Who's Your Crush?

116 0 0
                                    

Minggu kedua di semester ketiga ini telah dimulai. Selalu diawali oleh hari Senin dan diakhiri hari Jum'at. Hari-hari berjalan seperti biasa saja. Ditemani partner yang sudah seperti sahabatku sang smartphone dan buku note spesial yang selalu menemani hari--hariku. Bahkan mereka sangat membantuku dalam tugasku sebagai seorang stalker.

Aku selalu menguntit Andrew lewat media sosial. Kemudian aku akan menguntit setiap perempuan yang sedang dekat dengannya. Disinilah tugas si clover(nama smartphone). Saat aku bertugas bersama clover, tidak ada satu orang yang bisa menggangguku. Maka aku selalu menggunakan waktu belajar saat di rumah karena Ibu dan Ayahku percaya bahwa aku sedang belajar di waktu seperti ini.

Sebetulnya tidak ada seorang temanku yang mengetahui bahwa aku menyukai Andrew. Terutama sahabatku di dunia nyata, Laura. Kami telah berteman sejak kami dibangku sekolah dasar. Hingga akhirnya kami harus berpisah untuk sementara saat kami masuk ke sekolah menengah pertama. Karena Laura harus ikut tinggal bersama ibunya yang pada saat itu orang tuanya baru saja bercerai. Akhirnya kami dipertemukan kembali di Wittscott School Academy. Setelah 9 tahun lebih mengenal Laura. Aku merasa hanya mengenalnya selama 7 tahun. Laura menjadi terlihat lebih dewasa dan sedikit berubah dari 4 tahun yang lalu. Ia sangat tertutup sekarang. Beruntung dia masih sangat terbuka tehadap diriku. Alasan Laura menjadi seperti ini adalah karena dia sangat selektif dalam memilih teman ataupun dekat dengan orang yang baru dikenalnya.

Akupun menganggap biasa hal tersebut. Walaupun dia seorang pendiam sekarang. Dia ternyata diam-diam mengagumi Andrew juga. Aku baru mengetahui hal ini sebulan lalu saat libur musim panas. Laura mempunyai diary kecil yang selalu dibawanya kemana saja. Aku tidak pernah berniat menguntit Laura karena aku merasa telah sangat mengenalnya. Tapi selama aku kenal Laura, ada satu hal yang tidak pernah ia bicarakan yaitu crush.

Menurutku sudah sewajarnya diusia seperti kami sedang heboh-hebohnya membahas orang-orang yang kita sukai. Tapi aku tidak pernah menanyakan hal itu semenjak bertemu dengannya lagi, Laura pun juga begitu.

Oh ya! Balik lagi ke topik, bagaimana aku dapat mengetahui Laura mengagumi Andrew juga. Saat liburan musim panas. Kami pergi ke pantai bersama. Kemudian saat kami sedang mengganti pakaian di ruang ganti bersama. Laura tidak sadar bahwa Diary kecilnya jatuh dari tight jeans nya. Karena ruang ganti kecil. Laura memutuskan untuk keluar duluan. Kemudian aku melihat ada sebuah buku kecil dengan cover yang sangat vintage dan aroma kertasnya seperti kertas daur ulang. Aku langsung membuka buku itu dan ada tulisan "Laura's Mini Diary. Please don't read it!"

Aku tetap saja membukanya dan langsung membuka halaman yang terakhir Laura tulis, yang tertulis "besok adalah hari keempat libur musim panas, tapi aku merasa telah merindukannya selama 4 bulan. Seandainya Andrew ikut pergi ke pantai besok. Atau keajaiban akan terjadi? Saat aku menuliskan namanya di pasir, kemudian ombak langsung menghapusnya, di saat itu aku melihatnya muncul didepanku. Kemudian dia berkata 'aku mau melintasi samudera yang luas hanya untuk dekat denganmu. Ah! Tapi itu hal yang tidak mungkin."

Kemudian Laura langsung mengetuk pintu, "tok tok tok, apakah kamu sudah selesai? Aku harus masuk ke dalam. Ada yang ketinggalan."

Aku menduga bahwa yang ia cari adalah diary miliknya. Aku langsung menaruh buku kecil itu di lantai kemudian membuka pintu. Berpura-pura tidak tahu apa-apa, "Iya, aku udah selesai kok. Kamu nyari apa?" tanyaku.

"Oh,bukan apa-apa kok. Tenang aja. Yuk kita langsung ke pantai mumpung panas mataharinya masih bersahabat,*hehehe." gurau Laura.

Karena hal tersebut, membuat nyaliku semakin menciut untuk lebih dekat dengan Prince Charming. Aku takut menghianati Laura. Tapi tetap saja aku butuh kepastian dari Laura, "Laura, aku mau nanya sesuatu nih. Boleh kan?

"Iih, kamu kalo mo nanya, tanya aja. Nanti juga bakal aku jawab kok."

"Kamu lagi suka sama seseorang yah?" tanyaku lagi.

"Kalo iya gk apa-apa kan?" Laura justru membalas dengan pertanyaan lagi.

"Yah enggak apa-apa. Tapi seenggaknya kamu kasih tahu itu siapa."

"Ok, I'll tell you after you tell me who's your crush." tuntut Laura

Aku langsung tertegun karena aku tidak dapat mengatakannya. Jelas lah! Laura itu sahabat ku sejak kecil. Tapi untuk hal ini memang sepertinya kami tidak dapat saling terbuka, "No way, aku gk suka sama siapa-siapa kok!"

" Ya sudah. Kalo begitu aku gk bisa ngasih tahu kamu." jelas Laura.

Semenjak hal itu aku benar-benar merasa kami tidak bisa saling terbuka tentang crush. Maka aku putuskan untuk tidak akan pernah menanyakan hal ini lagi kepada Laura, hingga pada saatnya ia akan bicara langsung kepadaku.

Stalker (Amateur)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang