chapter 18

1K 41 2
                                    

warning! 18+
bijaklah dalam membaca. cheers!

***

gue terbangun karena suara alarm dari handphone gue. gue mematikan alarm untuk jam 6 pagi itu. kayaknya itu alarm bekas gue jogging tapi belum gue hapus.

gue melihat diri gue dibalik selimut yang sekarang sedang dipeluk mark dari belakang tanpa busana.

gue langsung teringat mas jaehyun. astaga. rasa bersalah langsung menghantam gue.

having s3x sama mas jaehyun selaku pacar gue aja belum pernah tapi gue malah hs sama sahabat gue sendiri. sialan. gue menahan tangis tetapi air mata keluar dengan sendirinya dan langsung gue apus.

gue ingin bangun tapi mark mengeratkan pelukannya. gue berbalik menghadap mark yang masih tertidur pulas.

wajah mark yang emang ganteng dan bikin adem membuat jari-jari gue tanpa sadar mengelus pipinya. lebamnya masih ada tapi udah sedikit pudar.

sepertinya pergerakan tangan gue di pipinya membangunkan dia. dia mengerjapkan kedua matanya lalu tersenyum melihat gue. shit.

mark memajukan wajahnya lalu mencium bibir gue sebentar. dia mengelus rambut gue dengan pelan.

"kok udah bangun?" tanyanya dengan suara khas orang bangun tidur

sialan. kenapa suaranya bikin gue deg-degan?

"tadi kebangun gara-gara alarm." jawab gue seadanya

"I'm officialy your secret boyfriend right now." kata mark tersenyum miris

"mark, I'm sorry. you don't deserve this." kata gue menyesal lalu menundukkan kepala

"hey, don't be!" mark mengangkat dagu gue dengan jarinya

"I'm the jerk here, remember?" kata mark lagi

gue menggelengkan kepala, "no, the jerk is me. I can't choose you or mas jaehyun. I'm sorry."

"ra, jangan bawa-bawa jaehyun ya kalo lagi sama gue."

"okay, I'm sorry."

"jangan minta maaf terus. udah ya. berarti kamu sekarang pacar aku kan? bukan cuma sahabat lagi?"

astaga. I don't deserve mark.

gue bingung tapi gue akhirnya mengangguk. mark tersenyum lalu mengecup dahi gue.

"I love you, ra." kata mark yang bikin gue terdiam tidak bisa menjawab

"sarapan yuk?" ajak mark

gue tiba-tiba teringat sesuatu, "kalo bunda tau kita kayak gini gimana?" tanya gue panik. masalahnya semalam bunda sama ayah kan ada dirumah.

"bunda semalem ngechat aku, dia pergi sama ayah ke rumah nenek."

"pantesan kamu berani!"

"cie udah aku kamu." ledek mark

"yaudah gajadi."

"gemes banget sih pacarnya mark." mark mencubit kedua pipi gue

"apa sih!" gue melepas cubitannya

"aku manggil kamu apa ya? babe aja ya kayak dulu?" tanya mark

"terserah kamu aja."

mark mengangguk lucu lalu memeluk gue. aduh anjir. gaenak banget masa kulit kita bersentuhan.

"ra, mau gak lanjutin yang semalem?"

"hah?" tanya gue mendongak

mark menunduk hingga bisa melihat wajah gue. mark mencium bibir gue lagi sekilas dan berlanjut melakukan aktivitas yang semalam.

bestfriend? -- MARK LEETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang