Berlin, Desember 1941
Sore itu aku, Anya, Anna, Fritz, dan Fredrich sedang mempersiapkan natal. Rencananya kami akan menikmati makan malam bersama di iringi dengan beer dan berdansa bersama di rumah kami. Sudah lebih dari 10 tahun persahabatan kami berjalan dengan baik-baik saja. Mereka lah keluargaku satu-satunya, setelah orang tuaku meninggal dunia ketika perang dunia pertama. Kami tinggal bersama sejak lulus dari SMA."Bagaimana? cocok ga?" tanyaku kepada mereka ber-empat setelah keluar dari kamarku. Menunjukkan kepada mereka seragam Wehrmacht baruku.
"Apa kamu serius dengan hal itu?" Tanya Anya setelah melihatku.
"Wah siapa ini? kamu gagah sekali menggunakan seragam itu Schneider" ujar Fritz.
Aku tertawa.
"Tenang saja teman-teman, perang ini akan segera berakhir" kataku kepada mereka.
"Kita akan merayakan natal bersama kembali tahun depan, aku berjanji akan pulang dan menikmati beer dan berdansa bersama kalian" kataku lagi.
Hubungan persahabatan kami sangat erat. Kami bagaikan sebuah keluarga. Anya merupakan anak tunggal yang bekerja sebagai pelayan di sebuah restoran di Berlin.
Kalau Anna itu adalah anak paling bungsu di keluarganya, Dia bekerja sebagai perawat di rumah sakit lokal di berlin.
Sedangkan Fritz dan Fredrich merupakan seorang Yahudi yang sedang bersembunyi, mereka tidak bisa pergi dan sangat ketakutan dengan keadaan sekitar, dimana banyak orang yahudi di Jerman yang dibunuh pada saat itu.
Walaupun aku sekarang seorang prajurit wehrmacht, tapi aku tidak ingin melaporkan mereka berdua, karena merekalah orang yang aku sayangi.
"Makanan siap!" Teriak Anna sambil membawakan kami daging lembu, sosis, roti, dan beraneka macam kue.
Kemudian kami makan, minum beer, dan berdansa bersama sampai larut malam.
"Selamat natal semuanyaaa!" Teriak kami ber-lima.
Kemudian kami berpelukan dan bersalaman.
"Ayo foto!" kata Fritz
"AYOOO" teriak kami semua
kemudian kami membuat barisan dan berfoto bersama. Aku tidak yakin apakah moment ini bisa terus berlanjut atau tidak. Dengan bergabungnya diriku bersama dengan wehrmacht, aku belum tentu bisa pulang dan bertemu dengan mereka lagi. Tapi aku sangat menikmati malam yang sangat indah ini bersama dengan mereka. Aku sangat menyayangi mereka.
***
Ini minggu terakhirku sebelum aku harus meninggalkan mereka untuk tugas pertama pada Wehrmacht. Pada saat itu aku ditugaskan pada 104th Jäger Division.
"Selamat tinggal, jaga dirimu baik-baik" ucap Anna saat ia memeluku untuk berpisah.
"Pulanglah Schneider. Kami sangat membutuhkanmu" ucap Fredrich
Airmata kami berlima mulai berjatuhan.
"Aku menyayangi kalian semua" kataku sambil menangis
Kemudian aku pergi dan meninggalkan mereka.
***
3 Hari kemudian aku dikirim ke Kamp Tentara 104th.
"Selamat Tahun baru Schmidt" Ucapku kepada rekanku di kamp.
"Bagaimana kabarmu?" Tanya Schmidt kepadaku
Lalu kami berdua berbincang sambil membereskan isi loker kami. Pada malam hari, kami makan bersama.
"Perhatian semuanya!" Kata General Friedrich Stephan.
"Kita ditugaskan sang Fuhrer untuk menjaga garis depan Yugoslavia dari serangan Partisan. Jadi siapkan dirimu baik-baik dan istirahat yang cukup, besok kita akan melakukan march panjang ke garis depan dan bertempur hidup Hitler!" katanya lagi.
Aku menatapi wajah rekan-rekanku satu per satu. Apakah malam ini menjadi malam terakhir kami bisa bertemu?
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Für unser Vaterland
ActionCerita ini didedikasikan untuk para pemuda, pejuang, dan pahlawan Jerman Schwere Panzerabteilung 502 (502nd Heavy Tank Battalion) pada tahun 1943-1945. Mereka adalah battalion tank yang paling sukses selama sejarah perang Jerman, yakni dengan resmi...