14 🍁 Bastard

699 130 115
                                    

"Appa!" Ahrin berlari ke arah appa nya yang baru saja ingin membuka pintu mobilnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Appa!" Ahrin berlari ke arah appa nya yang baru saja ingin membuka pintu mobilnya. Ahrin memeluk kaki Jungkook erat sambil menangis histeris.

"Appa jangan pergi lagii ahrin sayang sama appa!" Ahrin menumpahkan semua air matanya sambil terus memeluk erat kaki appa nya. Ia tak mau appa nya pergi lagi. Jungkook jadi tidak tega akhirnya ia mengangkat Ahrin dan menggendongnya.

"Maafkan appa ya sayang tapi appa harus pergi dari sini," ujar Jungkook sendu, ia mengecup pipi Ahrin berkali-kali. Rasanya berat sekali meninggalkan putri kesayangan nya itu, yang sudah menemani Jungkook melewati hari-hari berat nya.

"Tapi kenapa appa harus pergi?"Ahrin sesenggukan, ia mengalungkan tangannya di leher appa nya, tidak ingin berpisah dengan Jungkook.

"Eomma mu membenci appa." Dahyun berdecak kesal mendengar ucapan Jungkook.

'Sial disaat-saat seperti ini dia malah ingin meracuni otak Ahrin seolah-olah aku yang salah,' batin Dahyun kesal. Ia segera menghampiri Jungkook dan Ahrin.

"Ahrin sudah yuk, biar appa pergi, sini Ahrin sama eomma saja." Dahyun mengulurkan tangannya untuk mengambil Ahrin dari gendongan Jungkook. Namun Ahrin tidak mau lepas, ia tetap memeluk erat Jungkook dan tidak mau diturunkan.

"Ahrin gak mau eomma! Pokoknya appa gaboleh pergi! Kenapa eomma benci appa? Appa kan orang baik eomma, kenapa eomma jahat sama appa?" Ahrin menangis lagi, kini tambah histeris dari sebelumnya.

Jungkook terus mengelus punggung Ahrin yang berada di gendongannya, dan menatap Dahyun sambil tersenyum senang. Dahyun mengepalkan tangannya kesal melihat senyuman sombong nya itu.

"Eomma jangan usir appa, appa kan sudah menemani ahrin selama ini eomma," pinta Ahrin sungguh-sungguh. Dahyun menggelengkan kepalanya tegas, walaupun ia tak tega pada Ahrin, tapi keputusan nya sudah tidak bisa diganggu gugat.

"Tidak Ahrin, eomma tidak bisa membiarkan appa mu disini lagi." Dahyun menegaskan sekali lagi.

"Yasudah! Ahrin mau ikut appa!" Jungkook tersenyum lebar ke arah Dahyun karena merasa unggul, sedangkan Dahyun memelototkan matanya, bagaimana bisa anak nya memilih appa nya yang brengsek itu.

"Yak! Ahrin! Kenapa?" Ahrin memalingkan mukanya tidak ingin melihat eomma nya. Dahyun tak dapat membendung air matanya lagi, hatinya benar-benar sakit melihat kenyataan bahwa Ahrin lebih memilih appa nya ketimbang dirinya. Seharusnya ia paham karena selama setahun terakhir, Jungkook lah yang selalu ada disisi Ahrin.

"Ck baiklah kami pergi dulu." Jungkook berjalan menuju mobilnya kembali dengan Ahrin di gendongannya.

Tiba-tiba rasa pusing yang sangat parah menghantam kepala Dahyun, rasanya kepalanya mengalami vertigo yang sangat hebat, hingga akhirnya ia kehilangan keseimbangan tubuhnya dan pingsan di tempat.

"EOMMAA!" Ahrin berseru saat melihat eomma nya pingsan. Jungkook membalikan tubuhnya dan melihat Dahyun yang sudah terkulai lemah.

Jungkook segera berlari dan menghampiri Dahyun. Ia menurun kan Ahrin dari gendongan nya dan beralih untuk mengangkat Dahyun yang pingsan.

FEUILLEMORT ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang