Part 12

147 7 2
                                    

“Assalamu’alaikum...”

“Wa’alaikumsalam... loh, abang kok sendirian? Kak Prilly mana?”

Ali diam tidak menjawab pertanyaan adiknya dan langsung berjalan menuju kamarnya.

“Abang kenapa sih, ditanya bukannya jawab malah nyelonong aja” gerutu Sisil.

Dikamar ali terdiam sejenak sebelum akhirnya keluar dari kamarnya tanpa mengganti bajunya terlebih dulu.

“Abang keluar sebentar,”

“Abang mau kemana?”

Ali sama sekali tak menggubris pertanyaan adiknya. Ia terus melangkahkan kakinya menuju kesuatu tempat.

***

“Assalamu’alaikum....” suara Ali saat tiba di rumah Prilly

“Wa’alaikumsalam... ehh, ada nak Ali, masuk nak,, cari Prilly ya?”

“Iya tante, Prilly ada kan?”

“Ada kok, lagi di kamarnya. Masuk dulu yuk, biar tante panggil dulu Prillynya,”

“Iya tante, makasihh,”

Ali duduk dikursi ruang tamu. Sedangkan Agatha pergi memanggil putrinya yang saat itu berada di kamarnya.

“Pril... keluar sebentar sayang, dicariin Ali tuh,” suara Agatha dari balik pintu.

“Ali?” gumam Prilly.

Prilly langsung membelalakkan matanya tak percaya setelah mendengar apa yang dikatakan mamanya. Prilly bergegas bangun dari posisinya. Ia segera berlari dan membuka pintu kamarnya.

“Beneran ada Ali ma?” tanya Prilly masih tak percaya.

“Iya, dia....”

Belum sempat Agatha menyelesaikan ucapannya, Prilly sudah berlari menuruni anak tangga.

“Sebenarnya anak itu kenapa sih,” gumam Agatha bingung melihat tingkah putrinya.

***

“Ali??”

Mendengar seseorang memanggil namanya, Ali langsung berdiri dan menatap seseorang yang berdiri dihadapannya.

“Pril, aku kesini mau minta maaf soal....”

Belum sempat Ali menyelesaikan ucapannya, Prilly menarik lengan Ali menuju taman belakang rumahnya.

Sesampainya di taman, mereka saling diam. Posisi Prilly yang membelakangi tubuh Ali membuat mereka tidak bisa menatap satu sama lain. Prilly diam karena menunggu kelanjutan ucapan Ali, sedangkan Ali diam karena ia pikir Prilly akan mengatakan sesuatu setelah menarik lengannya.

“Lo mau terus diem aja?” tanya Prilly akhirnya setelah keheningan yang cukup lama.

“Maaf,”

“Buat?”

“Buat yang kemarin. Aku nggak bermaksud untuk berkata kasar ke kamu. Aku sungguh minta maaf, nggak seharusnya aku berkata seperti itu ke kamu,” ucap Ali penuh penyesalan.

Mendengar Ali mengatakan penyesalannya dan meminta maaf, membuat Prilly menyunggingkan senyuman. Entah mengapa ia merasa tersipu karena Ali berusaha cukup keras sampai datang kerumahnya hanya untuk mendapatkan maaf darinya.

“Oke, gue bakalan maafin elo, tapi ada syaratnya,” kata Prilly akhirnya sambil memutar tubuhnya menghadap ke arah Ali.

“Syarat?”

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 23, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Cowok Cupu Pemikat HatikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang