Wahai engkau yang pernah singgah, namun tak menetap.
Mungkin Tuhan mentakdirkan kita hanya untuk bertemu, tapi tak selamanya.
Mungkin agar kita berdua bisa belajar satu sama lain.
Memahami sifat dan ego baru, menelaah, dan mencari solusi untuk jalan buntu.Wahai engkau yang dipisahkan oleh jarak, waktu dan restu.
Aku percaya adanya keajaiban, karena yang ku tau, Tuhan bisa dengan mudahnya membolak-balikkan perasaan.
Aku harap, suatu saat nanti keluargamu bisa menerima ku kembali.Dan untuk kamu,
aku masih disini.