Twenty

31K 3.6K 434
                                    

Bilang kalau ada typo atau nama yang salah
Happy Reading

Sudah tiga hari berlalu, dan keadaan masih tetap sama. Jaemin, masih tertidur tenang di atas bangsal rumah sakit, dan Jeno selalu ada di sampingnya. Berbicara tentang Jeno, lelaki itu berhasil dibujuk untuk mengisi perut. walau hanya beberapa suap makanan, orang tua dan teman-temannya cukup merasa lega, setidaknya Jeno mengisi perutnya.

Beberapa hari ini pula, Jeno absen dari kelasnya untuk tak pernah absen menemani Jaemin di rumah sakit. papa dan mama tak masalah tentang hal itu. karena memang pada dasarnya, Jeno dan Jaemin sulit dipisahkan, bahkan sedari mereka masih kecil. sudah tak heran bagi mereka melihat Jeno dan Jaemin dalam radius dekat, mereka tidak bisa dipisahkan dalam waktu yang cukup lama.

Terbukti, meski Jeno memiliki Yeeun sebagai kekasihnya, sebagian besar waktu Jeno habiskan bersama Jaemin. sedari kecil selalu bersama bahkan sudah besar sulit dipisahkan, dan Jeno baru menyadari perasaannya yang entah sejak kapan bersembunyi.


"lo bukannya gak suka. antara belum sama gak mau ngakuin aja."

Opsi kedua pada kalimat yang dulu Jisung Iontarkan untuk Jeno benar adanya. Jeno selalu menyangkal perasaannya pada Jaemin, meragukan hatinya apakah memang dimiliki Jaemin atau Yeeun. dia, dihantui ikatan persahabatannya bersama Jaemin sedari kecil, hingga membuatnya sangat payah hanya untuk menyadari perasaannya sendiri.

"na.. kakak udah benerin kalung kamu, Ioh."

Jeno merogoh saku celananya, kemudian menunjukkan sebuah kalung di tangannya ke hadapan Jaemin-yang bahkan belum bisa melihatnya. "nanti kalo kamu bangun dipake lagi, ya, dek."

Kalung itu memang sempat rusak, akibat Jaemin tarik paksa waktu itu hingga terputus di bagian yang salah.

"tapi jangan dirusak lagi. kalo belinya pake uang kakak gak masalah, ini kan ada uang kamunya juga. "

Mata puppy Jaemin berbinar kala melihat dua buah kalung perak dengan bandul bulat kecil di etalase toko aksesoris yang ia lalui bersama Jeno dl mall.

"ih, kak Jeno, liat! bagus, deh!"

Si manis dengan seragam menengah atas itu berseru amat semangatnya, sambil menunjuk benda yang ia tatap dengan binar cerah itu.

"Jaemin mau? "

Jaemin mengangguk antusias, "tapi kayaknya ini couple, deh kak. gak asik, ck!"

"couple sama kakak mau, gak? "

Yang lebih muda mendelik sinis, "idih, kaya orang pacaran aja!"

Jeno mengangkat sebelah alisnya, "emang barang couple harus dipake sama orang pacaran doang? "

"ya.. engga, sih." surai lembut itu Jeno usak dengan gemas.

Adiós || Nomin ☑️(Unpublish)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang