chapter 6

1.2K 57 7
                                    

"YOOO MARK!" teriak gue dirumah mark

gue lagi main kerumahnya, iseng aja sih mumpung weekend.

"eh anak cantik dateng,"

ibunya mark, keluar dari dapur. berjalan menghampiri gue lalu memeluk gue dengan erat.

"bunda cantik amat sih." puji gue. soalnya ibunya mark emang cantik banget sih.

saking deketnya gue sama mark, gue manggil ibunya 'bunda'. udah kayak siblings kan.

bunda melepas pelukannya lalu tersenyum sambil membenarkan letak rambut gue.

"udah makan belom? bunda masak opor ayam." tanya bunda

"udah kayak lebaran aja sih bun."

"gatau tuh si mark yang minta, lagi ngidam kali."

"trus marknya dimana bun sekarang?"

"lagi boker, tungguin aja."

"yaudah aku mau ke kamar mark ya, bun."

pas gue mau jalan menuju kamar mark, tangan gue ditarik sama bunda sampe kita duduk berdua di sofa.

"ra, kamu abis berantem sama mark ya?" tanya bunda tiba-tiba

HAHHH KOK TAUUUU

"bunda tau darimana?" tanya gue balik

"tuhkan. mark tuh kenapa sih jadi orang kebaca banget." keluh bunda

"maksudnya bun?" tanya gue gak ngerti

"dia tuh kalo lagi marahan sama kamu, keliatan tau. uring-uringan gak jelas kalo dirumah."

"sampe segitunya bun?" aslian gue baru tau.

bunda mengangguk lalu bertanya, "tapi udah baikan kan?"

"udah kok, makanya aku main nih."

"tapi bunda kepo deh. masalahnya apa sih?"

"masalah sepele doang bun." jawab gue seadanya, yakali kan gue jawab jujur

"yaudah. pokoknya kalo berantem lagi harus diselesaiin dengan baik-baik ya. bunda gamau kamu jauh dari mark." pagi-pagi udah kena wejangan bunda :)

"iyaaa. aku ke kamar mark dulu ya bun."

"yaudah sana. jangan macem-macem loh, satu macem aja cukup."

"apa sih bun." kata gue malas

bunda malah terkekeh. gue berjalan meninggalkan bunda menuju kamar mark yang ada di atas. gue langsung masuk kamarnya, dia lagi duduk di kasur sambil pake headset. pantesan gue panggil kaga denger.

eh tapi kan tadi kata bunda abis boker.

gue deketin mark trus gue lepas headsetnya. mark yang tadinya mau marah, gajadi setelah liat gue. dia tersenyum dan menarik gue ke pelukannya.

"apaan sih peluk-peluk." kata gue

"miss you, so much." jawab mark sambil mengusak leher gue dengan gemas

"cringe anjing."

mark melepas pelukannya, "ra, language!"

"bawel."

gue duduk di sampingnya dan mengambil handphonenya. lagi main game ternyata.

"kok lo gak marah sih? kan lagi main game." tanya gue

"lagian tadi udah menang." jawab mark sombong. cih.

gue cuma mengangguk. gue keluarin gamenya dan iseng mau liat-liat chat whatsappnya. pas gue buka aplikasinya, banyak banget chat yang belum dia baca and most of all chat dari cewek.

bestfriend? -- MARK LEETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang