Dengan masih menahan rasa nyeri di seluruh tubuh terutama pangkal paha nya. Chaeyoung berusaha bangun saat Jungkook telah menuntaskan nafsu nya. Dengan kasar chaeyoung menarik selimut tebal milik Jungkook untuk menutupi tubuhnya dan berlari kearah kamar mandi yang terletak di kamar Jungkook.
Chaeyoung langsung menyalakan air di wastafel dan terduduk dilantai kamar mandi yang dingin itu. Menoleh sekilas kearah selimut yang ia gunakan untuk menyelimuti tubuhnya. Terdapat bercak darah yang cukup banyak yang menandakan bahwa ia tidak lagi perawan.
Tangis chaeyoung semakin pecah. "Apa yang harus aku lakukan?" Tanya chaeyoung kepada dirinya sendiri. Bukan seperti ini hubungan yang di inginkan oleh chaeyoung. Bukan seperti ini kenangan SMA yang chaeyoung harapkan
"Chae, sayang? Apa kau baik-baik saja?" Tanya Jungkook sambil mengetuk ketuk pintu kamar mandi nya.
"Tentu tidak bodoh!" Umpat chaeyoung tertahan. Suara dan Isak tangisnya mungkin tak terdengar dari luar karena kalah nyaring dengan suara air yang deras mengalir di wastafel.
Tak ingin berlama-lama disekitar Jungkook. Chaeyoung pun segera berdiri menuju ke shower untuk membersihkan tubuhnya dengan air hangat.
Dengan berbalutkan bathrobe yang berada di kamar mandi Jungkook, chaeyoung keluar dari kamar mandi.
Terlihat jungkook masih setia berdiri didepan kamar mandi, kini Jungkook telah memakai sweatpants dan bertelanjang dada.
"Sayang, jangan marah." Bujuk Jungkook saat chaeyoung berjalan melewati nya untuk memunguti pakaian seragamnya yang berserakan di lantai.
"Hey, sayang. Aku tidak bermaksud menyakitimu. Aku sayang kamu, Chae". Kata Jungkook sambil menggenggam tangan Chaeyoung.
"Aku mau pulang"
"Baiklah, ku antar kau pulang. Tapi kau harus makan dulu, Chae" bagaimana pun Jungkook tetaplah Jungkook. Si pemaksa yang perhatian
"Aku tidak lapar" sungut chaeyoung sambil berlalu untuk ke kamar mandi guna memakai seragam nya.
Jungkook menghela nafas nya. Dirinya tau tidak seharusnya Jungkook memaksakan nafsu nya ke chaeyoung. Tapi sungguh Jungkook tak mampu menahannya lagi apalagi saat selesai menerima telepon dari papinya tadi. Jungkook dipaksa oleh sang papi untuk kuliah di Amerika sama dengan kakak lelakinya.
Membayangkan nya saja untuk berjauhan dengan Chaeyoung rasanya Jungkook tak mampu. Apalagi benar-benar harus melalui masa perkuliahan tanpa Chaeyoung disisinya. Jungkook sungguh tak mampu. Sehingga Jungkook pun seolah dibutakan oleh hawa nafsunya untuk segera memiliki Chaeyoung seutuhnya.
Tanpa Jungkook sadari ternyata Chaeyoung telah keluar dari kamar mandi lengkap dengan seragam nya yang tampak lecek dan 2 kancing teratas nya lepas.
Jungkook pun berjalan kearah lemari untuk mengambil Hoodie hitamnya.
"Pakailah, Chae." Kata Jungkook sambil menyerahkan Hoodie nya kearah chaeyoung."Terimalah, Chae. Kancing mu terlepas" lirih Jungkook saat Chaeyoung terus menerus mengacuhkan nya.
"Dan itu salahmu!" Bentak chaeyoung sambil menangis. Tangisan yang sedari tadi chaeyoung tahan agar tidak tumpah didepan Jungkook pun akhirnya turun karena terus menerus berada didepan Jungkook.
