3. Abu-Abu

671 85 5
                                    


Jeno, gue mohon!—c.sb










Jeno sudah bersiap menyambut Woseook yang semakin mendekat. Dia berusaha membaca gerakan Woseook ketika Namja itu mengambil ancang-ancang untuk melepaskan tendangannya.

Tidak terbaca. Itulah yang Jeno sama sekali tidak tau akan kemana arah bola yang ditendang Woseook. Dia memutuskan untuk melayang ke sebelah kanan, bersamaan dengan tendangan yang di lepaskan Woseook.

Jeno berhasil menghalau bola itu, tetapi bukan dengan tangannya. Tanpa dia duga, bola itu menghantam  keras pelipisnya hingga terpantul kembali ke tengah lapangan. Beruntung, Soobin dengan sigap menguasai bola.

"Jen, lo— " Soobin khawatir dengan kondisi Jeno

"Tenang bro, gue baik-baik aja" kata Jeno sambil memegang pelipisnya. Dia kini jatuh terduduk sambil menahan sakit.

Jeno melihat ada sedikit darah di tangannya yang baru saja menyentuh pelipisnya.

Shit!, segininya amat perjuangan gue!—l.j

Kata-kata Jeno sedikit menenangkan Soobin. Dia segera bergerak menjauh sebelum Woseook berhasil menyusulnya. Kini gilirannya berhadapan satu lawan satu dengan kiper utama dari tim yang di bangga-banggakan Woseook

Ini kesempatan emas yang tidak boleh dia sia-siakan. Soobin tidak boleh kehilangan kesempatan untuk bisa dekat dengan Yeonjun. Dengan gerakan mengoceh, Soobin melepaskan tendangan ke arah gawang. San langsung menyambut dengan melayang mengikuti arah bola, tetapi tidak terjangkau. Bola memantul di tiang gawang, lalu kembali menghampiri Soobin yang sudah siap dengan tendangan langsung

Datangnya bola sangat pas dengan posisi Soobin saat ini. Ditambah San yang belum siap dalam posisinya, dan Woseook terlambat membaca situasi, membuat Soobin dengan bebas dapat melepaskan tendangannya ke arah gawang dengan mulus

Dan...

1

2

3

GOL!, GOL!!, GOL!!!

Ko aku ikutan seneng ya?:v

Soobin berhasil mencetak gol lebih dulu. Sorakan penonton pecah. Mereka bertepuk tangan sambil menyerukan nama Soobin keras-keras.

Akhirnya gue bisa deketin Yeonjun!, yes!!—c.sb

Bngst!, Soobin. Gagal sudah gue buat nembak Yeonjun!—j.ws

Wow!, makasih Soobin. Kayak gini kan gue Bisa chat-an sama bebe Renjun tiap hari!. Aduh! Pala gue enyut-enyutan!!—l.j

Masyaallah, masa iya gue g chtan sama Renjun selama seminggu, mana tahan. Nggak bisa diginiin Jaemin tuh!—l.jm

Soobin tersenyum puas. Dia kemudian menoleh kearah Woseook di belakangnya. Namja itu masih tidak percaya dengan apa yang baru saja terjadi. Dia kalah dari Soobin si tiang listrik itu.

Cih! g ngaca—Author

Soobin berjalan mendekati Woseook, kemudian menepuk bahu namja itu

I'm PlayBoy; SoobinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang