Beberapa hari setelah upacara pemakaman bagi arwah yang telah tiada, Hyunsik terlihat sering melamun sendirian di kamarnya. Saat upacara berlangsung Hyunsik dan Changsub saling memberikan kekuatan.
Changsub begitu terkejut ketika ia menemukan tubuh gadisnya terbujur kaku di rumah Hyunsik setelah pemuda itu dipanggil oleh Sang Yoon atas perintah Hyunsik. Changsub meratapi kematian Micha yang sama sekali tidak ia perkirakan. Ia tak menyangka tak juga menduga bahwa tunangannya pergi meninggalkannya, selamanya. Sedang Hyunsik yang sudah tak bisa lagi mengeluarkan air mata itu hanya bisa menatap sedih tubuh istrinya yang sudah memucat. Ia benar-benar menyimpan dendam kepada pihak siapa pun yang menyebabkan kematian istrinya kemarin malam, termasuk Selir Agung. Oleh sebab itu, Hyunsik tak pernah lagi menginjakan kakinya di istana karena terlalu benci dengan Sang Selir Agung.
"Tuan, Anda tak menyantap makanan Anda lagi," tegur Sang Yoon coba mengingatkan bahwa sang Tuan sudah tidak makan selama tiga hari terakhir.
"Tuan?"
"Aku akan menunggu Seongeun kembali, Sang Yoon-ah, barulah aku akan makan bersama dengannya," jawab Hyunsik lemas.
"Jika Tuan terus begini dan jatuh sakit, Nyonya Seongeun pasti tidak akan suka ketika tahu Tuan begini," Sang Yoon coba membujuk dengan cara apa pun. Hyunsik tak menjawab sama sekali.
"Saya memohon maaf pada Tuan karena memberikan laporan di saat seperti ini. Saya mendapatkan kabar bahwa jasad Ji Hwang dan Hae Jin diketemukan. Jasad mereka tersangkut di antara bebatuan besar," ucap Sang Yoon dan hal tersebut berhasil menarik perhatian Hyunsik yang segera meminta agar ia di bawa ke sana.
Jasad keduanya telah mengembung karena terlalu lama terkena air dan telah berbau busuk. Ji Hwang masih mengenakan hanbok milik Hae Jin.
"Kita apakan jasad mereka, Tuan?"
"Adakan upacara yang layak untuk mereka agar mereka tidak menghantui Seongeun," ucap Hyunsik mengingat permintaan Seongeun untuk terakhir kalinya.
Sang Yoon menuruti semua perintah Hyunsik dan membakar dua jasad tersebut yang mana upacaranya diadakan di pekarangan rumah Hyunsik yang besar. Setelah semua selesai, Hyunsik kembali ke kamarnya dan menatap sebuah guci cantik tempat dimana abu jasad Seongeun disimpan.
"Aku telah melakukan hal yang kau pinta. Apa dengan begini kau bisa kembali padaku?" ujar Hyunsik masih merasakan perih di hati dan menangis merunduk memeluk guci tersebut.
***
Ditemani Hyunsik, Changsub dan Micha yang kondisinya mulai membaik, Seongeun masih terbaring tak sadarkan diri. Meski belum sehat, Micha sudah bisa melangkah menuju ruangan Seongeun dibantu oleh Changsub.
Micha telah menceritakan semua kejadian yang dialami olehnya juga Seongeun. Antara percaya dan tidak, dua pemuda itu tak mengatakan apa-apa ketika mendengarkan Micha yang bercerita secara panjang dan lebar. Micha menceritakan semuanya kecuali pertemuan mereka dengan Hyunsik dan Changsub di masa lalu. Entah kenapa Micha enggan menceritakan hal tersebut, karena khawatir membuat Hyunsik semakin khawatir akan kondisi Seongeun.
***
Seongeun yang tidak berada di masa lalu dan masa depan itu terlihat berdiri sendirian mengenakan hanbok terakhir yang ia pakai sebelum ia tewas tertusuk pedang. Ketika ia membuka mata, ia yang sedang berdiri itu membiasakan retina matanya terhadap cahaya di sekitar tempatnya berdiri.
"Seongeun-ah..."
Suara seseorang terdengar, Seongeun menoleh dan menemukan Ruh yang menghantuinya tersebut. Ketika Seongeun mulai merasa ketakutan, Ruh tersebut berubah menjadi Ji Hwang dengan pakaian pangeran.
KAMU SEDANG MEMBACA
SOMEDAY - 언젠가 [COMPLETE]
Ficción históricaBagi orang biasa, pasti ini akan terasa aneh. Kembali ke masa lalu dan terjebak di antara waktu. Seongeun dan Micha, dua gadis yang terkirim ke masa Joseon untuk menemukan siapa sosok yang menghantui mereka selama ini. Selama mencari jawaban di bali...