"Maafkan aku. Maaf" bisik Jungkook saat ia berhasil memeluk Chaeyoung. "Aku tidak berniat menyakiti mu. Aku mencintaimu Chae" kata Jungkook sambil mengeratkan pelukannya karena tangis chaeyoung semakin pecah. "Aku tak akan mengulangi nya lagi. Aku janji. Hmm, maafkan aku"
🥑🥑🥑
Didalam mobil, hanya ada suara musik dari Taylor Swift yang menyanyikan "back to December".
Chaeyoung hanya menatap kearah jendela dengan pandangan kosong. Tidak tahu apa yang harus ia lakukan setelahnya.Keperawanannya hilang di rebut paksa oleh sang kekasih. Apa Chaeyoung boleh mengatakan bahwa ia di perkosa oleh Jungkook. Karena hubungan badan yang tadi mereka lakukan adalah tindakan pemaksaan yang di lakukan oleh Jungkook.
Bukan seperti ini bayangan first time yang ada di benak Chaeyoung. Chaeyoung bukanlah wanita konservatif yang melakukan make love hanya setelah menikah. Tapi Chaeyoung ingin make love pertama nya dilakukan di saat yang spesial dan penuh kelembutan serta disaat Chaeyoung telah siap. Berkali-kali Chaeyoung membayangkan untuk melakukan make love pertama nya dengan Jungkook tapi bukan seperti yang telah melakukan lakukan tadi siang.
Jungkook biasanya selalu berperilaku lembut dan mengutamakan pendapat Chaeyoung. Tapi tadi siang seolah dirasuki oleh setan, Jungkook melakukan tindakan yang selalu bertentangan dengan sifat aslinya.
Chaeyoung tidak ingin bertanya apa yg merasuki Jungkook, malah kalau bisa dikatakan Chaeyoung tidak ingin berada dekat-dekat dengan Jungkook saat ini sampai batas yang tidak ditentukan."Buka pintunya!" Perintah Chaeyoung setelah Jungkook memarkirkan mobilnya di depan rumah Chaeyoung. Tetapi Jungkook tidak kunjung juga membukakan kunci pintu mobilnya bahkan setelah mesin mobil di matikan.
"Aku bilang buka pintunya, Jungkook!" Marah Chaeyoung.
"Aku minta maaf, Chae. Sungguh bukan maksudku untuk menyakiti mu. Maafkan aku" lirih Jungkook.
"Aku tidak dapat membiarkan mu pulang sebelum kamu memaafkan ku, Chae. Kau tau aku sangat mencintaimu. Sungguh aku tidak bermaksud menyakiti. Aku mencintaimu Chae" kata Jungkook sambil berusaha agar Chaeyoung mau menatapnya. Karena sedari awal naik mobil Chaeyoung hanya mengalihkan wajahnya ke arah jendela."Aku kira kita sudah sepakat untuk hanya melakukannya saat kita siap, Jungkook."
"Aku tau. Aku mohon maaf Chae. Aku.... Aku takut kehilanganmu" mohon Jungkook.
"Dan aku membenci mu Jungkook. Buka pintunya sekarang" Sahut Chaeyoung. Jungkook hanya bisa pasrah dan membukakan pintu agar Chaeyoung dapat langsung keluar mobil dan langsung masuk ke dalam rumahnya tanpa menoleh ke arah Jungkook yang masih duduk diam di dalam mobil memperhatikan Chaeyoung yang menghilang setelah memasuki pagar halaman rumah nya.
🥑🥑🥑🥑
KAMU SEDANG MEMBACA
don't wanna be loved
Fiksi Penggemarmenerima kenyataan bahwa hamil saat pengumuman kelulusan SMA dengan kekasih yang tak mau bertanggung jawab dan harus di usir dari rumah karena membawa aib. kini chaeyoung menjadi sosok ibu tunggal yang selalu menganggap rendah dirinya yes i like au...