Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
**
Jennie tersenyum hangat pada Bibi Song yang membukakan pintu untuknya.
"Apa kabar, Nona?"
"Aku baik, Bibi. Ini, aku membawakan gingseng merah dan beberapa obat herbal. Pastikan Ayah meminumnya, ya?"
Perempuan paruh baya itu menerima bungkusan dari Jennie dengan senang hati. "Tentu, Nona."
Bibi Song beranjak pamit ketika Tuan Kim muncul dari arah kanan. Jennie memperhatikan Ayahnya dari ujung kepala sampai ujung kaki. Didekatinya pria itu lalu memeluknya hangat. "Ayah, apa kabar?"
Terdengar tawa renyah Tuan Kim. "Ayah baik-baik saja, Sayang. Kau tidak perlu khawatir. Kekuatan Ayah 70% membaik ketika melihatmu."
Jennie cemberut. "Hanya 70%, kemana sisanya?"
"Ada pada calon menantu dan cucu Ayah."
Jennie melepas pelukannya dan memasang wajah pura-pura kesal. Dia tahu kalau topik ini akan selalu muncul jika mereka bertemu.
Jennie dan Tuan Kim duduk disofa ketika Bibi Song menghidangkan dua cangkir teh berikut kudapannya. "Terimakasih, Bibi."
"Iya, Nona. Silahkan diminum," ucap Bibi Song seraya pamit.
"Ayah mendapat salam dari Paman Yoo dan karyawan lainnya."
"Benarkah? Kalau begitu Ayah akan segera mengunjungi mereka."
"Tidak perlu terburu-buru, Ayah. Kesehatan Ayah jauh lebih penting."
"Auah baik-baik saja, Jennie. Tidak ada yang perlu kau khawatirkan." Tuan Kim terdiam ketika ia mengingat sesuatu, "Oh ya, kenapa kau tidak mengajaknya?"
Jennie yang tengah menikmati kudapannya mendongak. "Siapa?" tanyanya tak menegeti.
"Tidak perlu berpura-pura. Ayah tahu kalau kau tinggal dengan seorang pria. Jadi, apa kalian sudah menentukan tanggalnya?" tanya Tuan Kim dengan wajah penuh rona bahagia.
"Ya? Apa yang Ayah maksud? Hubungan kami tidak seperti yang Ayah bayangkan."
"Lalu?"
Jennie terdiam. Dia tidak mungkin mengatakan yang sebenarnya tentang Jungkook, bukan? Ayahnya tidak akan percaya. Dia saja masih ragu tentang asal-usul serta kemampuan sihir yang diceritakan pria itu. Ya, walau Jungkook sudah pernah menyelamatkannya, tapi tetap saja ketika itu Jennie tidak melihat apa-apa. Ia hanya tahu saat bus itu akan menabraknya tiba-tiba tubuhnya melayang dsn sudah ada dalam dekapan hangat Jungkook.
