"Selamat pagi, semua murid kesayangan Bapak!"
"Pagi Pak,"
"Pagi juga Bapak kesayangan kami semua!"
"Sebelum kita memulai pelajaran saya akan memberitahukan sedikit informasi, mengenai kegiatan ulang tahun sekolah kita. Mungkin sebagian dari kalian sudah tahu agenda ini dan sebagian lagi belum. Maka dari itu saya akan segera mengumumkannya."
"Kemeriahan ulang tahun sekolah dilaksanakan bulan depan. Banyak pertandingan akan diadakan melibatkan langsung kalian-kalian yang ingin berpartisipasi di dalamnya. Mulai dari lomba teater antar kelas, puisi, pantun, stand up comedy, menyanyi, basket, voli, bulu tangkis dan sebagainya."
"Saya harap akan ada banyak dari kalian berpartisipasi di dalamnya. Ikut memeriahkan ulang tahun sekolah kita, oke?!"
Teriakan mereka disertai tepuk tangan menjadi tanda bahwa tidak hanya guru tetapi murid juga tidak kalah antusias.
"Aku semangat mau ikut!"
"Kar, kamu mau ikut yang mana? Aku nggak bisa pilih ikut kamu aja."
"Teater gimana? Masing-masing kelas wajib ada, kan? Aku nggak punya bakat lain Tomy, selain ikutan doang."
"Kalau sih Cla udah pasti voli, gabung sama teman-temannya itu."
"Aku nonton aja." Ucap Disty berbalik menatap sahabatnya itu tampak semangat.
♡ ♡ ♡ ♡
"Huh?"
"Iya Cla tadi Bu Risma samperin aku saat keluar dari toilet. Dia minta salah satu dari kita buat masuk perwakilan menyanyi di setiap kelas. Hanya kelas kita belum mengajukan perwakilannya itu siapa." Jelas Karla.
"Dan Karla tahunya suara kamu itu bagus, Bu Risma minta kamu aja jadi perwakilan dari kelas."
"Huh?"
"Tapi tadi aku udah tanya sekalian kok, yang udah ikut hal lain boleh ikut lagi minimal dua kegiatan ayolah Cla, sayang aku nggak mungkin ajukan nama kamu, kalau seandainya suara kita-kita ada lebih bagus lagi dari kamu."
"Tapi Ris, aku bahkan udah lupa caranya nyanyi. Itu udah lama terakhir waktu kita masih SMP."
"Kalau Cla takut dan nggak percaya diri, kita nggak bisa paksa dia guys, lagi pula Bu Risma juga minta dia mainkan salah satu alat musik, kan? Cla nggak bisa."
Tomy tersenyum ke arah Disty, "Cla pasti bisa dan kebetulan aku akan minta Dennis ajarin Cla main gitar. Waktu satu bulan itu cukup percaya deh!"
"Kalian tega banget sama aku ..." Keluh Cla mengusap wajah frustasi. Selera makannya hilang sejak para sahabatnya memulai pembicaraan ini.
"Oh iya Galang ke mana? Tumben istirahat nggak kelihatan?" Tanya Karla mengedarkan pandangan di kantin.
"Dia kirim pesan nggak bisa ke sini, karena hukumannya belum selesai."
"Hukuman?" Serentak mereka menjawab.
Haris mengangguk, "Bersihkan perpustakaan sejak satu jam lalu. Dihukum Pak Yono karena buat salah satu cewek di kelas dia nangis."
"What?!"
Haris tertawa melihat ekspresi dan teriakan Mila.
"Jadi gini salah satu cewek di kelas nyatakan perasaan ke dia. Dan kalian bisa tebak apa jawabannya? Galang nolak lalu cewek itu nangis, Galang dihukum karena buat kelas jadi heboh."
"Astaga ..." Keluh Tomy disambut tertawa Mila, Cla, Karla dan Disty.
♡ ♡ ♡ ♡
Sensasi dingin terasa di pipi kirinya, membuat Galang membuka mata sedikit duduk menjauh. Hanya sesaat ketika menyadari siapa pelakunya.
"Cla kamu —"
"Sengaja," Tawa gadis itu pelan. Melihat Galang duduk di antara deretan rak buku. Cowok itu kelelahan dan sejenak memejamkan mata.
"Buat kamu." Cla menyodorkan satu botol air mineral dingin pada Galang.
"Yes! Terima kasih kamu tahu aja, aku lagi haus."
Cla tersenyum sebelum ikut duduk di hadapan Galang.
Meneguk minumannya hingga sisa setengah Galang menatap Cla.
"Kok lihat aku segitunya?"
"Kamu kalau lagi haus, lucu."
"Masa?"
Cla mengangguk, "Kamu lapar? Dan buku sepertinya belum rapi semua, mau aku bantu?"
"Nggak perlu Cla."
Raut wajah itu berubah manyun mengerti perkataannya belum bisa dicerna Cla, Galang beranjak mendekat tangannya terulur mengusap pelan pipi kanan sahabatnya.
"Sebentar lagi bel selesai istirahat bunyi. Dan aku nggak ingin kamu bolos pelajaran sekalipun hanya sekali ini aja. Kamu harus pintar belajar sungguh-sungguh agar cita-citamu dimasa depan tercapai. Buku-buku juga hampir beres semua sedikit lagi selesai. Aku bisa minta izin buat jajan di kantin kalau lapar. Dan untuk minumannya terima kasih."
"Nggak apa-apa aku tinggal?"
Galang mengangguk, "Iya sana balik ke kelas."
"Oke, tapi kalau kamu kecapean kamu kirim pesan ya? Aku segera ke sini lagi."
"Lelah aku hilang, karena udah diobatkan ini."
"Kok bisa? Siapa yang obatkan?"
"Kamu dan senyummu."
- Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay With You [END]
Teen FictionThis work is protected under the copyright laws of the Republic of Indonesia ( Undang - undang Hak Cipta Republik Indonesia No. 28 Tahun 2014 ) =================================== Di dunia ini tidak ada sesuatu yang berjalan lurus tanpa melalui sebu...