Tangannya terulur mengusap lembut foto-foto itu. Luapan rasa menjadi satu kala perasaan menyakitkan datang kembali. Air mata berjatuhan saat Cla tak mampu menahan rasa sakit di hati.
Inikah cinta? Kenapa rasanya begitu menyakitkan? Cla tidak pernah tahu bagaimana indahnya perasaan itu karena hanya dirinya mengalami semua itu sendiri. Sedangkan orang yang dia cintai tidak pernah tahu bagaimana perasaannya.
Dan sekarang karena kebodohannya dia mulai kehilangan satu sahabatnya. Kalau saja rasa ini bisa dihilangkan sejak dulu, kalau saja hal itu semudah membalikkan telapak tangan akan Cla lakukan.
Mila membencinya. Dan untuk minta maaf Cla tidak akan pernah bisa mendapatkannya. Cla tidak dapat membayangkan bagaimana jika semua sahabatnya pergi meninggalkan dirinya. Membenci dirinya bahkan untuk selama-lamanya.
"Galang ... aku harus gimana ...? Bantu aku buat lupakan perasaan aku ke kamu ... aku sakit Lang,"
Menekan kuat mulutnya agar isak tangis tidak terdengar oleh kedua orang tuanya. Cla mencoba menghentikan rasa sakit memenuhi dirinya dengan cara memukul kuat dadanya.
Cla memilih jadi pengecut menghindar dari masalah dihadapi dengan cara izin tidak masuk sekolah. Dia tidak ke mana-mana selain mengurung diri dalam kamar. Dan kedua orang tuanya tidak bertanya lebih selain menuruti apa maunya.
Dan lagi Cla terluka untuk perasaan yang tak kasatmata.
♡ ♡ ♡ ♡
Galang berjalan menuju kursi Penonton. Masih ada waktu satu jam lagi untuk dia meminta di antara mereka membawa Cla ke sini.
"Di antara kalian aku minta tolong buat jemput Cla ke sini. Masih ada waktu satu jam sebelum aku tanding. Aku mau semua sahabatku ada di sini, kalian bisa lakukan itu?"
"Aku yang jemput Cla, terima kasih untuk informasinya Lang, setidaknya aku bawa motor nggak akan ngebut."
Galang meninju pelan lengan Haris, "Thanks!"
"Yang dua lagi ke mana?"
"Biasa Lang, temankan cewekmu ke toilet." Goda Karla membuat cowok itu tertawa.
"Ya udah aku balik lagi ke sana. Jangan lupa rekam saat aku tanding, bye!"
"Semoga Cla udah pulang ke rumah." Ucap Tomy membuat Karla mengangguk.
"Aku itu udah kangen sama dia. Dua hari nggak ketemu rasanya bertahun-tahun." Karla menangkup wajahnya sendiri dengan raut wajah sedih.
"Kita semua sayang sama dia ke mana-mana selalu bersama. Jadi kalau ada di antara kita nggak masuk dan izin rasanya ya seperti kamu bilang, dua hari berasa dua tahun." Ucap Tomy tersenyum senang.
"Mau dia datang atau nggak, semua nggak akan penting."
"Mila?! Kamu kenapa sih?! Kamu lagi datang bulan ya? Jawab sensitif banget!" Ucap Karla kesal.
"Nggak kenapa-napa."
"Tapi semenjak kemarin kamu aneh tahu?! Setiap kali aku atau yang lain bahas Cla kamu seperti marah-marah nggak jelas!"
"Aku marah? Buat apa? Nggak penting."
"Oh! Atau kamu lagi ada masalah sama Cla? Kamu berantem sama dia? Ya ampun masalah apa? Jangan seperti anak kecil dong! Kita semua sahabatan! Dan aku nggak suka lihat kamu ada masalah sama Cla."
"Udahlah malu dilihat orang jangan pada ribut." Ucap Tomy mencoba membuat suasana menjadi baik.
"Dia yang mulai duluan!" Karla membela diri.
"Bukannya kamu yang mulai duluan?! Kenapa aku yang disalahkan?!"
"Berhenti! Malu dilihat orang, astaga!" Tomy mulai berusaha membuat keduanya menjadi akur kembali.
"Asal kalian berdua tahu, masalah yang terjadi bukan hanya karena aku doang, tapi kalian berlima juga ikut terlibat!"
"Mila apa maksudmu?" Tomy mulai bertanya dengan raut wajah kebingungan.
"Kalau kalian ingin minta penjelasan sana sama orangnya langsung. Yang jelas aku nggak terlibat sendiri di sini."
- Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay With You [END]
Teen FictionThis work is protected under the copyright laws of the Republic of Indonesia ( Undang - undang Hak Cipta Republik Indonesia No. 28 Tahun 2014 ) =================================== Di dunia ini tidak ada sesuatu yang berjalan lurus tanpa melalui sebu...