SWY ♡11

93 41 7
                                    

Karla melongo.

Langkah kakinya terhenti melihat seseorang dia kenal lewat di hadapannya barusan.

Matanya fokus melihat punggung itu hingga menghilang di koridor. Sesaat dia masih berdiri diam sampai dia tersadar dan berlari menuju kantin. Pagi-pagi seperti ini pasti sudah ada sahabatnya di sana.

"Guys!" Karla berteriak tepat ketika menghampiri Tomy, Haris, Mila, Disty dan Cla. Meletakkan tas di atas meja sebelum ikut duduk.

"Dikejar hantu kamu? Pagi-pagi udah olahraga lari." Tawa Disty mendapatkan cubitan di lengan oleh Karla.

"Sakit tahu!"

Karla menarik napas sebanyak mungkin, "Berita heboh! Aku barusan lihat Dennis datang tapi bukan itu yang buat heboh! Itu wajahnya penuh memar oke ini lebay tapi! Serius mengguncang batin untuk lidahku gatal ingin kasih tahu kalian! Dennis nggak pernah berkelahi seperti itu satu sekolah tahu! Kalau dia orangnya humoris! Ini berita menarik juga tebak aja bel masuk belum bunyi berita ini, udah nyebar diseluruh penjuru sekolah kita."

"Nggak mungkin."

"Apanya yang nggak mungkin Ris? Orang aku lihat sendiri dengan mata kepala kalau Dennis wajahnya penuh memar!"

"Karla maksudnya bukan gitu semoga yang aku bayangkan nggak benar, bukan Galang pela —" Cowok itu berhenti bicara matanya melotot melihat siapa yang datang kini ikut duduk bersama mereka.

Suara batuk dari Tomy yang tersedak air minum membuat mereka tersadar dari rasa kaget. Bagaimana tidak jika Galang dengan santai memamerkan wajah penuh memar.

"Kalian kenapa lihat aku seperti itu? Biasa aja."

"Ng ... Lang, apa yang aku pikirkan nggak benar, kan? Maksudnya kamu nggak sedang berantem sama Dennis?"

Galang tersenyum lebar ke Tomy, "Kalau iya kenapa?"

"Oh my god! Kalian berantem apa?! Jangan bilang karena kamu nggak setuju Cla diajar oleh Den — hmmph!" Bungkaman di mulut Karla membuat gadis itu menoleh menatap tidak terima ke Mila.

"Kalian berdua sukses buat satu sekolah akan heboh dan Cla, bisa kamu jelasin kronologinya seperti apa?" Tanya Mila membuat Cla hanya bisa mengusap wajah frustasi.

♡ ♡ ♡ ♡

"Apa yang Galang lakukan sebenarnya, dia nggak sepenuhnya salah Cla."

Perkataan Disty membuat Cla menatap tidak suka padanya. Saat ini mereka sudah berada di kelas menunggu guru masuk untuk mulai pelajaran jam pertama.

"Kamu bela dia?"

"Bukan gitu Galang itu sayang banget sama kamu, dengan kita juga kamu tentu ingat bukan? Saat Galang kelahi sama Dennis dulu? Saat itu dia juga lindungi Karla dari sikap playboy cowok itu. Galang lakukan semua karena dia nggak mau kamu tersakiti."

"Iya Cla aku justru berterima kasih sama Galang. Kalau nggak ada dia yang balas rasa sakit hati aku mungkin, sampai sekarang aku masih dendam sama Dennis." Bisik Karla sesekali melirik ke belakang kursi sana tepat di kursi Dennis duduk.

Cowok itu sedang bicara serius pada dua teman kelas mereka. Tanpa memedulikan raut penasaran wajah teman-teman kelasnya, ingin bertanya kenapa wajahnya memar seperti itu bisa terjadi.

Tomy yang duduk di atas meja Cla mencubit gemas dagu Cla, "Aku tahu semarahnya kamu, tetap nggak akan pernah bisa marah lama sama Galang. Kamu itu di luar aja kelihatan tomboy tapi dalamnya hati mudah luluh."

"Nggak."

"Ngaku aja, Sayangku."

Cla tertawa tangannya mencubit perut Tomy hingga cowok itu mengaduh kesakitan.

"Dan sekarang kalian lihat tatapan penasaran teman-teman kelas kita. Tentang kenapa wajah Dennis memar seperti itu." Ucap Disty tertawa pelan.

"Ya ampun aku baru sadar! Tatapan penasaran mereka!" Tawa Karla yang besar buat semua mata melihat padanya.

"Oopsss! Sorry."

- Tbc

Stay With You [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang