seventeen

565 75 8
                                    

"H-harry?" aku mendesah pelan dan menatapnya tepat di manik mata yang sangat menawan, menurutku sih "Apakah aku salah dengar?" kata ku sekali lagi.

"Huh, teka-teki macam apa itu? susah tau" sela Luke dengan muka kesalnya.

Pria keriting itu hanya tersenyum kikuk sembari menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, aku tau itu reaksi seseorang saat grogi atau merasa bersalah?

"Hey, kenapa kau diam saja?" aku tak suka jika seseorang yang kuajak bicara hanya diam, apa dia bisu? jika

iya gunakan bahasa isyarat.

"Oh-uh, kau tak salah dengar Grace.Jawab saja okay?" ia melemparkan senyumnya yang kubalas dengan putaran bola mata "Baiklah, aku menjawab gunung"

"What? you said mountain?!" ya ampun kenapa Luke yang histeris.

Dia mengangguk "Itu benar Luke" koreksinya lalu menyesap hot coffee-nya dengan santai.

Kenapa atmosfir disini serasa tak nyaman bagiku? Kenapa aku jadi kesal melihat mukanya? Kulirik jam tanganku yang melilit dipergelangan tangan kananku dan segera bangkit dari kursi sembari merapikan rok ku. "Maaf, aku harus pergi hm... menemui Louis"

Tak perlu melambaikan tangan atau menunggu respon mereka aku langsung meninggalkan mereka lalu melangkahkan kaki ku secepat mungkin untuk keluar dari stand bodoh ini dan menjauh darinya.Ketika kaki ku sudah menempel di tangga untuk turun seseorang menarik tanganku pelan — hangat, tangan itu sangat hangat dan entahlah serasa ada sengatan listrik saat dia menarik tanganku.

"Grace! Kumohon biar aku yang mengantarkan kau pulang"

Harry kau terlalu gigih mengerjarku sampai sini hanya untuk menawarkan pulang bersamanya, modus?  jika aku lari sampai negeri China kau akan mengejar? hah, ini memang berlebihan.

"Aku ingin menemui Louis, Harry" sahutku dengan penekanan disetiap kata.

"Lalu kau kan pulang?" katanya yang terdengar seperti pertanyaan.

"Aku tak tau! Yang mengemudi Louis bukan aku"

Tatapannya. "Please, I have something to tell you"

"Luke ikut denganmu kan? jika ini tak privasi, it's okay"

Harry menepuk jidatnya "Anak itu aku lupa! Bagaimana besok temui aku di perpustakaan jam 12? hmm"

Aku mengangguk tanda setuju.

"Hm... Harry...." aku melirik ketangan kiriku yang masih di pegang oleh Harry.Jangan salahkan aku tentang ini karna aku tak menyadarinya, baru saja.

"Oh, maaf"

Aku tersenyum memakluminya "Ya, I have to go.Bye"

"Aku tunggu kau besok, Grace!" teriaknya, dimana aku sudah mulai memasuki kedai yang sudah ada Louis berdiri dengan kedua tangan penuh kantongan, entahlah apa yang dia beli.

***

HAPPY NEW YEAR!!! GUA TAU INI TELAT, BUT IM SO HAPPY HAHA.

NOH SI HARRY MAU NGAJAK KETEMUAN GRACE BESOK JRENG JRENG MAU KASIH TAU APA YA? YAUDAH TANYA SAMA HARRY AJA WKWK

-LEAVE VOMMENTS♥

Mysterious Letter✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang