12

1K 53 1
                                    

Jaehyun💚
Aku di depan

aku tinggal menyisir rambut

Jaehyun💚
Right, tak sabar melihatmu
Read

Kuletakkan sisir di nakas lalu mangambil tas selempang favoritku. Hari ini aku bermaksud akan sekalian fitting baju pernikahan bersama Jaehyun. Di mobil Jaehyun terlihat tampan mengenakan setelan santai yakni kaos putih dengan bawahan jeans, sama kasualnya denganku yang juga memakai crop top putih dan bawahan jeans juga.

Di perjalanan, aku tak ingin melewatkan ketampanannya barang sedetik, aku terus menatapnya dari atas sampai bawah hingga berakhir dia yang terusik.

"Tak usah khawatir, setelah ini kau akan puas melihatku bahkan setiap waktu" ujar Jaehyun yang masih fokus menyetir.

"Oh ya, jika kita menikah apa Jeno tak akan hadir juga jika hari ini saja dia sudah kembali"

"Memang hari pernikahan kita sedekat itu jaraknya?" tak habis fikir melihat Jaehyun yang begitu antusias dengan pernikahan kami.

"Sebulanan sih"

"Jarak segitu mungkin Jeno akan mendapatkan izin pulang, walau sebentar"

"Aku tak sabar melihat Jeno melihatmu menikah denganku" ungkap Jaehyun sedikit tersenyum puas

"Huss! Apa sih kamu" aku memukul pelan lengannya

Setelah setengah jam kami mengobrol di mobil, akhirnya sampai juga kami di bandara, kami sengaja berangkat sedikit lebih awal dari Jeno karena kata papa lebih pantas begitu.

"Eh, bukankah itu Jeno? Sepertinya dia baru sampai" Jaehyun menunjuk arah pintu masuk yang memperlihatkan sosok Lee Jeno dengan santai berjalan ke arah kami.

Jaehyun terkesiap meraih pundakku lalu merangkulnya agresif, Jeno yang menatap kami terlihat memasang wajah tak peduli.

"Kau tampak tampan Jen" Jaehyun memulai percakapan sok akrab

"Sejak lahir" balas Jeno yang membuat Jaehyun tersenyum sarkas

"Ehmm Jen, aku bulan depan akan menikah, apa kau bisa hadir?" aku memecah suasana canggung antara mereka. Jeno sedikit terkejut, dia mengedarkan pandangan ke atas, seperti sedang menahan sesuatu. Jaehyun mencoba menerka respon Jeno, apa yang akan dia lakukan setelahnya. Jeno menunduk sembari memijat dahinya, tak lama dia menatapku dalam.

"Masih belum resmi suami istri kan?" ucap Jeno dengan wajah menantang

"Lalu kenapa?" balas Jaehyun tak kalah menantang.

"Aku ingin melakukan sesuatu padanya sebelum dia menjadi milikmu" Jeno berbicara tanpa menatap Jaehyun dan malah menatapku

"Oke, dengan senang hati" Jaehyun menyetujuinya dengan mudah tanpa tahu apa yang akan dilakukannya padaku. Sedangkan Jeno dia melihat Jaehyun dengan smirk.

"K-kau mau apa?" aku gugup ketika kontak mataku seperti terkunci

Jeno lalu memelukku hangat dan berbicara tepat di telingaku "Aku ingin berusaha menerima seseorang yang selama ini menyukaiku, tapi aku tak ingin melakukan hal pertamaku ini padanya, aku ingin kau yang pertama" sekujur tubuhku meremang. Aku merasakan di sebelah sana Jaehyun terus menggerutu.

Jeno menciumku di tengah orang yang berlalu lalang, mereka tak begitu menghiraukan kecuali Jaehyun. Aku tak membalas, tapi dia terus mendalamkan ciumannya, kubiarkan dia mengakses mulutku, karena memang setelah ini dia takkan bisa lagi melakukannya. Aku tahu ini salah, Jaehyun akan tersinggung tapi ini juga resiko yang harus dia terima karena telah merespon "dengan senang hati" pada seorang Lee Jeno. Setelah Jeno puas menciumku, dia kembali menatapku.

"Maaf, aku sangat mencintaimu, aku tak bermaksud melecehkanmu tapi karena salahku sendiri yang ragu dengan perasaanku padamu, akhirnya aku yang kalah, sekali lagi maaf"

Aku tercengang melihatnya, Jaehyun dengan cepat merangkulku.

"Oh ya, terimakasih karena telah membantu mertuaku tahu latar belakangku. Pesawatmu akan segera berangkat, ku harap kau paham situasi ini" Jeno tersenyum sebentar dan lagi-lagi menatapku "Aku pergi dulu, jaga dirimu baik-baik, aku akan terus mengabarimu dan untuk pernikahanmu akan kuusahakan datang, berbahagialah" pamit Jeno kemudian ku balas dengan anggukan.

Jaehyun menatap Jeno pergi dengan rahang yang mengeras sedangkan aku sebenarnya belum rela jika dia kembali. Dia mengajakku kembali ke mobil tanpa sepatah katapun, dia membukakan pintu mobil untukku, aku masuk perlahan disusul Jaehyun.

Hening, itu yang kurasakan sekarang. Selama perjalanan Jaehyun terus diam, aku bingung ingin membujuknya seperti apa, toh ini juga salahnya sendiri.

"Jae?"

"Hm"

"Kau tak sedang mogok denganku kan?"

"Inginnya begitu, tapi aku tau ini salahku jadi aku diam"

Aku tersenyum lebar lalu mencubit pipi berlesungnya pelan

"Kenapa?"

"I love you"

Jaehyun tersenyum lalu meminggirkan mobilnya di sekitar jalan yang masih sepi.

"I love you too"

Jaehyun menangkup pipiku yang berlanjut dengan lumatan dalam di mulutku, aku membalasnya, kami saling memagut yang berujung Jaehyun beralih ke leher sampai ke dada yang membuatku terus mendesah, karena aku tak ingin mengambil resiko sebelum menikah, akhirnya kuhentikan dengan aku yang kehabisan nafas.

"Sabarlah menunggu sebulan"

Jaehyun tertawa "Aku tau", dia mengacak rambutku kemudian bersandar mengatur nafasnya juga.

"Kenapa dari awal aku begitu tak sabar ingin hidup denganmu?"

"Menurutmu?" aku masih sibuk merapikan diri yang terlihat begitu acak-acakan karena ulah Jaehyun.

"Karena kita saling mencintai"

"Jadi.. apakah fitting hari ini jadi?"

Jaehyun menepuk dahinya, aku sendiri baru teringat jika ada rencana itu

"Ini semua karenamu, sayang"

"Kenapa aku? Aku malah yang mengingatkan"

"Aku terbius pesonamu sampai lupa rencana kita hari ini"

"Gombal terus calon suamiku"

"Hanya untukmu calon istriku"

END.

*Akhirnya selesai juga😭😭 Aku ucapin terimakasih atas partisipasi kalian dg random work ku ini yang asalnya cerita ini terinspirasi dari mimpiku, karena mimpi selanjutnya udah ngga sesuai lagi, sempet kepikiran bakal unpub work ini, tapi krn masukan vote dr kalian juga, jadi ceritanya aku terusin smpek sini deh. Maaf klo banyak typo, banyak kata berulang, kurang ngefeel apalagi:) maklum amatiran yang sedang berproses hehe😊

 Maaf klo banyak typo, banyak kata berulang, kurang ngefeel apalagi:) maklum amatiran yang sedang berproses hehe😊

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*yang berkenan boleh lah cek sebelah😙😙


UNTITLED | Roseanne ParkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang