamu pergi ninggalin kita semua, Mayla." Ucap Dion pada anak pertamanya yang masih berumur 3 tahun itu.
"Permisi, pak. Kami akan segera membawa jenazah istri bapak ke ruang jenazah terlebih dahulu," ucap seorang perawat sambil mendorong brangkar.
Dion menatap lagi wajah putri keduanya yang sangat mirip dengan ibunya. Iapun memberi nama anak keduanya dengan Nama Maykana Dewi Candra.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Cause Yesterday
Random"Kenapa lo nangis? Dulu, lo pernah bilangkan, kalo gue lebih baik mati. Nah, bentar lagi gue mati sesuai keinginan lo," "Aku minta maaf, Del. Please, aku sayang kamu, Del!" "Gorengan jatuh aja, biasa gue bilang, 'ah,sayang banget," ~~~~~~~