Chapter 4

1.3K 90 1
                                    

Drtt..drtttt
*Gisel pov *

Halo grandpa??

Kamu tau kan 2 hari lagi adalah hari kasih sayang, dan juga hari jadinya sekolah.

Iya tau grand, ada apa?? Ucapku sambil marapikan dasiku.yang sebenarnya aku pun tak peduli

Tradisi disekolah adalah kita pemilik sekolah akan membagikan coklat khusus untuk murid di sekolah kita, coklatnya udah grandpa kirim kerumah kamu, bawa kesekolah aja biar osis yang kemasin

Lalu??

Huhh... kamu ini!!, grandpa mau kamu yang membagikan coklat itu ke semua murid selagi grandpa di swiss, kamu jadi perwakilan grandpa

Tapi..grand....

Udah ya sayang, nantik grandpa telpon lagi, see you

Hahhhhh..., kenapa harus aku sihh, kan bisa aja kepala sekolah atau osisnya aja yang ngasih,

Gisel coklatnya udah ada dimobil kamu, ayok sarapan dulu dari semalam mama lihat kamu gak makan.

Saya gak lapar..

Gisel!!, kamu gak ada sopannya ya sama mama kamu. Ucap papa ku, aku tak menyadarinya jika dia sudah pulang

Saya berangkat.., ucapku berjalan lurus keluar tanpa mengubris ucapan papa.

~~~~~~~

Pagi tuan putri..,ucap sela keluar dari mobil barunya yang diikuti oleh tasya.

Hmm

Idih lurus amat nih muka, ucap tasya sambil mencubit kedua pipi ku,

Permisi, hmm apa coklatnya kamu bawak gisel, saya diberitahu kamu yang akan jadi perwakilan bapak Director sekolah. Ucap sean sambi tersenyum . Dia kapan jeleknya sihh,

Aku lansung berjalan kearah mobil, dan diikuti oleh sean

Sini biar aku aja yang bawak ucapnya sambil menarik kardus besar dari tangan ku. Saat aku memberikan kepadanya ia hampir jatuh ke hadapanku karna kardus yang sangat berat, yang harusnya diangkat oleh dua orang.

Sorry berat, ucapnya malu"

Bawak yang kardus sedang aja, ucapku lalu mengambil kardus itu dengan mudahnya. Ia hanya menurut saja

Giii, tas lo kita bawak ke kelas diluan yaa, ucap tasya dan sela, lalu pergi sedikit berlari. Takut disuruh

Keruang osis ya gisel..

Kami pun menuju keruang osis dengan diam, melewati taman belakang

~~~~~
*Sean pov *

Tarok disini aja gisel, biar osis aja yang beresin ntar.. ucap ku, yang diikuti olehnya. Setelah itu ia lansung melenggang pergi

Gisel.., makasih yaa ucapku sedikit teriak, dan seperti biasa ia tak mengubrisnya

Widihh..., coklatnya banyak bangett, bagi dong ucap feni yang entah kapan ada disini

Gak Ada, kalian gak dapat jatah, tiba disuruh ngangkat coklat kesini aja pada gak mau, giliran makanya pada semangat ucapku, sedikit marah sebab meraka tadi menghilang yang mengharuskan aku mengangkat kardus coklat sendirian, walaupun dibantu oleh gisel,tapi aku merasa aneh dengan gisel dia sangat kuat mengangkat kardus besar seperti tak merasa berat sedikitpun, padahal kalo dilihat badannya gak mendukung karna ia sangat kurus seperti model majalah.

I love monster Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang