SWY ♡3

138 43 8
                                    

Selesai berlatih renang persiapan pertandingan antar sekolah akan diadakan bulan depan, Galang langsung menuju rumah salah satu sahabatnya. Cowok itu tersenyum menekan bel rumah dengan semangat.

"Anak Mama datang!"

Sambutan ceria itu membuat Galang tertawa lalu dia memeluk manja Rita-Mama Cla yang memang sejak masa SMP, sudah dia anggap seperti Mamanya sendiri.

"Kamu sudah hampir seminggu nggak main ke sini, sibuk atau apa?"

"Maaf Ma, Galang emang lagi sibuk sekali. Latihan berbagai gaya renang buat persiapan bulan depan."

"Mama kalau nggak ada halangan, ingin nonton saat kamu tanding nanti."

"Serius Ma?! Galang tunggu loh."

"Mau ketemu Cla? Dia lagi di kamar, anak itu bahkan hari sudah sore gini belum ganti seragam sekolahnya. Ngidam apa Mama dulu ya? Punya anak cewek kok tapi berasa anak cowok."

Galang tertawa, "Walau gitu dia anak Mama satu-satunya, pasti sayang banget, kan?"

"Anak Mama dua, masa kamu lupa?"

Galang mencium pipi kanan Rita lalu tertawa senang, "Ya, aku juga anak Mama."

"Selalu dan selamanya."

♡ ♡ ♡ ♡

Cla sibuk baca komik Conan favoritnya dengan serius. Kali ini dia sudah memasuki chapter 667. Sambil mengunyah permen mint favorit dia mengubah posisi baca menjadi tidur terlentang.

Tidak sadar saat pintu kamar dibuka secara pelan Galang masuk dan menatapnya dalam diam. Perlahan langkah kakinya mendekat Galang berjongkok ditepi tempat tidur tepat berhadapan dengan kepala Cla, sebelum tangannya perlahan terulur menarik pelan komik tersebut ke atas. Cla mendongak pandangan mereka bertemu.

Sorot mata itu Galang tahu bahwa Cla sedang marah padanya. Galang memilih tersenyum sebelum bergerak mendekat. Hidungnya menyentuh dagu Cla begitu juga sebaliknya hidung Cla menyentuh dagu Galang, jarak bibir mereka begitu dekat apa yang Galang lakukan tidak melebihi batas antara sahabat. Dia lakukan sekarang untuk merayu sahabatnya itu agar berhenti marah padanya.

Lima detik menunggu bibir Cla menyunggingkan senyuman dan Galang berhasil. Cowok itu beranjak berdiri disambut Cla dengan lemparan bantal.

"Galang nyebelin!" Cla beranjak turun dari tempat tidur. Kedua tangannya memukul kencang tubuh itu menggunakan bantal.

"Aku mana bisa digituin! Paling bisa buat berhenti marah sama kamu!"

Galang tertawa mendekat lalu mencubit gemas kedua pipi Cla.

"Cara tadi paling ampuh buat seorang Cla, berhenti ngambek sama aku."

"Nyebelin!"

"Cla aku minta maaf. Buat kejadian pagi tadi dan aku janji nggak akan ulangi lagi, taruhan bodoh itu maaf ya? Jangan marah lagi, oke?"

"Marah nggak ya?"

"Please?"

"Oke aku maafkan tapi! Awas aja kalau kamu dan Haris taruhan lagi, aku nggak hanya marah tapi nggak akan mau lihat kalian berdua lagi, titik!"

Galang bernapas lega dia menarik tangan Cla menuntun gadis itu turun ke lantai dasar.

"Aku bawa jus apel kesukaanmu, ada di bawah."

"Asyik!"

Tiba di bawah dan menuju ruang keluarga Cla mengambil tempat duduk di samping Rita.

"Sayang?! Kenapa belum ganti baju?!"

"Sebentar lagi Ma, Cla mau habisin jus favorit dulu." Ucap Cla tersenyum.

"Galang, kamu nggak malu punya sahabat jorok model Cla? Mama aja malu kalau lihat tingkahnya model gini."

"Nggak Ma, justru sebaliknya Cla paling bisa buat hari-hari kami ceria."

"Galang aja bela Cla Ma, masa Mama malu punya anak model Cla gini? Hayo!"

Rita memilih melanjutkan baca majalah. Kalau sudah berdebat dengan anaknya pasti dia merasa kalah.

"Kamu habis dari mana?" Tanya Cla menatap penasaran Galang.

"Latihan renang. Kalau kamu tanya kenapa nggak latihan di rumah sendiri? Karena tempat ini nggak jauh dari rumahmu, jadi aku berinisiatif langsung ke sini. Karena kamu sejak pagi tadi marah, aku jadi latihan sendiri nggak bisa bawa Haris, Tomy, Mila, Karla maupun Disty karena mereka nggak sama seperti kamu Cla."

DEG.

Jantung Cla tiba-tiba berdebar kencang di luar kendali sambil kedua tangan memegang kuat gelas jus.

"Karena yang lain super sibuk hanya kamu nggak. Kebetulan kamu tomboy nggak akan ribet juga dibawa ke tempat terbuka."

Sedetik dia merasa dilambungkan tinggi, sedetik kemudian Cla merasa tubuhnya dihempas kencang ke bawah itu rasanya sakit.

"Kalau aku ngajak Karla maupun Disty ke tempat renang, apalagi kalau siang hari nggak bisa bayangin, gimana hebohnya mereka karena efek matahari."

"Mama doain semoga kamu bisa dapat kekasih yang nggak bawel, tentunya bisa buat kamu nyaman, Sayang."

Galang bertepuk tangan senang beranjak berdiri menghampiri Rita, tidak ketinggalan dengan pelukan sayang.

- Tbc

Stay With You [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang