Maukah Kau Menjadi Sahabatku?

11 1 0
                                    

Aku bertemu dengannya di sekolah dasar. Saat itu aku belum memiliki teman dekat. Pada waktu itu, aku hanyalah anak SD yang masih polos. Suatu hari dia mendatangiku dan bertanya, "Maukah kau menjadi sahabatku?"

Pertanyaan itu mengubah segalanya. Kami pun mulai bersahabat sejak itu. Kami selalu melakukan segalanya bersama. Dia adalah teman yang lucu, ceria, dan baik. Dia selalu ada di saat aku membutuhkannya. Beberapa kali kami bertengkar, tapi pada akhirnya kami akan saling memaafkan. Aku masih ingat dulu ketika aku sering menginap di rumahnya, bermain sepeda bersama, les renang bersama, dan bahkan kami pernah membuat komik bersama.

Di akhir masa SD, aku tidak mendaftar di SMP yang sama dengannya maupun kebanyakan teman SD yg lain. Hampir semuanya akan belajar di tempat yang sama, namun aku tidak. Aku akan melanjutkan sekolah di kota lain. Aku merasa sangat sedih karena harus berpisah dengan semua teman SDku, terutama dia. Tapi, setelah aku pindah, aku masih sering berkunjung ke kota itu. Aku selalu berusaha untuk menemuinya setiap kali ada kesempatan.

Setelah SMP berakhir, aku kembali ke kota itu untuk melanjutkan SMA. Kami berdua sangat senang karena akan lebih mudah untuk bertemu meskipun kami tidak bersekolah di tempat yang sama. Sayangnya, setelah SMA berakhir, dia melanjutkan kuliah di luar negeri, sedangkan aku melanjutkan kuliah di dalam negeri. Setidaknya kami selalu berusaha untuk bertemu setiap waktu liburan tiba. Aku akan selalu menunggu kepulanganmu, kawan. Hati-hati di sana ya, jangan lupakan aku!

KisahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang