TBH - 14

11.8K 572 2
                                    

Happy Reading Guys🖤
Don't forget for vote and comment this story!
******

Flashback On.

Seorang pria tengah duduk di sebuah taman dengan membawa dua cup ice cream di tangannya. Pria itu tersenyum saat melihat kekasihnya datang dengan sedikit berlari kecil. Nafas gadis itu tersengal-sengal setelah sampai di depan pria itu.

"Kau tidak perlu terburu-buru sayang."

"Tentu saja aku harus cepat Eric, ice cream yang kau bawa sudah mulai mencair. Kau tidak melihatnya?"

Eric melihat ke arah ice cream yang ada di tangannya lalu terkekeh pelan membenarkan ucapan gadis itu.

"Kalau begitu cepat makan ice cream ini." ujar Eric sambil menyerahkan ice cream vanilla kesukaan gadis itu.

"Dengan senang hati aku akan memakan ice cream itu." Eric yang mendengar itu langsung tertawa pelan dan menatap gadis yang ada di sebelahnya.

Di tempat inilah ia selalu menghabiskan waktunya untuk bersama kekasih yang sangat ia cintai. Ia akan selalu menunggu gadis itu datang sambil membawa ice cream kesukaannya.

Namun pada suatu hari ia tidak kunjung melihat kedatangan gadis itu. Eric telah menunggunya gadis itu selama empat jam hingga ice cream yang ia bawa sudah mencair. Eric membuang asal ice tersebut dan beranjak dari duduknya. Ini bukan pertama kalinya ia menunggu gadis itu berjam-jam. Kesabaran pria itu sudah habis, ia mengambil ponsel yang ada di dalam sakunya dan menghubungi Aaron.

"Cari tahu keberadaan Gabriella."

"Baik tuan."

Eric memutuskan sambungan telponnya dan melangkahkan kakinya menuju mobil. Setelah ia berada di dalam mobil, Eric mengambil ponselnya dan mendapatkan alamat keberadaan gadis itu. Tanpa pikir panjang Eric langsung menuju tempat yang diberikan oleh Aaron.

Mobil yang ia kendarai berhenti di salah satu apartement mewah jauh dari kota London. Eric mengernyitkan keningnya saat menyadari ini bukanlah tempat tinggal Gabriel atau kenalannya. Eric mematikan mesin mobilnya dan beranjak turun dari mobil. Ia melihat Aaron yang berdiri tidak jauh darinya. Aaron yang melihat kedatangan Eric langsung menghampirinya.

"Nona Gabriel berada di lantai lima nomor kamar 501 tuan." Eric yang mendengar itu langsung memasuki gedung menuju sebuah lift dan menekan tombol lima pada lift tersebut.

Pintu lift terbuka, saat ini Eric telah berada di lantai lima dan mencari kamar yang dikatakan oleh Aaron. Matanya tertuju pada sebuah pintu yang bertuliskan 501. Eric berdiri di depan pintu beberapa saat setelah itu ia mengayunkan tangannya untuk menekan tombol bell yang ada di depan pintu. Pintu kamar itu terbuka dan memperlihatkan seorang pria dengan bertelanjang dada.

"Siapa kau?" tanya pria itu.

Eric tidak memperdulikan ucapan pria itu dan menerobos masuk ke dalam apartementnya. Pandangannya tertuju pada sebuah pintu kamar yang sedikit terbuka. Eric melangkahkan kakinya menuju kamar itu tanpa memperdulikan pria yang terus mencegahnya untuk memasuki apartementnya.

Rahang Eric seketika mengeras saat melihat seorang wanita yang duduk di atas ranjang berbalutkan selimut untuk menutup tubuhnya.

"Eric." ujar gadis itu yang tidak lain adalah Gabriella.

"Berani sekali kau melakukan ini Gabriella." sarkas Eric dengan menatap tajam pada wanita itu.

Eric tidak percaya jika kekasihnya yang sangat ia cintai melakukan ini padanya. Apapun akan selalu Eric lakukan untuk kebahagiaan Gabriella. Semua kemauannya akan ia penuhi tanpa terkecuali. Namun hari ini ia malah melihat pengkhianatan dari wanita itu.

The Bastard Husband || COMPLETED ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang