part 9

350 9 6
                                    

Di belahan bumi yang lain, Prilly tengah berdandan di depan cermin. Memepercantik diri dengan balutan make up tipis yang sangat pas diwajahnya.

Hari ini Prilly dan keluarganya akan menghadiri acara keluarga besar dari pihak Andra. Sebenarnya dirinya sangat malas mengikuti acara seperti ini karena baginya ini sangat membosankan. Tapi, sang ayah begitu bersikeras agar dirinya tetap ikut. Jadi, apa boleh buat.

"Prilly.... Cepetan sayang,, kita sudah telat nih.... "

"iya ma.... Bentar lagi.... "

Selang beberapa menit kemudian, Prilly sudah siap untuk berangkat. Mereka pun segera berangkat ke sebuah restoran dimana acara tersebut dilaksanakan.

✳✳✳✳

"oma....." teriak Prilly sembari berlari memeluk neneknya

"ily sayang,, oma kangen banget sama kamu," ucap nenek dengan memeluk erat cucunya itu

"ily juga," balas Prilly tak kalah erat

"oma gimana kabarnya?? Sehat kan?" tanya prilly sambil melepas pelukan erat neneknya

"iya, oma sehat kok, cucu oma juga sehat kan?"

"iya oma, ily selalu sehat," Jawab Prilly sembari tersenyum memperlihatkan sederet giginya yang putih

Di bangku nomer tujuh sebuah cafe yang tidak terlalu mewah inilah keluarga besar dari Prilly melakukan pertemuan. Meskipun keluarga mereka keluarga yang cukup kaya, namun mereka terlihat sangat sederhana dan tampak harmonis.

Mereka berbincang bincang cukup lama. Sampai pada akhirnya mereka terfokus pada Prilly yang bertingkah aneh.

"Pril.... Kamu kenapa?" tanya salah satu paman Prilly

Prilly hanya tersenyum menanggapi kemudian berbisik lirih ketelinga mamanya.

"ma.... Prilly ke toilet bentar ya,"

" iya, jangan lama lama,"

Setelah mendapat persetujuan dari Agatha, Prilly pun langsung berlari menuju toilet.

"Prilly kemana?" tanya paman Prilly

"iya, kemana Prilly kok lari lari gitu," tanya sang nenek juga

"ohh.... Itu.... Dia ke kamar kecil katanya," jawab Agatha

✳✳✳✳

Prilly bernafas lega setelah selesai buang air kecil. Ia pun segera keluar dari toilet itu dan saat Prilly keluar dari toilet di kafe itu, tanpa ia sadari bahwa sepatu yang ia pakai licin. Ia tergelincir saat itu juga. Namun, bukannya merasa sakit tapi ia malah merasa bahwa tubuh beratnya ditahan oleh seseorang yang ia kenali.

"Ali...???" ucap Prilly lirih

Sadar bahwa seseorang yang baru saja ia tolong adalah orang yang ia kenal, Ali pun langsung membantu Prilly berdiri dan berlalu.

Namun, belum satu langkah Ali beranjak, Prilly sudah lebih dulu menahan tangan Ali.

"ini beneran Ali kan?" tanya Prilly sembari mendekatkan wajahnya untuk memastikan bahwa itu memang Ali yang ia kenal.

Cowok Cupu Pemikat HatikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang