Tartarus

204 10 5
                                    

Discordia membuka mata dan makin menunduk ketika mengetahui tempat dia berpijak sekarang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Discordia membuka mata dan makin menunduk ketika mengetahui tempat dia berpijak sekarang. Tartarus. Tempat yang sudah sangat lama tidak pernah dia kunjungi. Dia bisa melihat api menyambar-nyambar dari Sungai Phlegethon yang mengalir di sana. Dinding berlapis tiga, belum lagi Hydra yang menjaga pagar Tartarus mencegah orang-orang yang ada di dalamnya kabur.

"Kenapa Discordia? Ke mana keberanianmu? Ke mana suara lantangmu ketika membunuh Fraus?" teriak Invidia yang membuat suaranya bergema seantero Tartarus. "Kau takut?" Invidia mencibir dan tertawa terbahak. "Seorang Discordia takut?"

Nemesis mendekati Discordia membuatnya mundur teratur. "Nemesis. Berhenti. Jangan mendekat."

"Kau takut? Kami ini saudara-saudarimu," tandas Letum. "Kecuali kalau kau menganggapnya tidak begitu. Bagaimana menurutmu Discordia?"

Tak ada sahutan. "Baiklah, kita panggil ibunda kita tersayang."

"Ja-jangan!"

"Kau takut? Kenapa kau takut? Apa kau bisa melihat Fraus yang terbaring lemah di ujung sana? Dia saudarimu! Mengapa kau menolong Bumi yang bahkan orang asing! Dewi Nox bukan dewi rendahan, Discordia!"

"Aku hanya tidak suka menjadi jahat seperti kalian!"

"Aku hanya tidak suka menjadi jahat seperti kalian!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kabut hitam pekat muncul dan berputar-putar di hadapan mereka. Discordia mundur dan berusaha kabur. Namun, tidak ada yang bisa berlari dari Tartarus, termasuk Discordia.

"Discordia. Itu kau?"

Sesosok wanita cantik dengan rambut hitam sepunggung dan gaun hitam panjang berdiri di hadapan Discordia. Dia termenung beberapa saat mengamati putrinya yang sejak lama tidak bertemu dengannya. "Apa yang kau ketahui tentang jahat dan tidak? Menurutmu kami jahat dan Jupiter tidak? Mengapa kau bisa mengatakan itu? Apa karena Tartarus? Apa karena aku mengendalikan malam?"

Hening.

"Jawab Discordia!" Di sekeliling mereka kehilangan cahaya total membuat Discordia meraba-raba untuk berjalan. "Bahkan kau lupa hidup dalam malam? Aku kecewa padamu, Discordia. Aku tidak pernah mencari masalah dengan Jupiter. Begitu pun dia. Lihat saudarimu! Lihat!"

Time Travel : Diadem From The Roman Era (Diadem dari Zaman Romawi) SEGERA TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang