"Suka?" Suara bariton itu membuat Lea menengadah kan wajahnya dengan kikuk. Jari-jemarinya terlihat mulai saling terkait dengan gerakan-gerakan yang menunjukkan dengan jelas kegelisahan gadis itu.
Meskipun mereka sudah saling mengenal sejak lama. Perasaan luar biasa gugup masih saja melanda gadis dengan seragam kemeja putih berlapis blazer berwarna maroon dengan bawahan rok selutut itu. Galilea tidak tau harus bersikap bagaimana pada pemuda yang berdiri menjulang di hadapannya itu. Ia juga tidak bisa menyangkal pertanyaan cowok tentang perasaannya pada cowok tersebut.
Tatapan mata cowok itu terasa menusuk dan merendahkan di saat yang bersamaan di mata Lea saat ini. Mau tak mau, ia harus memendam perasaan sedih dalam hatinya. Setelah menelisik wajah dan tubuhnya. Cowok itu menampilkan senyuman miring khasnya.
"Ngaca jadi cewe." Ucapnya singkat sebelum melengos dan berbalik untuk pergi meninggalkannya tanpa tau ada hati yang tersakiti oleh tiga kata itu.
Iya.
Alfadia Galilea baru saja mengalami patah hati untuk pertama kalinya.
***
Iyep, cerita baruuu!
Gimana? Lanjut kagak?
Vote?
Comment?
Recommend?
Thank you❤❤❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Galilea
Teen Fiction[Budayakan Follow Dulu Sebelum Baca] Kesalahan terbesar Lea adalah mencoba untuk menyapa bagian dari masa lalu. Hanya karena sebuah kesalahpahaman. Harapan untuk sebuah senyuman yang akan mengembang berubah menjadi kesedihan tanpa persiapan. . ...