SPESIAL PART

3.6K 677 106
                                    

Minta vote dan komennya dong yang banyak, biar tambah semangat.

Mau lagikan spesial part, nah karena itu ... ayo budayakan vote dan komentar.

SPECIAL BAB : Pea-Frung

Dua rumah tingkat saling berhadapan itu gelap, sudah hampir satu jam lebih seperti itu. Tidak hanya rumah itu sih, tapi hampir sekitaran Kawasan tersebut malam ini harus merasakan pemadaman listrik.

Kost Boba, begitu nama yang disematkan untuk dua rumah tingkat saling berhadapan tersebut. Pemilikinya adalah Haji Sueb-Lelaki berusia enam puluh tahun yang kini hidup sendiri, kedua anaknya sudah memiliki kehidupan sendiri dan tinggal di kota yang berbeda. Sedangkan Haji Sueb memilih untuk tetap berada di Jakarta, membuat sekompleks kostan yang ia beri nama dengan sebutan Boba.

Ah! Rencana bikin kostan itu bermula dari satu tahun yang lalu ketika istrinya, Hajah Rohana terlebih dahulu dipanggil yang kuasa. Karena Haji Sueb merasa sendiri, ia akhirnya membeli sebidang tanah yang berada tidak jauh dari rumahnya kemudian ia membuat sekompleks rumah dua tingkat yang dijadikannya sebuah kost-kostan.

Tahun ini adalah tahun pertama kost Boba beroperasi, jadi jika dibilang, ini seperti generasi pertama. Di awal pembukaan Kost Boba, Haji Sueb sebenarnya berpikir lebih enak menjadikan sekompleks itu adalah kompleks khusus lelaki saja. Tetapi karena yang pertama kali datang adalah perempuan, maka akhirnya Haji Sueb sepakat membuat satu bangunan dijadikan kost putri dan satu bangunanan dijadikan kost putra.

Dan perempuan itu, yang kali pertama mengubah ide Haji Sueb adalah frung. Perempuan yang sekarang berusaha tidur di tengah gelapnya kamar, tak peduli jika sedari tadi perutnya terus meronta minta diisi.

"Ngeselin banget sumpah," ujar Frung masih dengan memejamkan mata.

Frung teringat isi chat di grup beberapa menit yang lalu. Semua sedang bersenang-senang, makan karena traktiran, sedangkan dia harus rela kelaparan di tengah gelap seperti ini.

Iya, bisa saja sih sebenarnya Frung memilih untuk keluar kostan berjalan sekitar dua puluh meter lebih untuk sampai di warung makan yang sering jadi tempat membeli lauk dia dan anak kost Boba lainnya. Sayangnya, Frung sangat malas.

Ia masih kesal mengingat apa yang terjadi tadi.

Jujur, hubungannya dan Pea memang tidak terlalu baik akhir-akhir ini. Entah mengapa, Pea selalu saja punya alasan untuk menghindar. Sekalinya Frung punya topik, Pea selalu mematahkan. Frung tidak paham sebenarnya apa yang terjadi dengan lelaki itu.

Dan tentang traktiran James... Jujur, Frung bukan marah karena dia tidak diajak. Bukan itu ... tetapi kebohongan Pea. Frung masih ingat jika dia menayakan apakah yang pergi hanya lelaki saja. Nyatanya tidak.

Thana, Nana, bahkan Chaya diajak ikut.

Frung mendengus, tangannya menepuk guling yang sedari tadi ia peluk.

"Frung ingat, jangan kesel. Udah lupain, udah lupain." Berulang kali, Frung mengatakan itu kepada diri sediri, masih dengan mata yang berusaha untuk terlelap. Sayangnya, semakin ia mencoba memejam. Maka bayangan mengenai acara makan-makan temannya itu berputar dalam pikirian.

Bagaimana Pea yang tertawa di atas kelaparannya malam ini, begitu menyebalkan.

Sampai setengah jam, Frung masih berbaring sambil berusaha untuk tertidur. Perutnya makan sakit, ia bahkan baru ingat jika terakhir makan adalah siang tadi sebelum praktikum. Jadi kalau dihitung-hitung sudah hampir delapan jam perutnya itu tidak diisi lagi.

Frung masih mencoba tertidur, heningnya keadaan sekitar membuat telinganya lebih peka dalam mendengarkan sesuatu. Termasuk bunyi langkah menderap dari arah jauh, Frung mengernyitkan dahi.

KOST BOBATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang