4

947 84 0
                                    

Atmosfer tak lagi sama, pandanganku bertemu dengan Jaehyun saat memasuki lorong kelas, dan benar dia tak melirikku sama sekali, inginku menyapanya dulu, tapi aku tak ingin suasana ini makin rumit jadi aku memilih diam, aku memasuki kelas dan berkuliah seperti biasa.

Tapi anehnya, kenapa aku sangat tak fokus dengan matkul ini, padahal biasanya juga semangat karena ini matkul favorit. Kenapa malah Jaehyun yang terlintas. Ah, palingan itu cuma sekelebat bayangan, kan tadi ketemu.

" Rose " panggil Lisa dari mejanya.

" H-ha? " aku terlonjak.

" Kau sakit? Daritadi pandanganmu kosong " tanya Lisa pelan.

" Oh nggak kok, aku hanya kurang faham penjelasannya " balasku

" Kenapa kau tak bertanya? Bukannya kau biasanya bertanya di matkul ini jika tak faham? Kau mau tanya apa, sini biar aku yang tanya " tawar Lisa

" J-jangan Lis, aku sekarang udah faham kok " balasku lagi

" Hmm oke " dia kembali diam di mejanya

aku mencoba memfokuskan diri untuk kedua kalinya dan shit.. hasilnya nihil, bayangan Jaehyun kembali lagi, kenapa aku jadi mikirin dia, yang cium aku dia kenapa aku doang yang kepikiran, apa dia ngga kepikiran juga.

...

Setelah perkuliahan selesai, aku langsung bergegas pulang. Jika kalian bertanya kenapa aku ngga bareng sama Lisa, jawabannya adalah karena Lisa sekarang berstatus pacar Taeyong karena dulu pas di kolam renang tanpa sepengetahuanku dia ternyata jadian dan gamau bilang ke aku katanya biar Rose tau sendiri, yaa aku cuma pasrah dan sedikit menelan pahit karena sahabatku pacaran sama  orang yang aku suka dari SMP. Sedih sih tapi ya mau gimana lagi orang bukan takdirnya.

Tak lama di depan gerbang, aku melihat seseorang yang sepertinya aku mengenali perawakannya.

Seperti.... Jeno?!

Aku mendekatinya, tak langsung menyapa karena khawatir kalo dia bukan Jeno, setelah kudekati, tanpa kupanggil ternyata saat orang itu menoleh kebelakang

" JENO!? " aku terkejut bukan main

Jeno nepatin janjinya bakal pulang. Asli seneng banget, aku langsung meluk dia erat banget saking kangennya.

" R-rose.. hukhuk.." dia nepuk punggungku tak beraturan. Aku tak peduli dan tetap memeluknya. Setelah dia ngebiarin aku meluk dia lama, akhirnya pelukannya pun aku lepas dan kasih kesempatan buat dia ngomong.

" Kau sekangen itu denganku? " tanya dia

" Jika kau tau jawabannya, untuk apa bertanya Lee Jeno, apa aku harus berteriak supaya seisi kampus tau jika aku merindukanmu? " tegasku

" Iya princess, kau tak perlu melakukannya, cukup aku saja yang tau kau begitu merindukanku, oh ya, langsung pulang atau..? " gantung dia

" Karena kau sudah disini, kenapa kita tak jalan-jalan sebentar saja, aku harap liburanmu kali ini bawa uang banyak, karena yaa.. kau tau sendiri aku sangat suka memoroti uangmu jika kau mengajakku keluar begini " candaku sambil nangkup pipinya, dia pasang muka datar dan tiba-tiba balik menangkup pipiku

" Kau ini, tetep aja kalo gemes suka gini, yok masuk " ucap Jeno sembari membuka pintu mobil, aku masuk tanpa peduli orang sekitar yang daritadi melihat keakrabanku dengan Jeno.

...

Di mall, Jeno mengajakku bermain di Time Zone karena dia tau kalo aku suka sekali main disana, kita lomba masukin bola basket, main dance, ngambil boneka dalam kotak mesin dan lain sebagainya.

Terdengar suara perutku yang keroncongan, Jeno pun mengajakku makan di restoran ayam goreng, dia memesankanku makanan dan kembali duduk.

" Oh iya Rose, apartemenku ga jauh dari rumahmu, sering-sering main ya.." ucap Jeno.

" Seharusnya kau yang sering main ke rumahku karena aku sendirian " dengusku

" Ayahmu kemana lagi? Kali ini ke luar kota atau luar negeri? " tanya  Jeno dan terpotong pesanan kami yang datang. Sambil makan akupun menjawabnya

" Ke luar negeri dan ayah tak tau kapan bisa pulang "

Jeno berhenti makan sebentar

" Jangan sedih, aku akan sering ke rumahmu " ucap Jeno

" Hmm.. " jawabku lalu meneruskan makan

" Oh ya, aku belum memberimu kontakku "

" Sini mana ponsel "

Jeno memberikan ponselnya dan aku memasukkan nomerku di ponselnya. Dia melihat ponselnya sebentar dan seperti mengetik sesuatu.

" Harusnya nama kontakmu itu gini "

Dia nunjukin ponselnya ke aku

My Princess❤️

Itulah nama kontakku di ponselnya, aku membiarkannya karena memang dari dulu dia memanggilku seperti itu.

Aku kembali makan dan dengan cepat menyelesaikannya, begitu pula dengan Jeno.

.
.
.
.
.

Sampai rumah, Jeno langsung berpamitan pulang karena dia mau beresin apartemennya, aku masuk dan mendadak ada tangan yang menarikku

" JAEHYUN "

" Maaf Rose, tapi boleh aku bertanya itu tadi siapa? " tanya Jaehyun

" Apa urusanmu? " jawabku tenang

" Aku sedang berusaha meyakinkanmu mematahkan pendapat itu Rose, Apa kau tak ingat kemarin kau bilang cowok suka sama cewek hanya memandang fisik atau apalah itu? "

"Kau masih memikirkannya ternyata"
ucapku

" Kau masih tak yakin aku begitu menyukaimu? Kau tau betapa tersiksanya aku akhir-akhir ini karena memikirkanmu " tegasnya

Aku terhenyak, meneguk ludah karena dia juga merasakan apa yang kurasakan saat kuliah tadi.

" Jawablah aku, Rose. Jangan menggantungkan perasaanku seperti ini " tukas Jaehyun

" Jae tolong, perasaan wanita tak semudah yang kau pikir, aku juga butuh waktu untuk memikirkannya, kau juga apa sesingkat ini yang namanya usaha? " tegasku

" Baiklah, aku mengerti.. aku kasih kau waktu, tapi tolong hargai usahaku juga ya, maaf mengganggumu, aku pamit pulang, good night " Jaehyun mengacak rambutku

Dia pergi meninggalkan rumahku dan aku terdiam kaku disini karena perlakuan Jaehyun barusan. Aku menyentuh rambutku dan tersenyum.

Kenapa aku deg-degan gini.

Aku segera mandi lalu beranjak ke kasur dan melihat notif hpku.

Jeno
Kau sudah tidur?

Jaehyun
Nice dream, Rose

Aku tak berniat menjawab chat mereka karena aku sangat mengantuk lalu tiba-tiba ponselku berdering

Jaehyun
Panggilan masuk

Lagi-lagi aku tak menanggapinya juga karena mataku udah di watt rendah, jadi aku lebih memilih untuk tidur dan membiarkan ponselku berdering berkali-kali.

TBC.

TBC

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
UNTITLED | Roseanne ParkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang